PT Sagraha Dukung Pemprov NTT Tekan Penyebaran Covid-19 di NTT, Ini Proses Pengolah Limbah B3 Medis
pihak dan elemen masyarakat turut serta mengambil bagian dalam menekan penyebaran Covid-19 di wilayah NTT, Salah satunya PT. Sagraha Satya Sawahita.
PT Sagraha Dukung Pemprov NTT Tekan Penyebaran Covid-19 di NTT
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Berbagai pihak dan elemen masyarakat turut serta mengambil bagian dalam menekan penyebaran Covid-19 di wilayah NTT, Salah satunya PT. Sagraha Satya Sawahita.
PT. Sagraha Satya Sawahita dalam hal ini berupaya mendukung penuh pemerintah provinsi NTT guna menekan lajunya penyebaran virus asal Wuhan, China tersebut.
Dukungan ini dalam bentuk pengelolaan limbah B3 medis dari fasilitas penanganan pasien Covid-19 dan sampah yang bersumber dari masyarakat dan berpotensi atau sudah terinfeksi virus corona.
PT Saghara Satya Sawahita pun membangun kerjasama dengan sejumlah rumah sakit di Kota Kupang yang menghasilkan limbah medis.
"Dalam rangka pencegahan, Sampah medis dibumi hanguskan dan di Kupang banyak sampah medis yang belum bisa dilakukan semuanya untuk pembumi hangusan sampah medis tersebut," ujar Kepala Operasional PT. Sagraha Satya Sawahita, Pucca Hezkya di Kupang, Kamis 24 Juni 2021.
Pihaknya pun menjalin kerjasama dengan PT Wastek Semarang, Jawa Tengah.
Setiap bulan dikirim satu kontainer sampah medis ke Semarang untuk dibumihanguskan karena tidak bisa dilakukan di NTT.
PT. Saghara Satya Sawahita menjalin kerjasama dengan sejumlah rumah sakit seperti rumah sakit tentara Wirasakti, RSUD Prof Dr WZ Yohanes Kupang, RS Leona, RS Bhayangkara Titus Uly, RS Dedari dan RSU Siloam Kupang.
Setiap waktu tertentu, kontainer perusahaan langsung menjemput sampah medis dan dikirim ke Semarang melalui Surabaya.
Kegiatan ini sudah dilakukan sejak 6 bulan lalu sambil terus menjalin kerjasama dengan rumah sakit lain untuk pengelolaan sampah medis ini.

Perusahaan ini memiliki gudang di Kelurahan Alak, Kecamatan Alak, Kota Kupang agar lebih dekat dengan pelabuhan dan mempercepat proses pengiriman sampah medis.
"Dengan kerjasama ini maka masyarakat maupun pihak rumah sakit terbantu dalam mengelola limbah medis," ujarnya.
Kepala Operasional PT. Sagraha Satya Sawahita, Pucca Hezkya menyebutkan bahwa limbah B3 infeksius harus ditangani dengan benar, apalagi dari penanganan pasien Covid-19. Hal itu sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Limbah B3 infeksius tersebut antara lain alat pelindung diri (APD), masker, sarung tangan, alat suntik dan sampel laboratorium. Bahkan sampah rumah tangga dari tempat-tempat karantina pasien OTG juga dikategorikan limbah B3 Infeksius.