China Ancam Bom Jepang dengan Senjata Nuklir, Bejiing Tak Tahan Sikap Tokyo yang Sok-sokan

Sikap Jepang terus ikut campur dalam urusan China membuat negeri panda itu mulai muak Kemarahan China itu mengancam akan membom Jepang dengan senjata

Editor: Alfred Dama
globalsecurity.org via warta kota
RUDAL Balistik Dongfeng 26 atau DF-26 milik China 

POS KUPANG.COM - Sikap Jepang terus ikut campur dalam urusan China membuat negeri panda itu mulai muak

Kemarahan China itu mengancam akan membom Jepang dengan senjata nuklir

Bila ini dilakukan maka Jepang akan dua kali terkena bom berkuatan super

China dan Jepang berjanji tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu.

Namun ketegangan telah meningkat dan sebuah video mengancam baru menarget salah satu negara.

"Kami tidak akan menggunakan bom nuklir terlebih dahulu. Kami akan menggunakan bom nuklir terus-menerus. Kami akan melakukannya sampai Jepang menyatakan menyerah tanpa syarat kedua kalinya."

Baca juga: Saling Tuduh Sumber Virus Corona, Natizen China Tuntut WHO Selidiki Lab Fort Detrick AS

Ucapan itu disampaikan lewat video mengancam yang menyebar di antara pejabat Partai Komunis China.

"Ketika kami membebaskan Taiwan, jika Jepang berani melawan dengan pasukan, walaupun hanya mengirim satu pasukan, satu pesawat atau satu kapal, kami tidak hanya menyerang dengan api tapi juga melaksanakan perang skala besar dengan Jepang sendiri."

Ketegangan antara Tokyo dan Beijing telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Deputi Perdana Menteri Taro Aso mengatakan: "Kita harus membela Taiwan, karena persekutuan kita dengan AS," seperti dikutip dari news.com.au.

Menteri Pertahanan Yasuhide Nakayama menambahkan Jepang dan AS harus "melindungi Taiwan sebagai negara demokrasi".

Baca juga: Kemarahan China Ditunjukan ke Amerika, Gelar Latihan Pendaratan Pasukan Usai Pesawa AS Masuk Taiwan

Beijing geram mendengarnya.

"Kami tidak akan memperbolehkan siapapun ikut campur urusan Taiwan dengan cara apapun," demikian retorika juru bicara menteri luar negeri China Zhao Lijian dalam konferensi pers minggu lalu.

Namun persetujuan Partai Komunis China terhadap video yang berhubungan dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) membawa kemarahan mereka ke tingkat selanjutnya.

Di akhir minggu, PLA menyeru Beijing untuk mengabaikan kebijakan "tidak akan menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu".

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved