4 Anak-Anak Korban Eksploitasi di Maumere Kabur dari TRUK-F
Empat anak dari 17 anak yang menjadi korban eksploitasi di Kota Maumere, Kabupaten Sikka kabur dari Tempat Penitipan di Truk-F Maumere
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Empat anak dari 17 anak yang menjadi korban eksploitasi di Kota Maumere, Kabupaten Sikka kabur dari Tempat Penitipan di Truk-F Maumere, Minggu, 26 Juni 2021 pagi.
Mereka kabur dari tempat penitipan tanpa alasan yang jelas.
Kaburnya 4 anak itu kini masih dalam pencarian dan saat ini di Truk-F Maumere hanya 13 orang saja.
Koordinator Truk-F, Sr.Estochia, SSpS kepada wartawan di Maumere, Selasa, 29 Juni 2021 pagi menjelaskan, pihaknya kaget dengan kaburnya 4 anak tersebut.
Baca juga: Bupati Sikka Akui Peran TRUK-F Sangat Besar Kawal Penanganan Masalah Perempuan dan Anak
Ia mengungkapkan, keempat anak itu kabur melalui pagar belakang Truk-F Maumere.
Informasi lain menyebutkan, kaburnya empat anak ini membuat korban eksploitasi tinggal 13 orang saja.
Saat ini juga 13 anak korban eksploitasi yang dititipkan di Truk-F Maumere keberatan dibawa ke Polda NTT di Kupang.
Keberatan 13 anak yang dipekerjakan dibawah umur ini disampaikan Jhon Bala, Aktivis HAM di Kantor Truk-F, Selasa (29/6/2021) pagi.
Baca juga: Kunjungi Divisi Perempuan TRuK-F, Mahasiswa Fakultas Hukum Unipa Dapatkan Ini
Ia menjelaskan, 13 anak yang keberatan dibawa ke Kupang membeberkan alasan kalau TRUK-F Bersama Jaringan Perjuangan HAM Kabupaten Sikka Keberatan karena secara prosedur, anak-anak yang berada di Shelter Santa Monika Truk-F dari Polda NTT Kepada Truk-F untuk pendampingan berdasarkan Berita Acara serah terima tanggal 15 Juni 202 sampai saat ini, Polda NTT belum pernah berbicara dengan Truk-F terkait dengan rencana keberangkatan anak yang menjadi korban dari dugaan tindak pidana eksploitasi anak ke Kupang.
Selain itu, penitipan anak-anak oleh Polda NTT kepada Truk-F bertujuan untuk pendampingan tetapi seluruh urusan yang menyangkut anak tersebut Truk-F diabaikan.
Anak-anak yang rencananya diberangkatkan ke Kupang oleh Kementrian Sosial dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sudah menyatakan dengan tegas menolak dan mereka ingin tetap berada di Shelter Santa Monika TRUK-F.
Keberadaan anak-anak di Maumere untuk memudahkan proses hukum atas kasus dugaaan tindak pidana eksploitasi anak dan untuk membongkar jaringan perdagangan orang di Kabupaten Sikka. Anak-anak yang ada di Santa Monica 13 anak tidak mau ke Kupang.
Baca juga: Pertanyakan Kasus 10 Pekerja asal TTS, Truk-F Datangi Kejari Maumere
Pantauan POS-KUPANG.COM di Kantor TRUK-F ada pertemuan antara pejabat Polres Sikka, TRUK-F dan Kementerian Pemberdayaan dan Sosial.
Sampai pukul 13.00 wita anak-anak yang mau dibawa ke Kupang masih bertahan di Kantor TRUK-F Maumere. (*)