KKB Papua

Lolos dari KKB, Pekerja di Yahukimo Beberkan Detik-detik Menegangkan Diserang Tendius Gwijangge Cs

Lolos dari KKB, Pekerja di Yahukimo beberkan detik-detik menegangkan diserang kelompok Tendius Gwijangge

Editor: Adiana Ahmad
istimewa
Anggota KKB Papua pimpinan Tendius Gwijangge. Lolos dari KKB, Pekerja di Yahukimo Beberkan Detik-detik Menegangkan Diserang Tendius Gwijangge Cs 

Lolos dari KKB, Pekerja di Yahukimo Beberkan Detik-detik Menegangkan Diserang Tendius Gwijangge Cs

POS-KUPANG.COM- Sebanyak 50 orang pekerja di Yahukimo lolos dari serangan KKB Papua. Mereka selamat setelah melarikan diri.

Seorang pekerja berinisial K membeberkan detik-detik menegangkan diserang KKB Papua Pimpinan Tendius Gwijangge. 

Menurutnya, kelompok KKB Papua pimpinan Tendius Gwijangge saat itu melakukan penembakan secara membabi buta

K yang merupakan pekerja PT Papua Cremona, menuturkan, peristiwa itu berawal saat perusahaan tempatnya bekerja sedang mengerjakan pembangunan Jembatan Kali Kupa di Kampung Musumbua.

Baca juga: Ditangkap TNI Polri, Anggota KKB Papua Ini Beberkan Tempat Persembunyian Para Panglima, Ini Faktanya

Tepat pada Kamis (24/6/2021) pagi, K dan kawan-kawan dengan menggunakan tiga unit truk menuju lokasi pengambilan ciping di Brantas.

Saat tiba di lokasi, katanya, dari kejauhan terlihat tiga orang menenteng senjata tajam, ada parang dan panah berdiri di tengah jalan.

Menyadari kondisi terdesak dan tidak aman, dirinya yang berada di truk pertama memerintahkan sopir untuk memutar kendaraannya dan melarikan diri.

Baca juga: Situasi Terkini Yahukimo Setelah Aksi Teror KKB Papua, 50 Pekerja Sudah Ditemukan, Begini Kondisinya

Seperti dilansir dari Tribun-Papua.com dalam artikel 'KKB Berondong Tembakan, Puluhan Pekerja di Yahukimo Kabur Ketakutan: Mobil Belakang Kena Peluru'

Firasatnya ternyata benar, tiba-tiba muncul lagi beberapa orang ke tengah jalan dan melepaskan tembakan.

"Jadi, sekitar jam 9 pagi, kami tiga mobil dari lokasi proyek mau ke Brantas ambil material ciping. Sampai di kali kami dihadang sama OTK, mereka pegang parang sama panah, karena kami tahu orang ini pakai arang hitam dimuka, kami langsung putar mobil dengan jarak mobil dari mereka sekitar 20 meter," kata K, saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (24/6/2021) malam.

Beberapa kali suara tembakan terdengar dari para pelaku.

Peluru sempat mengenai truk ketiga, namun tidak berakibat fatal karena kendaraan tersebut masih tetap bisa berjalan.

"Begitu kami putar mobil langsung dia nembak, (ada) bunyi senapan, tang tang tang tang tang, kurang lebih sembilan kali, nah mobil kantor yang paling belakang kena peluru di roda dan dekat spion," kata dia.

Rombongan tiga truk tersebut kemudian menuju ke lokasi pembangunan Jembatan Kali Kupa untuk menjemput pekerja lainnya agar mereka ikut melarikan diri.

Baca juga: KKB Papua Makin Diberangus, Makin Beringas , Kelompok Baru Serang Warga Yahukimo

Saat itu, tidak hanya pekerja dari PT Papua Cremona yang melarikan diri, tetapi ada pekerja dari dua perusahaan lain yang ikut kabur dari KKB Papua.

Sehingga total ada 50 pekerja jembatan yang berusaha kabur dari aksi KKB.

"Kami lari terus dan ambil anak-anak yang di (lokasi) proyek, kami kabur lewat Kali Kapur sampai di Seradala. Di situ kami kumpul lagi, tapi karena jaringan tidak ada, enam orang pergi ke Kampung Bingky untuk cari jaringan.

Ternyata kami sudah nunggu sekitar tiga jam, enam orang itu tidak kembali dan yang lari ini malah masyarakat Kampung Bingky yang kasih tahu kami 'ayo lari, di sana sudah ada penyerangan', di situ sudah kami lari sampai di Kali Silet, di situ ada 50 orang," tutur K.

Di lokasi tersebut, terdapat beberapa perahu kecil yang terbuat dari kayu, masyarakat setempat menyebutnya katinting.

Saat itu, waktu sudah mulai gelap dan baru K dan enam anak buahnya yang berani naik ke Katinting untuk kabur dengan menyusuri sungai.

"Di Kali Silet itu ada banyak kendaraan (perahu kecil), karena sudah malam pada takut, akhirnya cuma satu yang berani, itu isinya tujuh orang," kata dia.

Baca juga: Bertahun Mati-matian Lawan TNI-Polri, Anggota KKB Papua Menyerah, Sudah Cari Makan,Tak Bisa ke Kota

Di Kabupaten Asmat, mereka menumpang istirahat di rumah warga.

K mengaku saat itu ia baru melaporkan keberadaan dirinya kepada atasannya yang berada di Jayapura melalui telepon.

Karena hingga Jumat (25/6/2021) pagi, belum ada aparat keamanan terlihat, K bersama enam anak buahnya memilih meneruskan perjalanan menuju Dekai dengan menggunakan perahu sewaan yang berukuran lebih besar dan telah menggunakan motor.

Jumat malam, K memastikan seluruh anak buahnya yang berjumlah 16 orang sudah berada di Dekai setelah ikut menyusuri sungai dengan Katinting dan Speedboat.

Tetapi, masih ada satu pengawas PT Papua Cremona yang menurutnya tidak terlihat dan tidak dapat dihubungi.

"Sekarang kami sudah aman, kami sudah 16 orang dari satu perusahaan, ada satu pengawas yang belum ada kabar," kata K.

50 Pekerja Sudah Ditemukan

Sementara itu, TNI-Polri telah menyisir wilayah tersebut dan berhasil menemukan para pekerja yang melarikan diri saat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Sebagian besar pekerja jembatan pada Jumat (25/6/2021) malam sudah berada di Distrik Dekai yang merupakan ibu kota Kabupaten Yahukimo.

"Pekerja jembatan yang berjumlah 50 orang, 39 orang sudah di Dekai, yang lainnya ada di satu titik aman," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Sabtu (26/6/2021).

Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel '50 Pekerja Bangunan di Yahukimo yang Lari Saat Diserang KKB Sudah Ditemukan, 1 Mandor Masih Hilang'

Tetapi, masih ada satu pekerja dari PT. Papua Cremona yang belum diketahui keberadaannya.

Dari perusahaan tersebut total ada 18 pekerja, 17 orang lainnya kini sudah berada di Dekai.

"Namun ada satu orang mandor yang belum ketahuan posisinya karena handphone yang bersangkutan tertinggal di lokasi," kata Kamal.

Sebelumnya, 4 orang pekerja ditembak mati ini KKB Papua di Kampung Bingky, Kabupaten Yahukimo, Papua, Kamis (24/6/2021) pagi.

Sebelum ditembak mati, para pekerja yang diangkur truk ini dihadang Tendius Gwijengga bersama sekitar 30 anak buahnya saat melewati jembatan Kali I Kampung Samboga Distrik Seradala

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, mengungkapkan, Tendius Gwijangge dan anggotanya menggunakan alat tajam berupa anak panah, kapak, parang, samurai.

Sementara, dua orang dari KKB Papua membawa dua pucuk senjata api laras panjang.

Selain menembak mati tiga pekerja, Tendius Gwijangge Cs juga menyerang dua pekerja hingga kritis.

Bahkan, empat orang pekerja lainnya disandera. Kini, masih dalam penyelidikan pihak keamanan.

Semua korban adalah warga sipil yang bekerja pada PT Sinama untuk pembangunan Proyek Jembatan Kali Kuk Kampung Samboga, Distrik Seradala.

Truk yang dikemudikan korban, Saiful, dihadang saat hendak menuju PT Berantas di Kampung Sukamo, seusai mengambil material proyek berupa batu ciping dari Camp Kali Kuk di Kampung Samboga.

Truk sempat kembali ke arah Camp PT Seremony Kali Kuk untuk berkumpul sesama karyawan dan warga setempat.

"Namun pimpinan KKB memerintahkan pasukannya segera melakukan pemeriksaan dan operasi," ujar Kamal.

Sekira pukul 15.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapatkan informasi lewat telepon bahwa telah terjadi penembakan terhadap warga Bingky bernama Obaja Nang.

"Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana berkoordinasi dengan Dandim 1715/Yahukimo Letkol inf Christian Ireuuw guna menangani kasus ini," jelas Kamal.

Data sementara, korban meninggal itu adalah Suardi, Sudarto, dan Idin (Belum teridentifikasi).

Dua korban luka; Saiful (47) warga Dekai, luka serpihan kaca mobil, dan Obaja Nang (35) warga Kampung Bingky, luka tembak pada bagian paha.

Sementara empat pekerja yang disandera masih dalam penyelidikan polisi.(*)

Berita terkait KKB Papua

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Pekerja di Yahukimo Cerita Kronologi Lengkap KKB Papua Tendius Gwijangge Beraksi Membabi Buta 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved