Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Kamis 24 Juni 2021: "Iohannes est Nomen Eius - Namanya adalah Yohanes!"

Setiap anak yang lahir adalah hadiah istimewa bagi kedua orangtua serta segenap kaum keluarganya.

Editor: Agustinus Sape
Dok Pribadi
RD Eman Kiik Mau 

Renungan Harian Katolik, Kamis 24 Juni 2021: "Iohannes est Nomen Eius - Namanya adalah Yohanes!" (Luk 1:63)

Oleh: RD. Eman Kiik Mau

POS-KUPANG.COM - Hari ini Hari Raya Kelahiran Santo Yohanes Pembaptis. Setiap anak yang lahir adalah hadiah istimewa bagi kedua orangtua serta segenap kaum keluarganya. Sang bayi menjadi pusat perhatian semua pihak.

Pelbagai doa dan harapan dilambungkan, kiranya anak yang baru lahir ini menjadi pribadi yang baik dan berguna bagi keluarga, bangsa dan gereja.

Tak ada yang luar biasa pada saat Elisabet melahirkan anaknya. Namun sukacita keluarga ini sangat besar karena kelahiran di usia tua sang ibu dilihat sebagai karunia dan berkat dari Allah (Luk 1:57-66.80).

Keistimewaan peristiwa kelahiran Yohanes justru terjadi pada mukjizat yang menyertainya. Zakharia, sang ayahnya menjadi bisu sejak peristiwa penampakan di Yerusalem, tiba-tiba bisa berkata lagi.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Rabu 23 Juni 2021: Dari Buahnya Kamu Akan Mengenal Mereka

Yohanes menjadi pribadi yang istimewa. "Menjadi apakah anak ini nanti karena tangan Tuhan menyertainya" (Luk 1:66).

Campur tangan Tuhan mengubah hal yang biasa menjadi luar biasa. Tokoh-tokoh besar seperti Oscar Romero, Bunda Teresa dari Kalkuta dan lain-lain, adalah pribadi yang menjadi luar biasa karena karunia Ilahi.

Itu berarti saya dan Anda juga bisa menjadi luar biasa karena campur tangan Tuhan.

Oleh karena itu, mari kita membuka hati bagi Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Rabu 23 Juni 2021: Pohon Baik - Buah Baik

Benarlah bahwa Yohanes menjadi anak istimewa, anak terberkati, anak dambaan dan harapan Zakharia, Elisabet dan Tuhan.

Peran Yohanes Pembaptis begitu lahir langsung terlihat sebagai berikut:

Pertama, ia membebaskan Elisabet dari kemandulan, lalu dengan sendirinya memberi sukacita bagi keluarga, sanak saudara dan para tetangga.

Kedua, ia memberi penyembuhan bagi Zakharia. Begitu ia diberi nama Yohanes, artinya anugerah dari Allah, Zakharia bisa segera bicara kembali setelah bisu selama 9 bulan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Selasa 22 Juni 2021: Anjing dan Babi

Ketiga, Zakharia, Elisabet dan para tetangga melihat, mengakui kebaikan, kasih, kemurahan Tuhan tercurah atas keluarga mereka.

Keempat, Yohanes akan mengemban tugas mempersiapkan kedatangan Yesus. Melihat keistimewaan Yohanes yang telah nampak sejak lahir ini, wajar jika orang bertanya-tanya, "Menjadi apakah anak ini nanti?" (Luk 1:66).

Dalam tanda tanya, "menjadi apakah anak ini nanti?"

Saat kita lahir, tersirat sebuah harapan dan misi besar. Tangisan gembira ketika kita lahir, menciptakan harapan bahwa kelak kita akan membawa sukacita besar.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Senin 21 Juni 2021: Lihatlah Titik Putih

Kita boleh kagum, terpesona pada Yohanes ini. Namun akan lebih terpesona lagi melihat diri kita sendiri, perkembangan kita, peran kita, dari sejak kita lahir hingga usia kita kini.

Mungkin tak pernah kita pikirkan, bayangkan, bahwa diri kita tidak pernah seperti sekarang ini.

Ternyata, kita juga anak istimewa, terberkati, dipakai Allah menjadi berkat bagi keluarga, tetangga, teman, komunitas, lingkungan, gereja, bangsa dan negara kita.

Kisah kelahiran Yohanes Pembaptis kiranya menjadi inspirasi dalam kehidupan keluarga Kristiani.

Baca juga: Renungan Harian Katolik, Minggu 20 Juni 2021: Badai Pasti Berlalu!

Setiap keluarga diharapkan menjadi cahaya bagi anak-anak dalam hidup agar kiranya menjadi anak-anak yang menjadi perpanjangan anugerah dan kasih Allah bagi orang lain.

Zakharia dan Elisabet menanamkan nilai iman yang benar, harapan yang unggul, serta kasih sayang yang sempurna dalam diri Yohanes.

Keluarga hendaknya menjadi wadah untuk menanamkan benih-benih kebaikan, cinta terhadap Tuhan dan sesama, pengampunan kepada mereka yang menyakiti bahkan hal-hal yang menunjukkan bahwa kita semua adalah para pengikut Kristus.

Ya Tuhan dan Allah kami, jadikanlah kami saluran berkat-Mu bagi sesama. Amin.*

Renungan lainnya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved