Virus corona
Situasi RSUP Sardjito Mengerikan! Pasien Berdatangan, Oksigen Habis, Kematian 63 Orang Dalam 24 Jam
Situasi RSUP Sardjito mengerikan! Pasien berdatangan, oksigen habis, kematian 63 Orang dalam 24 Jam
”Ternyata oksigen sentral benar-benar habis sekitar pukul 20.00 WIB. Lalu, perawatan pasien beralih menggunakan oksigen-oksigen tabung atau oksigen cadangan yang ada termasuk mendapat pinjaman dari RS Akademik UGM dan RSGM /FKG UGM serta Polda DIY,” kata Banu.
Baca juga: Kasus Covid-19 Tembus 1000 Sehari, Gubernur NTT : Walikota & Para Bupati Turun Langsung ke Lapangan
Pukul 00.15 WIB datang bantuan Polda DIY sebanyak 100 tabung dan langsung didistribusikan ke bangsal-bangsal perawatan sambil menunggu kedatangan pasokan dari penyedia oksigen.
Kemudian pukul 03.40 WIB truk oksigen liquid pertama sudah masuk dan mengisi tabung utama, sehingga oksigen central sudah berfungsi kembali, disusul truk kedua pada pukul 04.45 WIB masuk mengisi tabung sentral oksigen.
”Dengan datangnya pengisian ini pelayanan untuk sementara sudah menggunakan oksegen sentral kembali, kami berharap ke depan oksigen ini terus lancer dipasok oleh penyedia oksigen untuk memenuhi perawatan bagi pasien yang membutuhkan oksigen," tutur Banu.
Ia juga menyampaikan RSUP Dr Sardjito telah menyediakan bed untuk pasien Covid-19 secara optimal sebanyak 35 persen dari total tempat tidur.
Namun pasien yang datang jauh lebih banyak dari kemampuan daya tampung rumah sakit.
RSUP Dr Sardjito juga telah melakukan penghematan seoptimal mungkin terhadap penggunaan oksigen, namun pandemi Covid-19 melanda seluruh negeri dan semua membutuhkan oksigen sehingga pasokan oksigen menjadi terganggu.
”Kami menghimbau masyarakat untuk mengikuti dan mematuhi PPKM sehingga laju Covid-19 dapat kita tekan bersama-sama. Tanpa peran serta masyarakat ini tentu saja pandemik ini akan sulit tertangani,” kata Banu.
Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, dr. Rukmono Siswishanto, Sp.OG(K)., M.Kes., MPH, menambahkan, informasi 63 pasien Covid-19 meninggal dalam sehari sebenarnya kurang tepat. Menurutnya, jumlah itu merupakan akumulasi dua hari yakni Sabtu dan Minggu atau 48 jam.
”Terkait pemberitaan yang menyebutkan 63 pasien meninggal, dapat kami sampaikan penjelasan bahwa jumlah tersebut akumulasi dari hari Sabtu pagi (3/7/2021) sampai Minggu pagi (4/7/2021)," kata Rukmono.
”Sedangkan yang meninggal pasca oksigen central habis pukul 20.00 WIB, kami sampaikan jumlahnya 33 pasien," ujarnya.
Namun dalam kondisi tersebut, semua pasien yang tidak tersuplai oksigen central maka dalam pelayanannya tetap tersuplai menggunakan suplai oksigen tabung. Salah satunya bantuan dari Polda DIY sejumlah 100 tabung tersebut," ujarnya.
Baca juga: Covid-19 di NTT Menggila Tembus 1000 Kasus/Hari,Anggota DPRD Takandewa Ingatkan Prokes Kunci Utama
Terkait peristiwa yang terjadi di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Melki Laka Lena meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk bertanggung jawab.
"Pertama ini adalah tanggung jawab atau regulator dari Kemenkes, yang bertanggungjawab menggerakkan industri seperti ini. Apalagi ini, 3 Juli, Dirut dr RSUP Sardjito itu sudah memberikan surat terkait dengan kemampuan oksigen medis," kata Melki, Minggu (4/7/2021).
Menurut dia, peristiwa nahas tersebut harus menjadi pelajaran berharga bagi Kemenkes agar ke depannya tak terulang kembali.