Bertemu Wabup TTS, Masyarakat Bonleu Ungkit Raihan Suara Untuk Tahun-Konay
Di hadapan Wakil Bupati (Wabup) TTS, Jhony Army Konay, Soleman Fallo, amaf di Desa Bonleu mengungkit dukungan masyarakat Bo
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Bertemu Wabup TTS, Masyarakat Bonleu Ungkit Raihan Suara Untuk Tahun-Konay
Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - Di hadapan Wakil Bupati (Wabup) TTS, Jhony Army Konay, Soleman Fallo, amaf di Desa Bonleu mengungkit dukungan masyarakat Bonleu kepada pasangan Tahun-Konay pada Pilkada TTS lalu hingga berujung kemenangan paket Tahun-Konay. 600 suara lebih dari Bonleu disebut bukanlah jumlah yang main-main walaupun hari ini masyarakat Bonleu justru dipolisikan.
" Tolong diingat, Tahun-Konay Menang di sini (Bonleu) itu karena dukungan kami. Walaupun hari ini kami Dipolisikan," ujar Soleman dengan nada kecewa dihadapan Wabup Army Konay, Kamis 3 Juni 2021.
Pertemuan masyarakat Bonleu dengan DPRD TTS dan Wakil Bupati TTS, disebut Soleman memberikan rasa lega kepada masyarakat. Dirinya dengan tegas mengatakan, masyarakat tidak pernah berniat merusak fasilitas negara yang di desa Bonleu. Sebagai bagian dari negara, masyarakat Bonleu selama ini menjaga keberadaan pipa-pipa tersebut. Bahkan ketika rusak, masyarakat hadir bersama petugas PDAM Soe untuk memperbaiki pipa yang rusak.
Oleh sebab itu, dirinya mengaku sangat kecewa dengan pemerintah, terutama PDAM Soe yang mempolisikan masyarakat dengan tuduhan merusak fasilitas negara.
" Kami hanya kasih lepas air, bukan kasih rusak. Kami merasa pemerintah sedang mengancam kami dengan menggunakan hukum. Selama ini kami (masyarakat Bonleu) yang jaga pipa-pipa itu di sini. Bahkan kalau rusak, kami juga ikut perbaiki," ungkapnya.
Untuk diketahui, Para amaf Desa Bonle'u yang terdiri dari Liem-Olla, Baun-Anone bersama meob, Ollin-Fobia, memimpin masyarakat melakukan aksi penutup sumber mata air Bonleu, Minggu 30 Mei 2021. Tak kurang dari 97 masyarakat nampak menghadiri aksi penutupan sumber mata air Bonleu yang dilakukan secara adat.
Baca juga: Info Sport, Kualifikasi Piala Dunia 2022 Argentina vs Chile Imbang Skor 1-1, Nasib Messi
Sebelum melaksanakan ritual adat penutupan sumber mata air, Meo Ollin-Fobia, Joni Babu mematahkan ranting daun lalu diberikan kepada Obed Liem, Markus Liem dan Simon Liem yang merupakan amaf di wilayah tersebut. Ranting daun tersebut lalu digantungkan di dekat saluran pipa pembuangan sebagai tanda larangan agar tidak serta merta orang dapat melepaskan air kembali ke Kota Soe tanpa sepengetahuan para Amaf serta Meob di wilayah tersebut.
Soleman Fallo, yang merupakan amaf di Desa Bonleu mengatakan, sudah sejak lama sebenarnya masyarakat memiliki niat untuk menutup sumber mata air Bonleu.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat terhadap Pemda TTS yang dinilai ingkar janji sejak tahun 1996 silam. Dimana saat pertama kali merintis pembangunan jaringan pipa air Bonleu, Bupati TTS kala itu, Piet Sabuna berjanji kepada masyarakat akan membangun jalan hotmix di desa Bonleu, jalan sumbu kabupaten (Saubalan-Bonleu), membangun jembatan Noebesi yang menghubungkan kabupaten TTS dan TTU, pembagian hasil 10 persen dari pengelolaan air Bonleu serta menyediakan jaringan listrik untuk masyarakat Bonleu. Namun hingga kini, janji-janji tersebut hanya isapan jempol semata.
Dirinya merasa, selama ini Desa Bonleu diperlakukan layaknya anak tiri, sangat minim perhatian walaupun memiliki potensi air dan hasil pertanian. Warga Desa Bonleu hanya bisa menjadi penonton dari pembangunan di desa lain. (din)
