Warga Desa di Labuan Bajo Konsumsi Air Kali, Marselinus Jeramun:Catatan Merah Perumda Wae Mbeliling

Warga 1 Desa di Labuan Bajo Konsumsi Air Kali, Marselinus Jeramun: Catatan Merah Bagi Perumda Wae Mbeliling

Penulis: Gecio Viana | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Mabar, Marselinus Jeramun 

Sehingga, warga berharap agar Pemerintah Kabupaten Mabar dapat membantu akses air bersih bagi warga desa.

Baca juga: Waspada dan Hati-Hati, Soal Prediksi Cuaca di Wilayah Provinsi NTT, Begini Penjelasan BMKG

Kondisi masyarakat yang sering menemukan feses dibenarkan Pjs Sekdes Desa Persiapan Golo Tanggar, Fredirikus Ponce.

"Iya, setiap hari, kadang kalau pagi atau malam hari kita timba pasti muncul (tinja), karena sebagian warga di sana (hulu sungai), juga gunakan untuk mandi dan kebetulan buang air besar di kali. Hal ini membuat kami tidak bisa elakan lagi, karena ini (air irigasi) kebutuhan kami sehari-hari," ungkapnya.

Air irigasi tersebut mengairi sedikitnya 25 hektare lahan pertanian warga di Kampung Weor. Kampung ini berjarak sekitar 12 km dari Kota Labuan Bajo.

Sulitnya akses air bersih, lanjut Ponce, juga dialami seluruh warga di tiga dusun di Desa Persiapan Golo Tanggar.

Air irigasi yang berasal dari kali Wae Rae digunakan warga untuk semua kebutuhan masyarakat yakni untuk pertanian, minum, mandi cuci dan kakus.

Baca juga: Pelatih Timas Indonesia Shin Tae-yong Jujur Katakan Pengalaman Pemain Indonesia Tidak Banyak

"Rata-rata di Desa Golo Tanggar menggunakan (air) untuk penyemprotan (pestisida), mandi cuci, pokoknya untuk kebutuhan hidup. Kalau orang baru yang baru, minum air ini mengeluh sakit perut," katanya.

Pihaknya juga menduga, air tersebut telah tercemar dan terkontaminasi pestisida.

Senada dengan warga lainnya, Ponce berharap agar Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat dapat membantu masyarakat agar mudah mengakses air bersih.

Sebelumnya, ribuan warga dalam satu desa di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), kesulitan mengakses air bersih untuk kebutuhan hidup.

Bahkan, tidak jarang warga berebut air bersih dengan ternak kerbau yang membuat kubangan pada aliran air dari kali Wae Rae, kali yang menjadi tumpuan pemenuhan air baku.

Hal tersebut diakui Penjabat Kades Golo Tanggar, Yoseph Tala saat ditemui di Labuan Bajo, Rabu (2/5/2021).

"Jadi mereka selama ini konsumsi air dengan kerbau, jadi kalau kerbau duluan, untuk kubang di sana, maka mereka tidak dapat air bersih. Tapi, kalau kerbau belum kubang di sana duluan, berarti mereka bisa dapat air bersih," kata Yoseph.

Dijelaskannya, kondisi tersebut dialami ratusan jiwa di Dusun Laing Bakok dan Dusun Wae Bue. Warga 2 dusun ini terbagi dalam 4 blok dan menempati area tersebut sejak 1997 dalam program transmigrasi lokal.

Sementara itu, krisis air bersih juga dialami di dua kampung di Dusun Bancang yakni Kampung Bancang dan Kampung Weor. 

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved