Berita pencabulan
Takut Dicap Durhaka, Gadis 15 Tahun di NTT Pasrah Digauli Ayah Kandung hingga Hamil, Simak Kisahnya
Takut dicap durhaka, Gadis 15 Tahun di NTT pasrah digauli ayah kandung hingga hamil, simak kisahnya
Takut Dicap Durhaka, Gadis 15 Tahun di NTT Pasrah Digauli Ayah Kandung hingga Hamil, Simak Kisahnya
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Naas menimpa seorang gadis 15 tahun di NTT. Gara-gara takut dicap durhaka ia pasrah digauli ayah kandung hingga hamil.
Ibarat pagar makan tanaman, ayah yang seharusnya menjadi pelindung tega menggaulinya. Akibat perbuatan sang ayah berinisiap PON, gadis 15 tahun itu sebut saja Bunga (bukan nama sebenarnnya, red.) harus menerima kenyataan hamil di luar nikah di umur yang masih remaja.
Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan ( Kabupaten TTS).
Simak kronologi dan kisahnya di bawah ini.
Baca juga: Berbuat Cabul, Warga Boti - Kabupaten TTS Simeon Linokas Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
Kisah pilu pertama kali terjadi pada 29 Agustus 2020. Saat itu korban yang sedang tidur dibangunkan pelaku .
Tanpa basa-basi, pelaku meminta korban melayani nafsunya yang sudah tak terkendali.
Pelaku mengatakan, durhaka jika korban tak melayani nafsu syahwatnya.
Di bawah ancaman, korban pasrah digauli sang ayah.
Peristiwa itu berulang hingga November 2020 di sebuah rumah kontrakan
Baca juga: Di NTT Warga Boti Tertangkap Basah Berbuat Cabul, Diamankan Polres TTS
Kasat Reskrim Polres TTS, Iptu Mahdi Dejan Ibrahim, kepada awak media, Minggu, 27 Juni 202 menuturkan,korban yang terdesak dan takut dengan ancaman tersangka, hanya bisa pasrah.
Takut dengan ancaman pelaku, korban enggan mengadukan hal ini kepada keluarga hingga tersangka terus melampiaskan perbuatannya itu berulang kali bila ada kesempatan.
Pada November kelabu 2020 peristiwa yang sama kembali terulang. Tersangka PON kembali dengan upaya paksa dan ancaman terhadap korban untuk meminta agar melayaninya.
Usaha pelaku ditolak korban, namun pelaku yang sedang tidak terkontrol nafsunya mengancam akan membunuh korban.
"Saat itu korban menolak tapi pelaku memecahkan sebuah gelas, kemudian mengambil beling dan mengancam korban katanya "lu (Kamu) mau buka pakaian atau beta (Saya) potong lu punya tangan pake beling," jelas Iptu Mahdi.