Mengelola Gudang Ilmu Pengetahuan, Ini Kisahnya Sang Pimpinan

Mengelola Gudang Ilmu Pengetahuan Banyak kisah dan lebel yang kurang bergairah dialamatkan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan di negeri ini. 

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG. COM/TENI JENAHAS
PLT KADIS- Plt Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Belu, Jony A. Martins. 

"Membaca itu jantung pendidikan dan buku adalah jendela dunia. Kita harus tingkatkan minat baca masyarakat Belu SDM generasi Kabupaten ini bagus", kata pria kelahiran Dilli-Timor Leste, 8 Juni 1980 ini. 

Pasca sarjana jebolan Widya Gama Malang 2008 ini meracik kiat untuk merangsang minat baca masyarakat dan pelajar.

Ia memasang wifi gratis di kantor perpustakaan. Hasilnya lumayan bagus. Jumlah kunjungan ke Perpustakaan meningkat. Dari sebelumnya 10-20 orang, naik menjadi 50-100 orang. 

Di tengah pandemi COVID-19, kiat ini tidak bisa diandalkan. Mesti mencari terobosan lain yang bisa efektif di era pandemi. Berbekal pengalaman selama memimpin sejumlah OPD, Jony kembali merancang satu inovasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat dan pelajar.

Namanya use-book, sebuah aplikasi berbasis digital untuk melayani pinjaman buku online. Meski belum diluncurkan, namun dalam waktu dekat, aplikasi ini segera dimanfaatkan. 

Dinas juga akan membangun link dengan sekolah. Ketika sekolah mempunyai program wajib bagi siswa untuk baca di perpustakaan, maka dinas memfasilitasi misalnya menjemput menggunakan bus sekolah milik pemda. Langkah ini dalam rangka meningkatkan minat baca. 

Mantan Camat Atambua Selatan ini mengatakan, minat baca masyarakat yang tergolong rendah tidak bisa dijadikan alasan pembenaran.

Kehadiran perpustakaan diharapkan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Perpustakaan yang mampu melakukan perubahan minat baca masyarakat

Mampu mengubah karakter masyarakat dari tidak suka membaca menjadi suka membaca dan mengubah masyarakat tuna informasi menjadi masyarakat literasi.

Mengelola perpustakaan sebagai gudang ilmu pengetahuan dibutuhkan dedikasi dan pengorbanan, pikiran, tenaga dan waktu. Meski anggaran sedikit tapi berupaya untuk berkreatifitas dan berinovasi.

Dengan mengoptimalkan seluruh SDM yang dimiliki dinas sejumlah 41 orang, niscaya sebuah perubahan bisa terwujud. 

Mantan Kabag Umum Setda Belu mengatakan, perpustakaan Kabupaten Belum saat ini memiliki  6.000 judul buku dengan jumlah eksemplar mencapai 16.000.

Jumlah buku yang tergolong banyak itu akan lebih bermanfaat jika berada di tangan pembaca untuk dibaca guna menambah ilmu pengetahuan ketimbang menumpuk di perpustakaan tapi minim pembaca.

Baca buku penting untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Agar tidak dipinggirkan atau dipandang sebelah mata, pemimpin harus kreatif, inovatif dalam melakukan terobosan baru sehingga Perpustakaan yang kian sunyi kembali bergema.

Perpustakaan sebagai gudang ilmu pengetahuan harus memberikan banyak ilmu kepada masyarakat menuju Belu yang Sehat, Berkarakter dan Kompetitif. (teni jenahas). 

Berita Belu Lainnya

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved