Inilah Sosok Penemu Vaksin AstraZeneca, Prof Sarah Gilbert Dipuji Sekjen PBNU karena Tolak Royalti
Guru Besar Universitas Oxford Inggris ini hanya tersenyum saat para penonton tenis Wimbledon memberikan standing ovation sebagai penghormatan kepada d
POS KUPANG.COM - Penemuan besar ilmuan Prof Sarah Gilbert menjadi harapan dalam menghadapi pendemi virus corona
Ia menemukan anti Covid-19 yang diberi nama , AstraZeneca
Namun, karya menjadi fenomenal lantaran ia tak memintah royalti dari penemuannya
Hal ini pula yang membuatna dipuji PBNU di Indonesia
Meski Sarah Gilbert mendunia dan dinilai telah menyelamatkan jutaan orang, dia tetap ilmuwan yang rendah hati.
Guru Besar Universitas Oxford Inggris ini hanya tersenyum saat para penonton tenis Wimbledon memberikan standing ovation sebagai penghormatan kepada dirinya.
Baca juga: Hari Bhakti Adhyaksa ke-61, Kejari Manggarai Gelar Vaksinasi Covid-19
Pemilik nama Dame Sarah Catherine Gilbert DBE ini lahir di Inggris, April 1962.
Dia adalah seorang ahli Inggris yang merupakan Saïd Professor of Vaccinology di University of Oxford dan salah satu pendiri Vaccitech.
Gilbert mengkhususkan diri dalam pengembangan melawan influenza dan patogen virus yang muncul.
Pada 1 Januari 2020, Gilbert membaca empat orang di Wuhan China yang menderita pneumonia aneh dan dalam waktu dua minggu sebuah telah dirancang di Oxford untuk melawan patogen baru tersebut.
Pada 30 Desember 2020, Covid-19 Oxford – AstraZeneca yang ia kembangkan bersama dengan Oxford Vaccine Group telah disetujui untuk digunakan di Inggris.
Baca juga: Serbuan Vaksin Masyarakat Maritim Lantamal VII Kupang ke-17 Sasar Warga Maritim Sikumana
Penghargaan
Pada Maret 2021, Sarah Gilbert dianugerahi Albert Medal atas karyanya dalam mengembangkan Oxford-AstraZeneca.
Sarah Gilbert diangkat sebagai Dame Commander of the Order of the British Empire (DBE) dalam Penghargaan Ulang Tahun 2021 untuk layanannya bagi sains dan kesehatan masyarakat dalam pengembangan Covid-19.
Pada tahun 2021 ia dianugerahi Penghargaan Putri Asturias dalam kategori "Penelitian Ilmiah".