Berita Manggarai Timur

Belum Ada Donor Plasma, Donor Darah Umum Belum Dilakukan, PMI Matim Belum Peroleh Ijin Operasional

Saat ini  kasus Covid-19 terus meningkat sehingga permintaan untuk donor plasma darahpun akan terus bertambah. Meski demikia

Penulis: Robert Ropo | Editor: Ferry Ndoen
zoom-inlihat foto Belum Ada Donor Plasma, Donor Darah Umum Belum Dilakukan, PMI Matim Belum Peroleh Ijin Operasional
istimewa
Ketua PMI Kabupaten Manggarai Timur, Ny Theresia Wisang Agas.

Belum Ada Donor Plasma, Donor Darah Umum Juga Belum Dilakukan Karena PMI Matim Belum Peroleh Ijin Operasional, Ini Alasanya!

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo

POS-KUPANG.COM, BORONG-Saat ini  kasus Covid-19 terus meningkat sehingga permintaan untuk donor plasma darahpun akan terus bertambah. Meski demikian Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Manggarai Timur belum ada donor plasma.

Ketua PMI Kabupaten Manggarai Timur, Ny Theresia Wisang Agas, ketika dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Minggu 18 Juli 2021, menjelaskan, Kegiatan donor darah di Kabupaten Manggarai Timur selama pandemi Covid-19 menurun hal ini disebabkan karena  banyak orang belum mau mendonorkan darahnya karena sangat khawatir dengan kesehatan tentang daya tahan tubuh mereka.

Selain itu, ada yang belum memahami dengan baik tentang maanfaat dari mendonorkan darah hal ini juga karena sosialiasi pihak PMI Kabupaten juga belum sampai ke seluruh pelosok wilayah Kabupaten Manggarai Timur.

Dikatakan Ny Theresia, hal ini dikarenakan PMI di tingkat Kecamatan belum semua dibentuk. Selain itu meskipun ada sejumlah Kecamatan sudah dibentuk PMI tetapi karena yang menjadi ketua adalah Camat sendiri sehingga jika camatnya suatu saat diganti maka koordinasinya tidak berjalan maksimal.

"Kalau ditingkat Kecamatan paling tinggi hanya di Ibu Kota Kecamatan. Sedangkan di wilayah pedasaan itu hanya ada kegiatan kunjungan ke desa itu baru dilakukan penyuluhan atau sosialisasi terkait donor darah,"jelasnya.

Meski demikian, Kata Ny Theresia, akhir-akhir ini orang sudah mulai menyadari tentang pentingnya mendonorkan darah, meskipun itu belum terlalu banyak. 

Meski demikian, kata Ny Theresia pihaknya juga memiliki kendala karena ada banyak juga yang tidak lolos untuk mendonorkan darah saat screaning awal hal ini dikarenakan pola pikir dan pola hidup bersih dan sehat masih sangat rendah, sementara kebutuhan darah bagi masyarakat Manggarai Timur setiap tahun terus meningkat. 

Dikatakan Ny Theresia, donor darah ini memberikan maanfaat dimana memberi nilai ekonomis karena sebelum mendonorkan darah dilakukan pemeriksaan kesehatan gratis tanpa ada pemungutan biaya apapun dan juga mendonorkan darah dapat memberikan kesehatan bagi pendonor itu sendiri karena dengan mendonorkan darah, maka tubuh akan membentuk sel darah baru dan jika mendonorkan darah secara teratur maka orang itu akan semakin sehat.

Ny Theresia juga menjelaskan terkait donor darah konvalensen atau donor plasma. Donor darah ini yang diambil hanya plasmanya saja sebab darah memiliki butiran darah dan plasma. Sehingga berkaitan dengan Covid-19 yang dibutuhkan adalah plasma sebab di dalam plasma/cairan darah itu memiliki banyak proteinnya.

"Sehingga orang yang HBnya baik tidak perlu dari sel darah karena HB ada di sel darah. Sedangkan diplasma itu memiliki protein yang banyak,"jelasnya.

Untuk di Kabupaten Manggarai Timur, kata Ny Theresia, belum ada donor plsama darah, sebab PMI belum memiliki alat donor itu. Dan diseluruh provinsi NTT baru hanya memiliki donor plsama yakni UDD PMI Provinsi NTT.

Jangankan donor plsama, kata Ny Theresia, donor darah umum saja PMI Kabupaten Manggarai Timur belum bisa melakukan sendiri, sebab belum memiliki ijin operasional. Hal ini disebabkan karena belum memiliki ruangan untuk Unit Donor Darah (UDD).

"Memang kita sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan pada tahun lalu, mereka ada kasih dua ruangan. Kita  mencoba mengusulkan ke Unit Donor Darah (UDD) Pusat tetapi tidak diberikan ijin operasional karena ruangan itu tidak memenuhi standar. Untuk memenuhi standar harus paling minimal memiliki 8 ruangan untuk UDD dengan ukuran masing-masing,"kata Ny Theresia.

Sementara peralatan untuk donor darah termasuk bahan kimia karena direncanakan pada Tahun 2021 ini mulai beroperasi maka, kata Ny Theresia, sudah siap termasuk indikator-indikatornya juga tenaga dimana diambil dari tenaga analis dan transfusi darah dimana tenaga-tenaga ini juga sudah diberikan pembekalan pelatihan di UDD PMI Kabupaten Manggarai.

Namun karena belum diberikan ijin operasional sebab terkendala pada ruangan UDD, kata Ny Theresia, seluruh bahan kimia yang sudah dibeli oleh PMI Kabupaten Manggarai Timur diover ke PMI Kabupaten Manggarai untuk sementara menggunakannya. Selama ini kegiatan donor darah dilakukan pun, pihaknya selalu bekerja sama dengan UDD PMI Kabupaten Manggarai.  

Ketika ditanya apakah selama pandemi Covid-19 ini ada permintaan plasma darah di PMI Kabupaten Manggarai Timur, kata Ny Theresia, pernah diminta dari Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat dan juga dari Kabupaten Manggarai sebab pasien yang membutuhkan itu merupakan warga Manggarai Timur.

Terkait permintaan itu, kata Ny Theresia, relawan dari Manggarai Timur bersediah mendonorkan plasmanya di Ruteng. 

Ny Theresia, mengatakan, karena itu ia juga sudah melakukan komunikasi dengan Bupati Manggarai Timur dan juga Dinas Kesehatan agar jika mendapatkan ijin operasional maka sekaligus dengan pengadaan peralatan untuk donor plasma meskipun harganya mahal, sebab PMI Kabupaten Manggarai Timur sangat aktif dalam berbagai kegiatan termasuk donor darah dan juga SDM dan peralatan donor darah sangat siap. (*)

Berita Manggarai Timur Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved