Dokter & Perawat Suntik Vaksin Palsu ke Ribuan Warga, Awalnya Bilang Obat, Padahal Ini Yang Disuntik

Di tengah-tengah kecemasan berbagai negara di dunia terkait mewabahnya virus corona, ada oknum malah tega melancarkan aksi penipuan untuk meraup uang

Editor: Frans Krowin
THINKSTOCKPHOTOS.COM -
ilustrasi vaksin palsu 

POS-KUPANG.COM - Di tengah-tengah kecemasan berbagai negara di dunia terkait mewabahnya virus corona, ada oknum justeru tega melancarkan aksi penipuan untuk meraup untung.

Kasus itu dirancang sangat apik sehingga tak satu pihak pun yang menaruh curiga atas modus operandi yang dilakukan para oknum.

Modus para pelaku, yakni menjadikan air garam sebagai obat untuk disuntik ke warga dengan alibi sebagai vaksin covid-19.

Ironisnya, para pelaku penipuan itu adalah sejumlah dokter yang dibantu beberapa oknum perawat.

Baca juga: Wakil Gubernut NTT :  Dorong Percepatan Vaksin Covid-19 di NTT

Aksinya pun tergolong sangat rapi karena tak satu orang pun yang menaruh curiga atas tindakan penipuan tersebut.

Kasusnya baru terungkap, setelah air garam yang disebut sebagai vaksin covid-19 itu disuntikkan kepada ribuan warga.

Dari situ baru terungkap bahwa sebanyak 2.500 warga di India telah disuntik dengan vaksin abal-abal. Vaksin itu bukanlah obat melainkan air garam.

Dunia pun gempar, karena sedikitnya 2.500 warga di India, telah menjadi korban penipuan vaksin palsu covid-19 yang dilancarkan sejumlah dokter dan perawat.  

Baca juga: Serbuan Vaksinasi Tahap II, Kodim TTS Siapkan 200 Vial Vaksin Covid-19

Dilansir CNN, pihak berwenang mengatakan bahwa dokter dan para tenaga kesehatan yang terlibat sudah diamankan. 

Setidaknya ada 12 tempat vaksinasi palsu yang didirikan di area Mumbai negara bagian Maharashtra.

Demikian pejabat senior departemen kepolisian Mumbai Vishal Thakur.

"Setiap tempat vaksinasi palsu yang mereka dirikan, mereka melakukan ini (penipuan)," ujarnya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Bagi Masyarakat Umum, Bagaimana Cara Mendaftar dan Dilaksanakan Dimana Saja?

Saline water atau biasa dikenal salt water (air garam) adalah cairan yang mengandung larutan garam terutama natrium klorida dalam konsentrasi yang tinggi.

Menurut Thakur, diperkirakan ada 2.500 orang yang telah disuntik cairan garam ini.

Bahkan penyelenggara vaksinasi palsu ini memberi tarif untuk setiap suntikan.

Total keuntungan dari aksi penipuan ini mencapai USD 28.000 atau sekira Rp 404,7 juta.

Baca juga: AS Perintahkan Musnahkan 60 Juta Vaksin Covid-19, Ini Alasannya

"Kami telah menangkap dokter," jelas Thakur.

"Mereka menggunakan rumah sakit yang memproduksi sertifikat palsu, vial, jarum suntik."

Menurut laporan CNN pada Senin 5 Juli 2021, 14 orang telah ditangkap karena diduga terlibat pemalsuan vaksin Covid-19 ini.

Mereka menghadapi tuduhan melakukan kecurangan, percobaan pembunuhan, konspirasi kriminal, dan tuduhan lainnya.

Baca juga: Sambut KBM Tatap Muka, Dinas Kesehatan Flotim Distribusikan Vaksin Covid-19 ke Sekolah

Thakur mengatakan, ada kemungkinan penambahan tersangka karena polisi masih melakukan penyelidikan.

India dilanda gelombang kedua pandemi Covid-19 antara April hingga awal Juni ini.

Setelah puncak wabah pada Mei, kasus harian perlahan menurun.

Pada Juni lalu, Perdana Menteri Narendra Modi mengumumkan vaksinasi terpusat.

Baca juga: Dokter dan Kepala Puskesmas di Flotim Diminta Gencar Sosialisasikan Vaksin Covid-19

Warga India lakukan ritual Mandi Kotoran sapi dan Potong Lidah Usir Corona
Warga India lakukan ritual Mandi Kotoran sapi dan Potong Lidah Usir Corona (int)

Jadi pemerintah pusat akan mendistribusikan sebagian besar dosis vaksin ke negara bagian secara gratis.

Setelah program ini diluncurkan, India mencapai rekor vaksinasi terbaru yakni 8 juta suntikan dalam sehari.

Sejauh ini, lebih dari 62 juta orang atau sekitar 4,5% dari total populasi telah divaksinasi penuh, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Menurut News18, penipuan vaksin Covid-19 ini terjadi antara Mei hingga awal Juni lalu.

Baca juga: Tenaga Pendidik, Pelayan Toko dan Lansia di Kabupaten Lembata Terima Vaksin Covid-19

Pihak berwenang mulai menyelidiki setelah beberapa korban curiga dengan sertifikat vaksinasi yang mereka terima.

"Tidak ada anggota kami yang mengalami gejala apa pun dan kami juga harus membayar tunai," kata seorang korban, menceritakan salah satu pos vaksinasi palsu di wilayah perumahannya.

"Pada saat itu, kami meragukannya," tambahnya.

Ketika polisi mulai menyelidiki, pengacara asal Mumbai Siddharth Chandrashekhar mengajukan gugatan kepentingan umum pada 24 Juni dimana jaksa penuntut umum telah mengkonfirmasi lebih dari 2.000 korban penipuan. (Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 2.500 Orang di India Disuntik Air Garam, Jadi Korban Penipuan Vaksin Covid-19 Abal-abal

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved