Pemkab Sumba Timur Tetapkan Delapan Desa Wisata
pemerintah telah mengeluarkan SK penetapan delapan desa di Sumba Timur sebagai desa wisata.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Pemkab Sumba Timur Tetapkan Delapan Desa Wisata
POS-KUPANG.COM|WAINGAPU -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur menetapkan delapan desa sebagai desa wisata. Penetapan itu telah dilakukan melalui surat keputusan (SK) Bupati Sumba Timur.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Kabupaten Sumba Timur, Maramba Meha, S.H, Senin 14 Juni 2021.
Menurut Maramba, pemerintah telah mengeluarkan SK penetapan delapan desa di Sumba Timur sebagai desa wisata.
"Delapan desa itu sudah ditetapkan oleh Bupati melalui SK," kata Maramba.
Dia merincikan kedelapan desa itu diklasifikasikan sesuai potensi yang ada, yakni wisata bahari, masing-masing di Watuparunu Desa Lai Janji Kecamatan Wulla Waijelu, Desa Praimadita di Kecamatan Karera, dan Desa Tarimbang di Kecamatan Tabundung.

Sedangkan, wisata budaya, itu di Desa Kaliuda , Kecamatan Pahunga Lodu, Desa Watuhadang Kecamatan Umalulu, Desa Mondu Kecamatan Haharu.
Sementara dua wisata alam ada di Desa Taluyajangga dan Wairinding di Desa Pambotanjara.
"Setelah kita lakukan penetapan melalui SK bupati, selanjutnya kemungkinan kita lakukan sosialisasi ke masyarakat," katanya.
Dikatakan, untuk Praimadita sudah dikembangkan oleh Pemerintah Provinsi NTT sebagai desa wisata.
"Kalau Praimadita itu sudah dikembangkan sejak beberapa waktu lalu oleh Pemprov NTT," katanya.
Maramba mengharapkan setelah penetapan ini, bisa memberi nilai tambah bagi potensi wisata di desa masing-masing.
"Tentu masyarakat bisa meningkatkan ekonomi mereka, karena dengan penetapan itu,maka peluang usaha di desa makin terbuka. Kita juga harapkan masyarakat bisa membaca peluang usaha," ujarnya.
Pantauan POS-KUPANG.COM, Minggu 6 Juni 2021 lalu, suasana pantai ini boleh dibilang cukup unik, karena diapit oleh dua bukit tanjung. Gulungan ombak yang menakjubkan bagi siapa saja yang berkunjung di pantai ini.
Namun, di lokasi ini belum ada Rumah Makan. Ada Cafe dan Resort di sekitar obyek wisata ini, namun semenjak Pandemi Covid-19 tidak lagi beroperasi.