Berita Bisnis
Kepala OJK NTT Sebut Gambaran Total Aset Perbankan yang ada di NTT Mencapai 43.9 Trilyun
kredit sudah tumbuh sebesar 8.55 persen sementara secara nasional ini menunjukkan angka negatif
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Kepala OJK NTT Sebut Gambaran Total Aset Perbankan yang ada di NTT Mencapai 43.9 Trilyun
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT, Robert Sianipar, dalam sambutannya saat acara ulang tahun Bank NTT ke 59 mengatakan, sebagai gambaran total aset perbankan yang ada di NTT ini sudah mencapai 43.9 trilyun.
"Ditengah situasi pandemi ini sektor perbankan di NTT masih tumbuh secara positif jadi kami mencatat pertumbuhan di NTT dari 23 bank umum dan 12 BPR untuk asetnya menunjukkan peningkatan 5.02 persen jadi ini sedikit lebih rendah memang secara nasional aset perbankan masih tumbuh 7.65 persen," kata Robert, Sabtu, 17 Juli 2021.
Sementara untuk kredit Robert mengatakan, penyandang kredit patut dibanggakan, juga kinerja perbankan sampai Mei 2021, kredit sudah tumbuh sebesar 8.55 persen sementara secara nasional ini menunjukkan angka negatif.
Pertumbuhan kredit nasional year on year masih minus 1.2 persen.
Baca juga: Angka Positif Covid Tinggi, Gubernur NTT: Bupati dan Walikota Pastikan Gugus Tugas Kerja Hingga RT
"Jadi ini tentu sesuatu yang kita perlu apresiasi. Demikian juga perhimpunan dana pihak ketiga. Di NTT ini menunjukkan peningkatan 5.07 persen dan secara nasional tumbuh memang lebih besar 10.68 persen," kata Robert.
"Selain tumbuh secara kuantitatif, rasio NPL ini juga kita masih patut apresiasi, NPL kita walaupun meningkat dari Mei tahun lalu 1.8 persen Mei 2021 sudah mencapai 2.08 persen. Ini masih lebih rendah secara nasional NPL perbankan sudah mencapai 3.44 persen," lanjutnya.
Tambah Robert, berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui relaksasi baik itu relaksasi Covid maupun secara khusus untuk NTT OJK juga sudah menerbitkan POJK 45, POJK bencana, relaksasi untuk dampak badai seroja.
"Ini tentunya, bapak ibu sekalian, kita bisa mengambil manfaat semua termasuk UMKM bisa bertahan di situasi seperti ini,"ujarnya.
Baca juga: Rayakan HUT ke-59, Bank NTT Cabang Mbay Serahkan Bantuan Pendidikan Bagi Anak Delfina Azi
Lanjut dia, Bank NTT secara kredit tumbuh 8.9 persen. Hal ini sudah sejalan dengan di NTT 8.5 persen dan nasional masih minus sehingga menunjukkan kinerja positif.
Demikian juga perhimpunan dana, Bank NTT bisa tumbuh 4.9 persen sementara secara nasional 10.6 persen dan NTT 5.07 persen.
Dari 21 BPD se Indonesia baik aset kredit maupun dana pihak ketiga ( DPK) termasuk kemampuan memperoleh laba, ada di peringkat 16 dan 17 dari 21 BPD se Indonesia.
"Namun secara kualitas kami mengapresiasi juga beberapa indikator tingkat kesehatan seperti rasio CAR, kecukupam modal kalau rata - rata BPD se Indonesia ada di 22.01 persen, Bank NTT ada di 19.91 persen , jadi ini masih cukup baik," jelas Robert.
Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat Tantang Bank NTT Jadi Bank Devisa Pada 2023
" Yang menjadi perhatian tentunya kemampuan menghasilkan laba jadi rata - rata BPD se Indonesia ini ada di angka 2.19 persen, Bank NTT ada di 1.49 persen," lanjutnya.