Tips Sehat
Khasiat Kopi bagi Kesehatan, Ini Jenis Kopi yang Sebaiknya Anda Minum
Masyarakat kita sudah lama mengenal kopi sebagai minuman penyegar dan bikin semangat.
Demikian penjelasan Ryan Greene, ahli performa manusia dan nutrisi di California, AS.
Baik kopi panas maupun kopi dingin sama-sama bermanfaat bagi kesehatan, namun untuk kopi panas, jangan direbus terlalu lama.
5. Kopi robusta vs arabika
Di kalangan penggemar kopi, ada yang menyukai kopi robusta karena rasanya yang cenderung pahit.
Tidak sedikit pula penyuka kopi arabika karena rasanya lebih beragam. Mana yang lebih menyehatkan?
Satu studi yang dimuat ke dalam jurnal Antioxidants mengungkap, biji kopi robusta yang tidak dipanggang (unroasted) memiliki kandungan antioksidan hampir dua kali lipat ketimbang biji kopi arabika.
Tetapi beda ceritanya jika kedua biji kopi tersebut dipanggang atau melewati proses roasting. Biji kopi robusta yang disangrai di tingkatan medium dan tinggi memiliki lebih sedikit antioksidan dibandingkan biji kopi arabika yang disangrai di tingkatan medium atau tinggi.
6. Tingkatan sangrai biji kopi
Biji kopi yang disangrai ringan artinya dipanggang dalam waktu singkat, sedangkan biji kopi yang disangrai di tingkatan tinggi dipanggang lebih lama.
Studi yang dimuat ke dalam jurnal Roczniki Panstwowego Zakladu Higieny (Annals of the National Institute of Hygiene) menemukan biji kopi arabika yang disangrai ringan dan sedang lebih bernutrisi ketimbang biji kopi robusta yang disangrai lama.
Dalam hal kandungan oksidan, biji kopi robusta yang disangrai ringan memiliki antioksidan terbanyak.
Peringkat berikutnya adalah biji kopi arabika yang disangrai ringan dan sedang.
7. Kandungan kafein kopi robusta dan kopi arabika
Bertrand mengatakan, asupan kafein terlalu banyak dapat memicu kejang, rasa gelisah, dan masalah lain.
"Kafein merangsang respons stres, jika Anda menderita kecemasan atau insomnia, minuman yang mengandung kafein akan membuat kondisi Anda lebih buruk," katanya.
Pilih biji kopi dan metode sangrai yang tepat untuk mengendalikan konsumsi kafein.
Retelny menyebutkan kopi yang disangrai ringan mengandung lebih banyak kafein ketimbang kopi yang disangrai lama.
Baca juga: TRIBUN WIKKI: Beriwisata di Agrowisata Lembah Colol Seperti Bangsawan Nikmati Kopi di Kebun Kopi
Juga, biji kopi robusta menawarkan lebih banyak kandungan kafein ketimbang biji kopi arabika.
Jika kita ingin membatasi asupan kafein, biji kopi arabika dark roast (disangrai lama) adalah pilihan yang paling menyehatkan.
Di sisi lain, biji kopi robusta blonde (disangrai ringan) justru mengandung banyak kafein.
8. Metode Aeropress vs French press
Metode pembuatan kopi akan memengaruhi antioksidan dan kandungan mineral pada kopi. Hal itu terungkap dari temuan studi tahun 2020 yang diterbitkan ke dalam jurnal Foods.
Peneliti menguji lima teknik penyajian kopi, yaitu Aeropress (sejenis coffee maker manual), drip, mesin espresso, French press, dan penyajian sederhana (dituangkan air panas).
Mereka menemukan kopi yang disajikan dengan metode Aeropress memiliki antioksidan tertinggi.
Sementara itu, kopi yang dibuat dari metode French press memiliki tingkatan antioksidan terendah.
Metode Aeropress mempertahankan nutrisi pada biji kopi, seperti magnesium, mangan, kromium, kobalt, dan kalium.
Filter pada mesin Aeropress juga penting, karena filter tersebut melindungi kopi dari zat yang membahayakan kesehatan kita.
"Menggunakan filter kopi dapat mengurangi jumlah zat berminyak atau diterpen dalam kopi, ini hal yang baik," sebut Retelny.
"Mengonsumsi diterpen secara berlebihan berpotensi meningkatkan kolesterol LDL jahat pada penggemar kopi."
So, kopi yang disaring dengan mesin Aeropress yang memiliki filter jauh lebih menyehatkan daripada kopi yang dibuat menggunakan mesin French press tanpa filter.
9. Kopi yang dinilai memberikan manfaat kesehatan terbesar
"Untuk mendapatkan manfaat nutrisi terbesar dari kopi, saya sarankan tidak menambahkan sesuatu terlalu banyak pada kopi Anda," ujar Retelny.
Tidak ada kesimpulan yang didukung studi mengenai jenis kopi yang paling menyehatkan. Namun, dari penjelasan di awal, kita dapat mengambil kesimpulan ini:
- Tidak memberi pemanis pada kopi
- Tidak memilih biji kopi yang disangrai lama (dark roasted) karena kandungan antioksidan yang rendah
- Tidak memilih biji kopi yang disangrai ringan (light roasted) karena memiliki kandungan kafein tinggi
- Tidak meminum kopi dari alat atau cara yang tidak memiliki filter kopi
Kemungkinan, kopi terbaik bagi kita adalah kopi hitam tanpa pemanis yang biji kopinya disangrai sedang, dan dibuat di mesin Aeropress yang memiliki filter kopi.
10. Kopi yang dinilai tidak sehat
Pakar kesehatan mengatakan, tambahan pemanis dalam jumlah banyak pada kopi, atau terlalu banyak mengonsumsi kopi berkafein tidak baik bagi kesehatan kita.
Manfaat dan kerugian dari kopi tergantung cara kita meminum kopi, dan seberapa banyak kita mengonsumsi minuman tersebut.
Jika kita meminum satu teko penuh kopi yang disangrai ringan dan dibuat tanpa saringan, maka kopi itu tidaklah menyehatkan, kendati kita tidak menambahkan krim atau gula.
11. Kebiasaan minum kopi yang sehat
- Membatasi asupan kopi
Greene menyarankan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 50 hingga 100 mg kafein per hari.
Jumlah tersebut setara dengan dua atau tiga cangkir kopi.
Sedangkan menurut Retelny, sebaiknya kita tidak mengonsumsi lebih dari empat atau lima cangkir kopi per hari.
Lalu, Bertrand menyebut, kurangi konsumsi kopi agar tidak merasa sakit kepala di pagi hari.
- Tidak menggunakan pemanis
Retelny mengingatkan, gula dan pemanis buatan dapat mengurangi manfaat kesehatan pada kopi.
- Jangan lupa mengonsumsi air putih
Cobalah menyeimbangkan asupan kopi dengan air putih agar tubuh kita tetap terhidrasi, sebut Retelny.
Saat kita meminum secangkir kopi, kita juga perlu meminum air putih.
- Memberikan perasa tanpa pemanis
Untuk menambahkan rasa pada kopi, jangan gunakan susu atau krimer. Sebagai gantinya, pilih kayu manis, kunyit, atau rempah-rempah lain.
"Mencampurkan kopi dengan kunyit, kayu manis, pala, atau bubuk kakao tanpa pemanis dapat menambah manfaat antioksidan dan anti-inflamasi," kata Retelny.*
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tentang Kopi, Wajib Tahu Apa yang Sebaiknya Kita Minum"