Idul Adha

Waktu Sholat Idul Adha, Hukum dan Niat Sholat Idul Adha 2021, Apa Saja Amalan Sunnah Idul Adha? 

Sholat idul adha adalah amal khusus di hari raya idul adha yang pahalanya luar biasa. Bagaimana niat sholat idul adha, bacaan dan tata caranya

Editor: Hasyim Ashari
Tribun Timur
Waktu Sholat Idul Adha, Hukum dan Niat Sholat Idul Adha 2021, Apa Saja Amalan Sunnah Idul Adha?  

Waktu Sholat Idul Adha Lengkap dengan Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha 2021, Ini Ibadah Sunnah Idul Adha 

POS-KUPANG.COM - Sholat idul adha adalah amal khusus di hari raya idul adha yang pahalanya luar biasa. Bagaimana niat sholat idul adha, bacaan dan tata caranya?

Kapan waktu pelaksanaan dan apa saja sunnah-sunnahnya? Berikut pembahasan lengkapnya.

Begitu besarnya pahala sholat ini, Rasulullah memerintahkan kaum laki-laki dan perempuan untuk mengerjakannya.

Juga budak dan anak-anak. Bahkan wanita haid juga diperintahkan menyaksikan meskipun harus menjauh dari tempat sholat.

Sunnah-Sunnah Sholat Idul Adha

1. Mandi sholat idul adha sebelum berangkat

Baca juga: Puasa 5 Dzulhijjah : Terlepas Dari Siksa Kubur, Niat Puasa Dzulhijjah Arafah Sebelum Idul Adha 2021

2. Memakai pakaian terbaik

3. Memakai wewangian

4. Mengajak keluarga dan anak-anak

5. Takbiran saat menuju tempat sholat

6. Berjalan kaki

7. Melewati jalan yang berbeda

8. Menyegerakan mulainya sholat idul adha

Hukum Sholat Idul Adha

Jumhur ulama menjelaskan bahwa hukum sholat idul adha adalah sunnah muakkadah. Yaitu sunnah yang sangat dianjurkan.

Baca juga: Keutamaan dan Keistimewaan Puasa Idul Adha, Puasa Arafah, Dzulhijjah & Tarwiyah, Lengkap dengan Niat

Pendapat hukum sholat idul adha adalah sunnah dan bukan wajib ini didasarkan dari jawaban Rasulullah ketika ditanya seseorang. Beliau bersabda:

خَمْسُ صَلَوَاتٍ فِى الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ . فَقَالَ هَلْ عَلَىَّ غَيْرُهَا قَالَ لاَ ، إِلاَّ أَنْ تَطَوَّعَ

“Sholat lima waktu sehari semalam.” Orang itu bertanya lagi, “Apakah ada kewajiban (sholat) lain?” Beliau menjawab, “Tidak, kecuali engkau mengerjakan sholat sunnah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikh Abdurrahman Al Juzairi menjelaskan dalam kitab Fiqih Empat Madzhab, menurut Mazhab Hambali, hukum sholat idul adha adalah fardhu kifayah bagi mereka yang diwajibkan untuk sholat Jumat.

Sehingga jika di suatu masyarakat muslim sudah ada yang mengerjakannya, maka gugurlah kewajiban bagi orang lain.

Sedangkan menurut mazhab Hanafi, hukumnya fardhu ‘ain bagi mereka yang diwajibkan untuk Sholat Jumat. Sehingga yang tidak mengerjakannya akan mendapat dosa.

Baca juga: Hukum Sholat Idul Adha, Niat Solat Idul Adha, Bacaan Shalat Idul Adha, Sunnah-Sunnah Idul Adha 2021

Pendapat yang menyatakan hukumnya fardhu ‘ain ini didasarkan pada perintah Rasulullah yang memerintahkan seluruh muslim Madinah untuk mengikuti sholat id, termasuk budak perempuan.

Bahkan wanita yang sedang haid pun diperintah untuk hadir mendengarkan khutbah, namun menjauhi tempat sholat, sebagaimana hadits dari Ummu Athiyyah radhiyallahu ‘anha

أَمَرَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَنْ نُخْرِجَ فِيْ عِيْدَيْنِ العَوَاطِقَ وَالْحُيَّضَ لِيَشْهَدْناَ الخَيْرَ وَدَعْوَةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَتَعْتَزِلَ الْحُيَّضُ الْمُصَلِّى

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami keluar menghadiri shalat ‘id bersama budak-budak perempuan dan perempuan-perempuan yang sedang haid untuk menyaksikan kebaikan-kebaikan dan mendengarkan khuthbah.

Namun beliau menyuruh perempuan yang sedang haid menjauhi tempat shalat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Niat Sholat Idul Adha

Di dalam hadits, tidak dijumpai bagaimana lafadz niat sholat idul adha. Rasulullah dan para sahabat biasa mengerjakan ibadah dengan niat tanpa dilafadzkan.

Baca juga: Bacaan Niat Arab Latin dan Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah Sebelum Idul Adha 2021

Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam kitab Fiqih Islam wa Adillatuhu menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah hati.

Melafadzkan niat bukanlah syarat, namun menurut jumhur ulama hukumnya sunnah karena membantu hati dalam menghadirkan niat.

Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafadzkan niat karena tidak bersumber dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Berikut ini lafadz niat sholat idul adha sebagai makmum:

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالَى

(usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini ma’muuman lillaahi ta’aalaa)

Artinya: Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at sebagai ma’mum karena Allah Ta’ala

Sedangkan untuk imam, lafadz niat sholat idul adha adalah sebagai berikut:

Baca juga: Idul Adha 2021, Inilah Amalan Sebelum dan Sesudah Laksanakan Shalat, Salah Satunya Mandi Besar

اُصَلِّى سُنَّةً عِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا للهِ تَعَالَى

(usholli sunnatan ‘iidil adha rok’ataini imaaman lillaahi ta’aalaa)

Artinya: Saya niat sholat sunnah idul adha dua raka’at sebagai imam karena Allah Ta’ala

Tempat dan Waktu Sholat Idul Adha

Sholat idul adha disyariatkan dikerjakan secara berjamaah. Tempatnya lebih afdhol (utama) di tanah lapang, kecuali jika ada udzur seperti hujan.

Dalilnya, Rasulullah biasa mengerjakan sholat ‘id di tanah lapang meskipun ada Masjid Nabawi yang pahala sholat di dalamnya dilipatgandakan 1.000 kali lipat. Sebagaimana hadits dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَالأَضْحَى إِلَى الْمُصَلَّى

Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha menuju tanah lapang. (HR. Bukhari dan Muslim)

Baca juga: Jadwal Puasa Sebelum Idul Adha 20 Juli 2021, Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah Tarwiyah dan Arafah

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa hadits ini menjadi dalil bahwa sholat ‘id di tanah lapang lebih utama daripada di masjid. Kecuali penduduk Makkah yang selalu mengerjakan sholat ‘id di masjidil haram.

Namun dalam Fikih Manhaji Mazdhab Syafii dijelaskan, tempat sholat id terbaik adalah di tempat yang banyak menampung jamaah.

Jika daya tampungnya sama, masjid lebih utama dari pada lapangan karena kaum muslimin bisa mendapat dua pahala yakni dari sholatnya dan keberadaannya di masjid.

Rasulullah sholat id di tanah lapang karena waktu itu masjid Nabawi sempit tidak bisa menampung seluruh jamaah yang terdiri dari kaum laki-laki, perempuan dan anak-anak.

Sedangkan mengenai waktu sholat idul adha, menurut jumhur ulama, dimulai dari matahari setinggi tombak sampai waktu zawal (matahari bergeser ke barat). Ibnul Qayyim Al Jauziyah rahimahullah menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mempercepat pelaksanaan sholat ini.

Hikmahnya, agar kaum muslimin memiliki lebih banyak waktu untuk menyembelih hewan qurban.

Baca juga: Rayakan Idul Adha di Rumah Saja, Begini Tips Memilih Hewan Kurban yang Baik Sesuai Syariat Islam

Tata Cara Sholat Idul Adha

Sholat idul adha dikerjakan secara berjamaah. Setelah sholat selesai ditunaikan, khatib menyampaikan khutbah.

Ini berbeda dengan urutan pada sholat Jumat yang khutbahnya disampaikan terlebih dulu, setelah itu baru sholat.

Berikut ini beberapa hal terkait pelaksanaan sholatnya:

1. Tidak ada sholat qobliyah dan ba’diyah

Sholat idul adha tidak didahului dengan sholat sunnah qobliyah dan tidak pula diakhiri dengan sholat sunnah ba’diyah. Sebagaimana hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَرَجَ يَوْمَ أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ لَمْ يُصَلِّ قَبْلَهَا وَلاَ بَعْدَهَا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar pada hari Idul Adha atau Idul Fitri, lalu beliau mengerjakan shalat ‘ied dua raka’at, namun beliau tidak mengerjakan shalat qobliyah maupun ba’diyah. (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Tidak ada adzan dan tidak ada iqomah

Baca juga: Puasa Idul Adha Bacaan Niat, Doa Puasa Arafah, Dzulhijjah & Tarwiyah Lengkap dengan Keutamaanya

Sholat idul adha tidak didahului dengan adzan, tidak pula ada iqomah. Sebagaimana hadits dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu:

صَلَّيْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْعِيدَيْنِ غَيْرَ مَرَّةٍ وَلاَ مَرَّتَيْنِ بِغَيْرِ أَذَانٍ وَلاَ إِقَامَةٍ

Aku beberapa kali melaksanakan shalat ‘ied bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bukan hanya sekali atau dua kali, ketika itu tidak ada adzan maupun iqomah.

Tata cara Sholat Idul Adha:

* Niat

* Takbiratul ihram

* Takbir lagi (takbir zawa-id) sebanyak tujuh kali.

Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.

* Membaca surat Al Fatihah dilanjutkan surat lainnya

* Ruku’ dengan tuma’ninah

Baca juga: Idul Adha 2021, Berikut Daftar Harga Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1442 Hijriah, Syarat Hewan Kurban

* I’tidal dengan tuma’ninah

* Sujud dengan tuma’ninah

* Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

* Sujud kedua dengan tuma’ninah

* Bangkit dari sujud dan bertakbir

* Takbir zawa-id sebanyak lima kali. Di antara takbir disunnahkan membaca dzikir memuji Allah.

* Ruku’ dengan tuma’ninah

* I’tidal dengan tuma’ninah

* Sujud dengan tuma’ninah

* Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah

* Sujud kedua dengan tuma’ninah

* Duduk tasyahud dengan tuma’ninah

Baca juga: Sambut Hari Raya Idul Adha, Ibu-Ibu Dianjurkan untuk Siapkan Bawang Putih, Untuk Apa? Simak Ini

* Salam

Singkatnya, yang berbeda dari sholat lainnya adalah niat dan takbir zawa-id.

Di antara setiap takbir zawa-id, dianjurkan membaca dzikir dengan memuji Allah. Di antaranya dengan bacaan:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

(Subhanalloh wal hamdulillah wa laa ilaha illalloh wallohu akbar)

Artinya: Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar

Adapun bacaan sholat untuk setiap gerakan lainnya, bisa dibaca lengkap di Bacaan Sholat

Sunnah-Sunnah Sholat Idul Adha

Ada sejumlah hal yang dianjurkan untuk dilaksanakan baik sebelum maupun sesudah sholat idul adha. Di antaranya adalah delapan hal berikut ini:

Baca juga: Aturan Pemerintah Terkait Perayaan Idul Adha 2021, Aturan Shalat Id hingga Sembelih Hewan

1. Mandi sholat idul adha sebelum berangkat

Rasulullah biasa mandi sebelum berangkat sholat ‘id. Demikian pula para shabat.

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Ibnu Majah)

2. Memakai pakaian terbaik

Rasulullah mengenakan pakaian terbaik ketika sholat ‘id. Beliau juga memerintahkan sahabat mengenakan pakaian terbaik. Sebagaimana hadits dari Hasan As Sibhti:

أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم في العيدين أن نلبس أجود ما نجد ، وأن نتطيب بأجود ما نجد

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami agar pada hari raya mengenakan pakaian terbagus dan wangi-wangian terbaik. (HR. Hakim)

3. Memakai wewangian

Dianjurkan menggunakan wewangian, khususnya bagi pria, sebagaimana hadits di atas. Adapun bagi kaum muslimah, sebaiknya tidak menggunakan parfum yang baunya tajam karena ada hadits yang melarangnya.

Baca juga: Masakan Khas Idul Adha Kikil Cabai Hijau, Bagaimana Membuatnya?

4. Mengajak keluarga dan anak-anak

Sebagaimana hadits yang disebutkan tepat di atas judul niat sholat idul adha di atas, Rasulullah memerintahkan seluruh wanita untuk menghadiri sholat id.

Demikian pula riwayat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu ketika masih kecil turut sholat id.

Bahkan wanita yang haid pun diajak melihat namun menjauh dari tempat sholat, sebagaimana hadits dari Ummu Athiyyah yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim.

5. Takbiran saat menuju tempat sholat

Disunnahkan takbiran saat berangkat menuju tempat sholat. Bahkan disunnahkan sejak 9 Dzulhijjah setelah Subuh.

Di antara lafazh takbir, boleh dua kali takbir, boleh pula tiga kali takbir.

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Baca juga: Keutamaan dan Keistimewaan Puasa Idul Adha, Puasa Arafah, Dzulhijjah & Tarwiyah, Lengkap dengan Niat

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya

اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada ilah kecuali Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala pujian hanya untuk-Nya

6. Berjalan kaki

Dianjurkan berjalan kaki baik saat pergi maupun pulang. Tidak naik kendaraan kecuali ada hajat, misalnya sangat jauh. Sebagaimana hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang. (HR. Ibnu Majah)

7. Melewati jalan yang berbeda

Disunnahkan pula mengambil jalan berbeda saat pergi dan pulang. Sebagaimana hadits dari Jabir radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

Baca juga: Idul Adha 2021, Niat Puasa Dzulhijjah yang Harus Dilaksanakan, Lengkap Puasa Tarwiah & Arafah

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘id, beliau lewat jalan yang berbeda saat berangkat dan pulang. (HR. Bukhari)

8. Menyegerakan mulainya sholat idul adha

Salah satu sunnah sholat idul adha adalah menyegerakan dimulainya sholat. Hal ini dimaksudkan agar lebih banyak tersedia waktu untuk menyembelih hewan qurban.

Demikian pembahasan lengkap mulai dari hukum, niat sholat idul adha, hingga tata cara dan sunnahnya. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish shawab. 

Informasi lengkap DI SINI

Berita terkait Idul Adha lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved