Abraham Paul Liyanto : Pemerintah Patut Fokus Membangun Dunia Kesehatan dan Pendidikan
masih dilakukan sampai saat ini. Pembangunan kesehatan dan pendidikan tak dilakukan di masa-masa awal kemerdekaan
Penulis: Paul Burin | Editor: Rosalina Woso
Abraham Paul Liyanto : Pemerintah Patut Fokus Membangun Dunia Kesehatan dan Pendidikan
Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Paul Burin
POS-KUPANG,COM, KUPANG – Pemerintahan di semua lini tingkatan diharapkan fokus membangun aspek kesehatan dan pendidikan karena punya peranan penting dalam kemajuan suatu daerah atau negara.
Pandangan ini disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Utusan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Abraham Paul Liyanto saat dihubungi, Selasa, 13 Juli 2021.
“Bagaimana membangun suatu negara atau daerah jika masyarakat belum sehat. Gizi buruk, stunting, busung lapar dan penyakit berbahaya lainnya masih melekat. Berantas ini dulu baru kita bisa bicara yang lain,” kata Abraham yang juga Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) NTT ini.
Ia mencontohkan, Negara Korea yang kemerdekaannya hanya terpaut dua hari dengan Indonesia, kini sangat maju bahkan menguasai dunia secara ekonomi.
Baca juga: Abraham Liyanto : Kemajemukan Sebagai Keunggulan Indonesia
Korea merdeka pada 15 Agustus 1945, sedangkan Indonesia, 17 Agustus 1945.
Ketika itu kata dia, pemerintahan Korea fokus pada aspek kesehatan dan pendidikan.
Sedangkan Indonesia karena memiliki sumber daya alam (SDA) yang banyak memberikan peluang ini kepada negara lain untuk mengelolanya.
Penambangan emas, penebangan kayu, penambangan batubara, minyak tanah dan lainnya nyaris dikuasai oleh pemodal asing.
Baca juga: Abraham Liyanto Sebut Empat Pilar Pemersatu Bangsa Merupakan Harga Mati
Bahkan sebagiannya masih dilakukan sampai saat ini. Pembangunan kesehatan dan pendidikan tak dilakukan di masa-masa awal kemerdekaan.
Di masa pemerintahan Jokowi barulah diambil alih oleh negara.
Presiden menyadari bahwa SDA yang dikuasai oleh asing justru merugikan negara. Di sisi lain, negara sudah memiliki teknokrat yang bisa mengelolanya dengan baik pula.
Saat Indonesia merdeka, kata Abraham, Indonesia belum memiliki teknokrat yang memadai. Karena itu negara menyerahkan kepada asing untuk mengelolanya dengan sistim bagi hasil.
Baca juga: Abraham Liyanto Berikan Satu Unit Ruko di Transmart sebagai Etalase Produk UMKM NTT
Karena itu Abraham mengatakan, kesalahan sistim tatakelola negara ini patut diubah.