Seleksi Pegawai KPK

Firli Bahuri Tak Penuhi Undangan Najwa Shihab, Debat dengan Direktur KPK Giri Suprapdiono Batal

Firli Bahuri kembali tak penuhi undangan Najwa Shihab,debat dengan Direktur KPK Giri Suprapdiono batal

Editor: Adiana Ahmad
Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Ketua KPK Firli Bahuri.Firli Bahuri Tak Penuhi Undangan Najwa Shihab, Debat dengan Direktur KPK Giri Suprapdiono Batal 

Firli Bahuri Tak Penuhi Undangan Najwa Shihab, Debat dengan Direktur KPK Giri Suprapdiono Batal

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri kembali tak memenuhi undangan Najwa Shihab.

Kali ini Firli Bahuri diundang Najwa Shihab berdebat dengan Direktur KPK yang tak lulus TWK, Giri Suprapdiono.

Acara debat yang rencananya akan berlangsung pukul 14.00 WIB di Gedung Merah Putih dipandu Najwa Shihab dan Peneliti ICW Kurnia Ramadhan itu terpaksa batal. 

Hingga 45 menit acara berlangsung, Firli tak juga hadir.

Sementara Giri sudah tiba sejak pukul 13.30 WIB atau 30 menit sebelum acara dimulai. 

”Teman-teman kita masih menunggu belum juga datang Pak Firli Bahuri memenuhi undangan kali ini," ujar Kurnia yang menemani Giri di ruang debat press room KPK.

”Pak Firli tak memunuhi undangan ini,” kata Kurnia.

Baca juga: Aneh,Pimpinan KPK Gelagapan Ditanya Najwa Shihab Arti Rapor Merah Pegawai KPK Tak Lolos TWK

Baca juga: Polemik Pegawai KPK Diberhentikan, Novel Baswedan Sebut Perbuatan Sewenang-wenang?

Sembari terus menunggu kedatangan Firli, Najwa Shihab kemudian menceritakan bagaimana usahanya mengundang Firli untuk melakukan wawancara tidak pernah ditanggapi oleh mantan Kabaharkam Polri itu.

Najwa mengatakan, setiap kali ia mengundang Firli, pihak KPK selalu mengutus Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.

”Pak Firli beberapa kali diundang ke Mata Najwa belum pernah datang. Yang datang itu biasanya Pak Nurul Ghufron," kata Najwa.

Kata Najwa, KPK memiliki perbedaan antara kepempimpinan era Agus Rahardjo dan Firli Bahuri.

Ia mengakui saat KPK dipimpin Agus Rahardjo, Najwa memiliki kedekatan dan kerap kali datang ke gedung dwiwarna lembaga antirasuah itu.

"Kalau saya bandingkan pimpinan yang dulu seringkali saya yang datang ke KPK," kata Najwa.

Sementara Giri mengaku tak secara langsung menantang Firli untuk berdebat.

Ia hanya menyanggupi tantangan warganet yang menawarkan untuk berdebat dengan Firli.

Menjawab tantangan itu, lewat cuitannya, Giri sempat bertaruh jabatan dalam debat.

Ia menantang Firli mundur jika kalah dalam debat soal wawasan kebangsaan, begitu pula dirinya.

"Jadi dengan konsekuensi Itu hari ini apakah memang ada yang tidak siap mundur saya pikir bisa ditanyakan ke yang berasangkutan," kata Giri.

Namun di luar itu, kata Giri, ia menyanggupi tawaran ini karena ingin mencerdaskan masyarakat.

Ia pun menyindir TWK sebagai proses alih status pegawai lembaga antirasuah menjadi ASN yang tertutup.

Giri kecewa lantaran sejak awal dirinya tak pernah diberitahu soal proses metodologi, hingga kabar penonaktifan dirinya bersama 74 pegawai lain.

Baca juga: Pemecatan 51 Pegawai KPK, Novel Baswedan: TWK Hanya Sebagai Alat Penyingkiran Pegawai KPK Tertentu

Baca juga: Tak Lolos TWK 24 Pegawai KPK Selamat 51 Dipecat, Jokowi: Perlu dilakukan Langkah-Langkah Perbaikan

"Tes wawasan kebangsaan ini tertutup sekali. Kita enggak pernah tahu siapa 75. Tidak pernah tahu 51. Tidak pernah tahu soal proses, metodologi, bahkan orang yang mewawancarai kita pun tidak mengetahui juga," ujar Giri.

Sebanyak 51 pegawai yang dimaksud Giri adalah mereka yang dinilai "merah" dan tak diberi kesempatan untuk kembali bergabung dengan KPK.

Sementara, 24 pegawai lainnya masih diberi kesempatan menjadi ASN dengan syarat mengikuti diklat bela negara.

"Jadi menurut saya keterbukaan transparansi yang menjadi ciri khas tata kelola pemerintahan umum yang baik dilanggar dalam proses ini," katanya.

Giri Suprapdiono

Giri Suprapdiono (Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama)
Giri kemudian bercerita bahwa dirinya pernah mengikuti tes kebangsaan bersama dengan Firli saat mereka sama-sama mencalonkan diri menjadi pimpinan KPK.

Giri mengaku, saat itu dia dan Firli lulus dalam tes kebangsaan.

Oleh karenanya, Giri meyakini Firli juga tidak akan lulus jika mengikuti Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK.

"Saya juga dulu calon pimpinan (KPK), bareng Pak Firli juga. Bahkan satu kelompok dalam diskusi. Jadi, kita tahu bagaimana sikap dalam tes tersebut, dan kita sama-sama lulus tes kebangsaan, tes radikalisme," kata Giri.

"Jadi kalau misalkan kita dites lagi, bisa jadi dua-duanya tidak lulus, karena kita sama-sama lulus dites yang sama," tambahnya.

Lebih lanjut, Giri membeberkan soal prestasi KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri yang turun drastis.

Menurutnya, penurunan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) di Indonesia sampai tiga poin adalah yang terburuk sepanjang era reformasi.

"Kita pernah turun pada 1997 ke 1998, di jaman Pak Harto. Artinya ini produk-produk pemberantasan korupsi termasuk pencegahan dan pendidikan, menurun 3 poin, dan ini tidak terlepas dari revisi UU KPK dan mungkin beberapa hal, polemik-polemik yang terjadi di KPK," kata dia.

Sementara itu, seorang panitia acara debat mengonfirmasi ketidakhadiran Firli dalam debat.

Begitu pula dengan Kurnia yang memandu acara.

Namun, Kurnia tak mengetahui persis alasan ketidakhadiran jenderal bintang tiga itu.

Tribunnews.com juga telah mengonfirmasi Firli dan Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri lewat pesan singkat namun tak mendapat respons.(tribun network/ham/dod)

Berita terkait seleksi pegawai KPK

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Debat Ketua KPK dengan Direktur KPK Giri Suprapdiono Batal, Firli Tak Kunjung Hadir, Kemana ?

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved