Kota Kupang Terkini
IAKN Kupang Menggelar EXPO Moderasi Beragama Tahun 2025 Hadirkan 10 Booth
Salah satu booth yang paling menarik perhatian pengunjung adalah booth milik Fakultas Seni Keagamaan Kristen
Ringkasan Berita:
- Institut Agama Kristen NegeriKupang menggelar EXPO Moderasi Beragama Tahun 2025
- Kegiatan ini menghadirkan sepuluh booth dari berbagai fakultas yang menampilkan karya seni, budaya, dan inovasi
- Kegiatan ini tidak hanya menampilkan keberagaman seni dan budaya tetapi juga menjadi ruang apresiasi terhadap upaya pelestarian tradisi lokal.
POS-KUPANG.COM, KUPANG- Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang menggelar EXPO Moderasi Beragama Tahun 2025 dengan tema “Rukun dalam Perbedaan, Sejahtera dalam Kebersamaan".
Kegiatan ini berlangsung meriah di Lippo Plaza Kupang, Jumat (21/11/2024), dengan menghadirkan sepuluh booth dari berbagai fakultas yang menampilkan karya seni, budaya, dan inovasi mahasiswa maupun dosen.
Salah satu booth yang paling menarik perhatian pengunjung adalah booth milik Fakultas Seni Keagamaan Kristen, yang memamerkan berbagai alat musik dan karya seni, seperti tambur, Rekuboko, bereka, suling, sasando, hingga buku-buku seni.
Namun, yang menjadi sorotan utama adalah alat musik tradisional Rekuboko, salah satu warisan budaya Amarasi yang kini dikembangkan kembali oleh dosen Fakultas Seni Keagamaan Kristen, Abraham Satya Graha, Ph.D.
Dalam penjelasannya, Abraham mengungkapkan bahwa Rekuboko merupakan alat musik tradisional Amarasi yang dibuat dari buah labu berukuran besar.
Ia terinspirasi untuk mengembangkan alat musik ini setelah mempelajari bentuk dan fungsi labu yang oleh masyarakat Amarasi.
Baca juga: IAKN Kupang Gelar Pengabdian Masyarakat, Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan dan Higienitas UMKM
"Rekuboko ini khas Amarasi. Kalau di wilayah Timur ada, tapi senarnya empat. Sementara di Amarasi hanya tiga, karena tiga senar ini melambangkan tiga kerajaan Amarasi," jelas Abraham.
Simbol tiga senar ini mengingatkan masyarakat Amarasi tentang sejarah pemecahan kerajaan oleh kolonial Belanda, namun juga menjadi lambang keinginan untuk tetap bersatu.
“Alat musik ini bukan hanya untuk dimainkan, tapi membawa cerita sejarah bagaimana orang Amarasi tetap ingin bersatu,” tambahnya.
Rekuboko yang dipamerkan kali ini merupakan hasil pengembangannya selama beberapa tahun, termasuk saat ia menempuh studi S3 di Korea.
Model Rekuboko yang dipamerkan menunjukkan perbedaan antara bentuk asli dan versi pengembangan.
"Yang asli secara musikal kurang bagus, jadi saya kembangkan supaya suaranya lebih presisi dan bisa dimainkan bersama alat musik modern. Tujuannya agar instrumen tradisional ini tidak hilang, tapi berkembang,” ujarnya.
Baca juga: Tiga Pejabat IAKN Kupang yang Diberhentikan Masih Pertanyakan Keputusan Rektor
Ia berharap suatu saat Rekuboko dapat dijual secara luas dengan harga terjangkau, mengingat bahan utamanya adalah labu.
“Banyak juga modern dijual di toko, tapi yang seperti Rekuboko ini jarang. Kalau dikembangkan, dia bisa bersaing,” kata Abraham.
Kegiatan EXPO Moderasi Beragama IAKN Kupang 2025 tidak hanya menampilkan keberagaman seni dan budaya tetapi juga menjadi ruang apresiasi terhadap upaya pelestarian tradisi lokal.
Melalui Rekuboko, identitas Amarasi tidak hanya dirawat, tetapi juga diperkenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas. (YohanaLembung.Magang/vel)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Institut-Agama-Kristen-Negeri-gelar-Expo-moderasi.jpg)