Keluar dari Stempel Kota Terkotor, Bupati Sumba Barat, Kota Mulai Rapi, Bersih dan Terang Benderang

bekerja keras agar seluruh lampu jalan dalam kota Waikabubak, Sumba Barat harus menyala apapun permasalahannya.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
POS KUPANG.COM/PETRUS PITER
Lokasi areal pasar lama Waikabubak, Sumba Barat sudah digusur dan dipagar demi mencegah pedagang kembali berjualan. 

Keluar dari Stempel Kota Terkotor, Bupati Sumba Barat, Kota Mulai Rapih, Bersih dan Terang Benderang

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAIKABUBAK--Bupati Kabupaten Sumba Barat, Yohanis Dade, S.H mengatakan, salah satu program prioritas 100 hari kerja adalah menata kota Waikabubak yang rapih, bersih indah dan terang benderang pada malam hari.

Kota Waikabubak adalah jantung Kabupaten Sumba Barat yang harus tertata baik agar menarik setiap mata memadangnya ketika  datang ke Sumba Barat.

Dimasa kepemimpinannya Kota Waikabubak ini harus bersih, rapih dan indah serta terang benderang pada malam hari.

"Tidak boleh menjadi kota mati lagi," ujarnya, Rabu, 7 Juli 2021

Baca juga: Kuota CPNS dan PPPK Kabupaten Sumba Barat Tahun 2021 Sebanyak 576 Orang, Ini Data Formasinya

Menurutnya, perlahan-lahan tetapi pasti, kerja keras bersama seluruh stakeholders yang  ada dan dukungan pihak ketiga serta masyarakat, Kota Waikabubak mulai nampak rapih, bersih, indah dan mulai  terang pada malam hari.

Memang belum  semua lampu jalan menyala. Selain karena lampu rusak juga kendala teknis lainnya.

Pemerintah terus berupaya bekerja keras agar seluruh lampu jalan dalam kota Waikabubak, Sumba Barat harus menyala apapun permasalahannya.

Pemerintah terus berupaya keras mengatasinya. Dengan demikian, masyarakat Sumba Barat merasa nyaman kemana saja pergi dalam wilayah kota Waikabubak khususnya dan Sumba Barat umumnya.

Baca juga: Gempa 4.0 SR Guncang di Wilayah Wanokaka - Kabupaten Sumba Barat

Memasuki bulan  ke-3 memimpin Sumba Barat bersama Wakil Bupati Sumba Barat, John Lado Bora Kabba  terhitung sejak 26 April 2021, kerja keras menata kota Waikabubak tercinta ini mulai memberi dampak positip bagi masyarakat.

Sampah yang biasa setiap hari menumpuk menghiasi wajah pasar lama kota Waikabubak dan beberapa titik lain dalam kota Waikabubak  tak nampak lagi.

Para pedagang kaki lima yang biasanya berdagang menguasai areal pasar lama bahkan sampai trotoar dan lorong jalan serta lorong pertokoan tak terlihat lagi.

Seluruh pedagang telah pindah ke Pasar baru Weekarou Sumba Barat.

Baca juga: Bupati Kabupaten Sumba Barat Sambut Kedatangan Menteri PPN/Bappenas

Suasana kerumunan pedagang dan pengunjung pasar yang setiap hari terjadi dipertigaan pasar lama kota Waikabubak, Sumba Barat yang sering menimbulkan kemacetan  juga tak nampak lagi.

Kompleks gedung tua pasar lama yang menjadi tempat pedagang menyimpan barang dagangan bahkan beberapa ruangan gedung pasar lama menjadi tempat hunian sementara pedagang kaki lima telah digusur rata tanah.

Untuk mengamankan  lokasi pasar lama dari aktivitas para pedagang kaki lima maka  pemerintah membangun pagar darurat keliling areal  pasar yang telah digusur mencegah pedagang kembali berjualan.

Selain itu menempatkan petugas Satpl PP berjaga-jaga di pasar lama untuk mencegah para pedagang  nekat kembali berjualan.

Baca juga: 7. 934 Warga Kabupaten Sumba Barat Sudah Terima Vaksin Tahap Pertama

Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat optimis bila kerjasama ini terus berlangsung maka kota Waikabubak akan tetap rapih, bersih, indah dan terang benderang pada malam hari.

Sekaligus menghapus  stempel Kota Waikabubak, Sumba Barat sebagai salah satu kota kecil terkotor di Indonesia dari penilaian pemerintah pusat pada tahun 2019 silam.

Kini Kota Waikabubak, Sumba Barat sedang geliat berbenah diri menjadi sebuah kota kecil yang bersih, rapih dan indah serta terang benderang pada malam hari sekaligus mengubur stigma buruk kota kecil terkotor di indonesia jauh dari pandangan dan perasaan masyarakat Sumba Barat.

Selain itu, prioritas proggram  100  hari kerja bupati dan wakil bupati Sumba Barat adalah  penataan aset baik aset bergerak maupun tidak bergerak seperti kendaran dinas dan tanah milik Pemkab Sumba Barat.

Baca juga: Bupati Kabupaten Sumba Barat Sambut Kedatangan Menteri PPN/Bappenas

Khusus kendaraan dinas pemerintah bertekad menarik seluruh kendaraan dinas yang dikuasai para pihak tidak berhak. Saat ini, proses penarikan kendaraan sedang berlangsung.

Disamping itu juga program disiplin pegawai (ASN)  dimana setiap hari  para pegawai wajib masuk kantor dan keluar kantor tepat waktu dan bupati melakukan sidak ke  OPD-OPD guna memastikan seluruh pegawai berkantor tepat waktu dan beraktivitas seperti biasa. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved