Gernas BBI di Labuan Bajo, Bukti Komitmen Pemerintah Majukan UMKM
Gernas BBI di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), merupakan bukti pemerintah memajukan UMKM
Penulis: Gecio Viana | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ( Gernas BBI) di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), merupakan bukti pemerintah memajukan UMKM, Jumat 18 Juni 2021.
Hal tersebut ditegaskan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin dalam acara puncak Kilau Digital Permata Flobamora (Flores, Sumba, Timor, dan Alor) di Puncak Waringin Labuan Bajo.
"Kegiatan ini diharapkan untuk mendorong national branding produk lokal unggulan sehingga menghasilkan industri, kreasi dan inovasi baru serta pasar yang lebih besar sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," katanya saat memberikan sambutan secara virtual.
Baca juga: Kode Redeem ML 19 Juni 2021, Segera Klaim Kode Redeem Mobile Legends Terbaru dan Terlengkap
Baca juga: Densus 88 Antiteror Polri Menangkap Seorang Terduga Teroris JAD di Tasikmalaya
Dijelaskannya, Gernas BBI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan rasa bangga akan produk anak bangsa dan turut memajukan perekonomian lokal.
Konsumen, lanjut dia, diharapkan lebih membeli produk dalam negeri khususnya UMKM. "Tahun 2020 yang lalu, Gernas BBI berhasil mengikutsertakan 3.8 juta unit UMKM yang bergabung dengan platform online untuk memasarkan produknya," ujarnya.
Lebih lanjut, pemasaran UMKM secara online diharapkan mampu menciptakan multiplier effeck yang memberikan manfaat lebih besar dan lebih luas bagi para pelaku UMKM sehingga mampu menyumbang pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian nasional.
Baca juga: Masa Lalu Jokowi Iriana Usai Nikah, Pernah Merasakan Bulan Madu Super Singkat, Kenapa?
Baca juga: Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa di Nekmese Sangat Positif
"Komitmen pemerintah untuk menggunakan produk lokal UMKM telah diamanatkan dalam Perpres Nomor 12 Tahun 2021 yaitu dengan kewajiban alokasi 40 persen bagi UMKM dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa pemerintah. Adapun pengawasan atas realisasinya, juga harus dipublikasikan secara transparan kepada masyarakat melalui Perpres ini, UMKM memiliki kesempatan untuk berperan lebih besar dan lebih luas dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah," ujarnya.
Menurutnya, para pelaku UMKM juga perlu memahami bahwa melalui Gernas BBI pemerintah juga menekankan pentingnya penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN)
Hal ini merupakan hal yang tak terpisahkan dalam Gernas BBI, karena pemerintah sangat serius, tidak hanya mendorong pertumbuhan, tapi juga kemandirian ekonomi nasional.
Dijelaskannya, Gernas BBI juga dipersiapkan untuk mempersiapkan transformasi ekonomi, maka dari itu penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan informasi menjadi hal paling mendasar dan mutlak untuk dipenuhi
"Pembangunan infrastruktur menjadi tugas badan aksesibilitas telekomunikasi dan informasi Bhakti Kemenkominfo melalui proyek strategis nasional dengan membangun jaringan backbone fiber palapa ring dan proyek satelit multi fungsi pemerintah," katanya.
Diharapkan, lanjut Ma'ruf Amin, pada tahun 2023 seluruh daerah di Indonesia sudah terjangkau internet, dengan adanya jaringan koneksi internet maka akses memasuki ekonomi digital bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM di NTT akan terbuka lebar
"Keterbukaan akses digital ini diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi karya dan kreasi lokal karena lahan bisnisnya mampu menembus pasar nasional dan bahkan global. Di situlah letak nilai strategis dari transformasi ekonomi melalui digitalisasi yang merupakan salah satu prioritas pemerintah," katanya.
Sementara itu, Menkominfo Johnny G. Plate dalam sambutannya mengatakan, Gernas BBI bertujuan untuk mendorong penguatan branding produk-produk artisan lokal melalui pemanfaatan platform digital
"Pemerintah pusat secara tegas dan konsisten menugaskan Kominfo dan ekosistemnya untuk memastikan pagelaran infrastruktur telekomunikasi dan informatika secara merata di seluruh pelosok Indonesia. Dengan berbagai pilihan dan kombinasi teknologi yang kita miliki mulai dari pergelaran fiber optik di darat dan dasar laut pemanfaatan fiber link dan microwave, pembangunan akses-akses internet untuk titik-titik layanan publik di seluruh Indonesia sesuai kapasitas satelit yang dimiliki, pembangunan BTS di seluruh desa dan kelurahan di seluruh Indonesia secara khusus di desa dan kelurahan yang ada blank spot untuk kita selesaikan di tahun anggaran 2021 dan dan tahun anggaran 2022," paparnya.
Diakuinya, UMKM dan ultra mikro yang berjumlah besar dinilai sebagai penopang GDP nasional.
Sehingga, sudah menjadi tugas secara kolektif untuk mengangkat UMKM, salah satunya dengan Gernas BBI.
Pihaknya juga melaporkan, telah menindaklanjuti arahan presiden di rapat terbatas beberapa waktu lalu dengan membentuk forum ekonomi digital Kominfo dan diikuti sebanyak 11 CEO platform digital.
"Secara bersama-sama, memiliki komitmen, pertama UMKM di Indonesia menjadi tuan di pasar domestiknya. UMKM harus mengisi kebutuhan ruang digital dan Konsumsi Indonesia terlebih dahulu. Infrastruktur yang kita bangun secara khusus untuk UKM dan ultra mikro di Indonesia," tegasnya.
Lebih lanjut, komitmen selanjutnya menjaga, membangun dan mengupgrade teknologi sekuriti untuk mencegah agar tidak diterobos oleh hackers.
"Untuk itu harus ditingkatkan platform digital, tata kelola platform digital dan sumber daya di dalam platform digital agar data pribadi masyarakat yang menjadi new gold dapat bersama kita jaga," katanya.
Sementara itu, Bupati Mabar, Edistasius Endi dalam menyambut baik kegiatan tersebut.
Menurutnya, Gernas BBI bertujuan agar masyarakat mencintai dan menggunakan karya anak bangsa. Terutama produk lokal
"Gerakan ini mengajak seluruh masyarakat untuk menghargai dan menghormati anak bangsa yang telah menghadirkan produk dan layanan UKM yang juga menjadi tulang punggung ekonomi bangsa yang perlu kita apresiasi dan selamatkan agar berhasil melalui masa-masa sulit pandemi Covid-19," katanya.
Dalam kegiatan tersebut, juga diisi dengan kegiatan Virtual Expo, yakni pameran produk-produk ungggulan UMKM secara virtual. Produk yang ditampilkan di sini telah dikurasi oleh sejulah mitra seperti Telkom, Bank Indonesia, serta marketplace.
Proses kurasi UMKM sendiri sudah dilakukan sejak Maret 2021 melalui sejumlah kegiatan, diantaranya diskusi terfokus, pelatihan, dan talkshow kerjasama antara Kementerian Kominfo, Bank Indonesia, Telkom, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Pemerintah Daerah dari beberapa kota di NTT. Dari ribuan UMKM yang ada di NTT, sebanyak 100 UMKM lolos kurasi dengan 1.000 produk unggulan mulai dari fashion, kerajinan tangan, dan produk makanan serta minuman.
Virtual expo ini akan berlangsung selama satu bulan dari 9 Juni-9 Juli 2021. Masyarakat Indonesia yang tertarik membeli produk-produk unggulan UMKM dari NTT bisa mengunjungi pameran ini secara virtual dan melakukan transaksi elektronik yang dijamin keamanannya.
Selain mempromosikan dan transaksi produk-produk unggulan UMKM NTT, virtual expo ini juga dimeriahkan dengan sejumlah webinar serta konsultasi dengan help desk yang standby untuk membantu UMKM melakukan pameran.
Gernas BBI pertama kali diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020 sebagai upaya untuk menyelamatkan UMKM agar berhasil bangkit dan mampu melalui masa sulit pandemi Covid-19.
Hadir pula dalam kesempatan itu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Gubernur NTT, Viktor B Laiskodat serta undangan lainnya
Dalam kegiatan itu, dilakukan launching Virtual Expo Flobamora, launching Aplikasi JP Hub Pariwisata melalui penayangan video, launching Desa Adat dari Bank Indonesia dan launching aplikasi pemanfaatan toko online BUMDes dan UMKM lokal NTT melalui experience belanja melalui toko online.
Hadir pula jajaran menteri Kebinet Indonesia Maju serta pejabat lainnya yang mengikuti kegiatan secara online di antaranya Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Peserta lainnya yang hadir secara online yakni Dirjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Desa, PDT, dan Transmigrasi, Harlina Sulistyorini yang mewakili Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi; Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah; dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjio. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)