Pemkab Sumba Timur Kembangkan Pisang Anti Penyakit Layu Fusarium

Pemkab Sumba Timur saat ini mulai mengembangkan tanaman pisang yang tahan terhadap penyakit layu Fusarium

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Kepala Balitbangda Sumba Timur, Dominggus Bandi mendampingi Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing,M.Si menanam pisang di Malumbi , Kecamatan Kambera, Selasa 8 Juni 2021. 

POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Pemerintah Kabupaten Sumba Timur ( Pemkab Sumba Timur) saat ini mulai mengembangkan tanaman pisang yang tahan terhadap penyakit layu Fusarium atau penyakit Panama. Varietas pisang ini didatangkan dari Banyuwangi, Jawa Timur.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah ( Balitbangda) Kabupaten Sumba Timur, Dominggus Bandi usai acara penanaman pisang di Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera, Selasa 8 Juni 2021.

Menurut Domi sapaan akrab Dominggus, pisang yang ditanam itu adalah pisang tahan terhadap penyakit layu Fusarium sesuai hasil penelitian dari ahli.

Baca juga: Promo Alfamart PSM Rabu 9 Juni 2021, Frisian Flag Beli 2 Lebih Murah, Minyak Kayu Putih Ro 19.900

Baca juga: Katalog Promo Alfamart Terbaru 1-15 Juni 2021, Bayar Pakai Gopay Dapat Potongan Rp 2ribu

"Pisang ini didatangkan oleh Pak El Plaikol dari Banyuwangi, Jawa Timur yang kebetulan saat ini sementara dikembangkan besar-besaran oleh salah satu perusahaan," kata Domi.

Dijelaskan, sesuai hasil penelitian, bahwa anakan pisang ini anti penyakit Layu Fusarium. Bahkan, lanjutnya, komoditas pisang tersebut adalah komoditas ekspor, sehingga diharapkan ke depan, Sumba Timur tidak hanya ada Pisang Manggarai, tetapi juga bisa mengekspor pisang tersebut.

"Keunggulan pisang ini menang di pasaran, tahan penyakit dan rasanya nikmat. Komoditi ini
merupakan hasil aplikasi dari penelitian IPB tahun 2018 lalu," katanya.

Baca juga: Promo Sawer Alfamart Rabu 9 Juni 2021, Fortune Minyak Goreng 2L Rp 28.200, SoKlin Rp 32.900

Baca juga: Lima Belas Kendaraan Dinas Operasional Milik Pemda Manggarai Timur Dilelang

Domi mengakui, pasca bencana alam banjir dan Badai Seroja, maka areal persawahan tidak bisa diolah atau berproduksi, sehingga langkah terbaik dalam mempertahankan ekonomi masyarakat minimal dalam jangka pendek dengan pengembangan pisang.

"Nanti kita juga akan tanam secara tumpang sari dengan ubi jalar dan juga hortikultura," ujarnya.

Penanaman perdana pisang anti penyakit Layu Fusarium ini oleh Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing,M.Si . Selain ditanam oleh bupati, juga oleh Ketua TP. PKK, Ny. Merliaty dan forkopimda Sumba Timur. Pisang ini ditanam di wilayah di RT 5/RW 2, Kelurahan Malumbi, Kecamatan Kambera.

Hadir saat penanaman ini, perwakilan Polres Sumba Timur, Danramil Kota Waingapu, Samiun, Camat Kambera, Pemekar Hina Djanggakadu, S.Sos, Lurah Malumbi, Dominggus J.T. Awang, mahasiswa Unkris Wira Wacana dan masyarakat setempat.

Bupati Sumba Timur, Drs. Khristofel Praing,M.Si mengatakan, pisang yang ditanam itu adalah pisang dengan varietas yang tahan terhadap hama penyakit Sura dan layu Fusarium.

"Kita galakan ini agar ekonomi masyarakat kembali bergeliat. Apalagi kita baru saja mengalami bencana alam banjir dan Badai Seroja," kata Khristofel. (Laporan Reporter POS -KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved