Seleksi Pegawai KPK
Polemik TWK, Mahfud MD Sebut Ulah Koruptor yang Dendam dan Takut Ketahuan, Kini Bersatu Lemahkan KPK
Polemik TWK, Mahfud MD Sebut ulah koruptor yang dendam dan takut ketahuan, kini bersatu dan lemahkan KPK
Menurut Mahfud, upaya itu justru kandas karena dapat pertentangan dari DPR dan Partai Politik.
"Ketika presiden mengeluarkan Perpu untuk undang-undang itu itu kan hantam kanan kiri. Bahwa DPR tidak setuju dan partainya tidak setuju. Bagaimana ingin mengeluarkan Perpu tapi ditolak artinya permainan itu tidak mudah. Tetapi saya sama seperti bapak dan masyarakat mendukung KPK itu harus kuat dan oleh sebab itu tinggal bagaimana menguatkan itu," ungkap dia.
Baca juga: Firli Bahuri Tak Penuhi Undangan Najwa Shihab, Debat dengan Direktur KPK Giri Suprapdiono Batal
Baca juga: Ketua KPK Firli Bahuri Memilih Bungkam Ditanya Pelaporannya ke Bareskrim oleh ICW
Ilustrasi korupsi. (access-info.org)
Lebih lanjut, Mahfud menuturkan semua pihak untuk tidak meragukan komtimen dirinya untuk penguatan terhadap KPK.
Dia pun mengungkit perjuangannya dahulu saat masih menjabat ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya sejak dulu pro KPK sejak dulu. Saya ketua MK, 12 kali itu (KPK) ingin dirobohkan undang-undangnya dan saya bela dan menangkan KPK terus. Tetapi keputusan tentang KPK itu tidak di pemerintah saja, ada di DPR, ada di partai dan di civil society dan civil society ini akan pecah juga," jelas dia.
Tak hanya itu, Mahfud mengaku juga mengenal baik orang-orang yang bekerja di KPK. Termasuk salah satu penyidik seniornya Novel Baswedan.
"Saya kenal baik dengan Pak Novel Baswedan beberapa kali ke rumah dan beberapa kali ke kantor saya dan saya juga nengok ketika dia diserang air keras saya nengok ke rumah sakit. Ketika orang banyak tidak nengok karena takut dan karena segan, saya tetap nengok," tukasnya.(*)
Berita terkait Seleksi Pegawai KPK
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahfud MD Sebut Koruptor Bersatu Hantam KPK karena Dendam dan Takut Ketahuan