Undana Satu-satunya Universitas di Timur Indonesia yang Sukses Raih Hibah Pendanaan dari NORHED II

Terima kasih kepada dosen Undana yang sudah proaktif, terlibat dalam seleksi proposal untuk dana hibah dari pemerintah Norwegia,” ujar Rektor

Editor: maria anitoda
Dok. Undana
Rektor Undana Prof. Fredrik L. Benu 

Undana Satu-satunya Universitas di Timur Indonesia yang Sukses Raih Hibah Pendanaan dari NORHED II

POS-KUPANG.COM,KUPANG - Universitas Nusa Cendana ( Undana ) menjadi satu-satunya universitas di bagian Timur Indonesia, yang berhasil meraih hibah pendanaan untuk berbagai proyek penelitian dan pengembangan kualitas pendidikan tinggi.

Hibah penelitian itu diraih Undana melalui program Norwegian Program for Capacity Development in Higher Education and Research for Development (NORHED) II “Call for Proposals."

Undana termasuk enam universitas di Indonesia yang memenangkan hibah tersebut.

Enam universitas tersebut adalah Undana, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Teknologi Bandung (ITB), Universitas Pertanian Bogor (IPB), Politeknik Negeri Pontianak dan Universitas Bangka Belitung.

Baca juga: Tingkatkan Keterampilan Usaha Digital, Kemenkominfo, FEB Undana & Unsoed Gelar Pelatihan TA DTS 2021

Rektor Undana, Prof. Ir. Fredrik L. Benu., M. Si., Ph. D, ketika dimintai tanggapannya, menyampaikan terima kasih kepada dosen Undana yang sudah proaktif terlibat dalam seleksi proposal untuk dana hibah dari pemerintah Norwegia.

“Terima kasih kepada (sumber daya) dosen Undana yang sudah proaktif, terlibat dalam seleksi proposal untuk dana hibah dari pemerintah Norwegia,” ujar Rektor Undana, Prof. Fred kepada media ini di Kampus Undana, Rabu, 23 Juni 2021.

Prof. Fred mengatakan, keterlibatan sumber daya dosen Undana secara aktif dalam kompetisi tersebut memungkinkan kampus dengan visi Perguruan Tinggi Berorientasi Global itu ikut dipilih sebagai salah satu dari enam universitas di Indonesia, yang memperoleh dana hibah dimaksud.

“Ini menyangkut nama baik Undana di tingkat nasional maupun internasional. Saya mengucapkan proficiat,” ujar Prof. Fred singkat.

Baca juga: Pendaftaran Jalur Mandiri Undana Ditutup Hari Ini, 5196 Peserta Telah Mendaftar 

Sebagaimana dikutip dari https://kemlu.go.id, Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) dalam pernyataan tertulis bulan Desember 2020 lalu, menyebut, keenam universitas di atas tercatat melakukan kolaborasi dengan universitas di Norwegia maupun di negara lainnya dalam berbagai sub-tema program.

Untuk sub-tema, “Perubahan Iklim dan Sumber Daya Alam,” UGM, Politeknik Negeri Pontianak, Universitas Nusa Cendana dan Universitas Bangka Belitung berkolaborasi dengan Norwegian University of Science and Technology (NTNU) dalam proyek berjudul, “Citizens Participations in Resource Governance and Sustainable Transition."

Pendanaan yang berhasil didapat sebesar 20.000.000 NOK untuk enam tahun.

Proyek berjudul, “Ecosystem-based Management of Coastal Marine Resources,” yang merupakan kolaborasi antara The Arctic University of Norway (UIT), IPB (Indonesia), University of Cape Coast (Ghana) dan Nha Trang Univ (Vietnam), mendapatkan pendanaan berjumlah 18.132.720 NOK untuk jangka waktu enam tahun.

Terakhir, untuk sub-tema, “Politik dan Tata Kelola Ekonomi,” proyek “Enhancing Lean Practices in Supply Chains: Digitalization” yang merupakan kerja sama ITB (Indonesia), University of Stavanger (Norwegia) dan University of Moratuwa (Sri Lanka) mampu mendapatkan kucuran dana sebesar 9.916.556 NOK untuk tiga tahun.

Norad, badan yang berada di bawah Kementerian Luar Negeri Norwegia, menyatakan pihaknya menerima sebanyak 199 proposal, di mana 60 di antaranya akan didanai. Jumlah total yang diajukan adalah 3,1 miliar krona Norwegia (NOK), sedangkan total anggaran proposal yang akan didanai mencapai 1,1 miliar NOK.

“Karena persaingan yang tinggi dan pendanaan yang terbatas, banyak proyek yang relevan dan berkualitas tinggi telah ditolak,” ungkap Koordinator program NORHED Jeanette da Silva, Selasa, 22 Desember 2020 lalu.

Negara yang terlibat dalam jumlah proyek terbanyak adalah Uganda, Tanzania, Ethiopia dan Malawi. Di Asia, Nepal memiliki jumlah proyek tertinggi.

Sementara untuk Amerika Latin, proyek terbanyak dimenangkan oleh Kolombia.

Secara total, portofolio NORHED II mencakup 32 negara dan 100 lembaga mitra di Afrika, Asia dan Amerika Latin.

Mitra Norwegia termasuk 11 institusi pendidikan tinggi, di mana NTNU, Universitas Bergen (UiB), Universitas Oslo (UiO) dan Norwegian University of Life Sciences (NMBU) terlibat dalam jumlah tertinggi proyek.

Duta Besar (Dubes) RI untuk Kerajaan Norwegia dan Republik Islandia, Todung Mulya Lubis mengungkapkan rasa bangganya atas keberhasilan keenam universitas di atas meraih pendanaan dari program NORHED II.

KBRI Oslo, menurut Dubes Todung, selalu mendukung penuh dan menjembatani terciptanya kerja sama antara universitas di Indonesia dengan institusi pendidikan tinggi di negara Norwegia maupun Islandia, dalam berbagai bentuk termasuk kolaborasi penelitian multi-universitas.

“Norwegia memiliki banyak jenis pendanaan untuk proyek penelitian yang bisa dimanfaatkan. Saya terus mendorong universitas-universitas di Indonesia untuk berkolaborasi dalam penelitian untuk pengembangan demi memperkuat kapasitas lembaga pendidikan tinggi, untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas lebih tinggi, penelitian yang lebih banyak dan berkualitas lebih tinggi, serta pendidikan tinggi yang lebih inklusif,” ujarnya (*/rfl/humas undana/pol)

Sumber: Pos Kupang
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved