Dinas Kesehatan Manggarai Barat Terjunkan Tim Ambil Sampel Air Kali Wae Rae
Kemarin kami lakukan pertemuan, tim sudah ke lokasi, tim sudah ambil sampel di beberapa titik. Sampai saat ini tim masih di lokasi
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Namun, bagi sebagian masyarakat lainnya, air kali yang telah dibawa ke rumah langsung digunakan untuk memasak, tanpa menunggu hingga lumpur dalam air mengendap.
Kesulitan warga untuk mendapatkan air bersih semakin parah saat memasuki musim hujan. Warga terpaksa menggunakan air yang telah bercampur lumpur karena banjir.
Warga dalam keadaan itu memanfaatkan air hujan, sembari menunggu berhentinya banjir di kali Wae Rae.
Warga lainnya, Yakobus Jehadi (30) mengaku pasrah dengan keadaan tersebut, sembari berharap perhatian pemerintah.
Pasalnya, sudah puluhan tahun terkesan pemerintah tidak memperdulikan kebutuhan air bersih bagi warga.
Akibat mengonsumsi air kali, anaknya pernah dirawat intensif di RSUD Komodo Labuan Bajo selama 5 hari karena terserang diare.
"Saya punya anak pernah kena diare karena minum air ini. Padahal, air sudah kami masak. Anak sakit tahun 2018 lalu, kami bawa ke RSUD Komodo Labuan Bajo rujukannya dari Puskesmas Benteng 5 hari perawatan," keluhnya.
Persoalan kesulitan air telah disampaikan kepada setiap jenjang pemerintahan di Kabupaten Mabar, Namun hingga saat ini kebutuhan air bersih bagi warga tidak terpenuhi.
"Hanya janji" ketusnya.
Menurutnya, air kali tersebut juga dimanfaatkan beberapa desa lainnya untuk mengairi sejumlah lahan pertanian.
Sehingga, pihaknya menduga air dari Kali Wae Rae juga telah terkontaminasi pestisida.
Sementara itu, warga lainnya, Endang (13) mengaku, sejak usia 6 tahun telah menimba air di Kali Wae Rae.
"Saya timba air dari setiap pagi dan sore pakai jeriken untuk bantu orang tua. Kalau timba biasanya kami rame-rame," kata Endang.
Endang berharap, pemerintah dapat membantu masyarakat di desanya sehingga persoalan kesulitan air bersih dapat teratasi.
Sementara itu, penelurusan POS-KUPANG.COM, beberapa ternak kerbau milik warga sengaja diikat di pinggir kali sehingga dapat bebas berendam di dalam kali.
Kali Wae Rae juga menjadi batas antara Desa Persiapan Golo Tanggar dengan Desa Compang Longgo, tepat pada batas desa ini, banyak kendaraan bermotor roda dua dan roda empat terparkir untuk dicuci. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana)