Kadin NTT Resmi Dukung Arsjad Jadi Ketum Kadin Indonesia
Apa yang jadi visi misi dua kandidat itu yang cocok dengan kita di daerah, itulah yang kita dukung
Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Rosalina Woso
Dia menekankan bahwa ingin memajukan Kadin Indonesia, tapi perlu peran serta Kadin daerah. Sehingga dia mengutamakan kadin daerah sebagai pemegang saham.
"Kadin Indonesia itu pemegang sahamnya itu bapak ibu Kadin-kadin daerah dan asosiasi. Lebih lanjut lagi, bagaimana kita harus berupaya tambah lebih banyak pengusaha daerah pengusaha daerah yang bisa jadi pengusaha nasional," ungkapnya.
"Kita tidak boleh membedakan. Semua sama. Setiap daerah punya potensi. Makanya saya katakan inklusif," tambahnya.
Arsjad yang akan maju dalam pemilihan Ketua Kadin Indonesia ini akan memperkuat kadin untuk lebih inklusif.
Baca juga: Kadin NTT Kembali Salurkan Bantuan Kepada Korban Bencana di Kota Kupang
Dia memiliki empat pilar peran kadin, yakni penguatan industri kesehatan, pemberdayaan ekonomi daerah, pengembangan kewirausahaan, dan penyempurnaan internal organisasi dan regulasi.
"Disitulah saya ingin mengatakan bahwa bagaimana kita bersama bisa bekerja sama berjuang memajukan Kadin. Lebih banyak pengusaha maju di daerah akan lebih banyak lapangan pekerjaan. Lebih banyak lapangan pekerjaan, kita mengurangi kemiskinan," tandasnya.
Sebelumnya, saat mengunjungi NTT pada Sabtu 22 Mei 2021 lalu, Arsjad menjanjikan akan berinvestasi di NTT.
Dia melihat bahwa NTT memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan.
Baca juga: Kadin NTT Kembali Salurkan Bantuan Kepada Korban Bencana di Kota Kupang
Oleh karena perusahaannya bergerak di bidang energi, maka dia pun melirik pengembangan energi terbarukan di di NTT. Kini, dia terlibat berinvestasi dalam pengembangan sektor pariwisata di Labuan Bajo.
"Setelah 30 hari lalu saya berjanji untuk investasi di NTT, kini saya bagian dari investasi Mawatu. Saya yakin bahwa perjuangan kita bersama untuk memajukan Kadin Indonesia bisa terwujud," tandasnya.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM RI Bahlil Lahadalia dalam sambutannya menjelaskan, masih ada banyak kekurangan di dunia usaha, sehingga entrepeneurship perlu diperkuat.
Namun, dia Bahlil melihat dunia usaha kerapkali dipikirkan untuk menjadi tempat diperas. Hal itu berkaitan dengan susahnya perizinan.
Baca juga: Kadin NTT Minta Pemerintah Pastikan Stok Makanan
Bahlil menegaskan bahwa UU Cipta Kerja memberi kepastian kemudahan dan transparansi bagi pelaku usaha untuk mengurus izin.
"Jika pemerintah menahan izin pengusaha, maka akan berdampak pada empat hal. Jika tahan, maka menahan juga laju penciptaan lapangan kerja, laju pertumbuhan ekonomi negara atau daerah, laju pendapatan daerah, dan laju tingkat kemudahan berusaha di mata dunia," jelas Bahlil.
Oleh karena itu, dia berharap perlu adanya kolaborasi yang baik.