Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Rabu 9 Juni 2021: Kita Butuh Yesus

Hukum Taurat atau Torah berasal dari bahasa Ibrani yakni Yarah yang berarti memberi pengajaran, mengajarkan, dan menunjukkan.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Yesus menegaskan bahwa kedatangan Juru Selamat sudah membawa manusia ke dalam era baru yaitu era Kasih Karunia. Hukum Taurat tidak menyelamatkan. Yang menyelamatkan adalah karunia Allah melalui iman kepada Yesus Kristus.

Kedua, Yesus memprioritaskan hati ketimbang seremoni. Kitab Perjanjian Baru menarik karena menghadirkan perseteruan antara Yesus dan ahli-ahli Taurat serta orang Farisi. Yesus yang begitu lemah lembut dan penuh kasih, bisa menjadi tegas dan tajam ketika bicara mengenai ahli-ahli Taurat dan orang Farisi.

Matius 23:25-28, misalnya, Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi sebagai orang munafik, Yesus jelas-jelas menunjukkan ketidaksukaan-Nya karena mereka adalah golongan elite munafik. Di luar tampaknya baik sekali tetapi hati mereka buruk. Mereka merasa dirinya baik karena melakukan Hukum Taurat sehingga tidak memerlukan Kristus. Itulah yang akhirnya membuat mereka mudah menghakimi dan sombong secara rohani.

Hukum Taurat yang sudah diperbarui oleh Yesus adalah hukum yang bersifat seremoni dan yudisial. Hukum Taurat bukanlah alat untuk menghakimi orang lain. Melalui Hukum Taurat kita harusnya disadarkan bahwa sekalipun kita bisa memoles penampilan luar begitu rohani, tapi hati kita tanpa Yesus, tetaplah kotor.

Jadi, kita butuh Yesus tinggal di dalam hati dan menebus dosa kita. Kita butuh Roh Kudus-Nya untuk menginsafkan kita dari dosa dan mengingatkan kita hidup benar. *

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Akses artikel-artikel renungan harian katolik lainnya DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved