Begini Kesaksian Saffrudin 20 Tahun Jaga Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende
membersihkan rumah tersebut, antara lain menyapu, menyiram tanaman sekaligus menerima dan memandu wisatawan yang datang
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Rosalina Woso
Menurutnya, para pengunjung juga mengaku bisa merasakan kehadiran Bung Karno.
"Ada tanda - tanda khusus jelang perayaan, para pengunjung bisa merasakan kehadiran beliau, kemarin di ruang shalat," ungkapnya.
Mensi Tiwe Merasakan Hal Aneh Ketika Sendirian di Rumah Pengasingan
Mensi Tiwe Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, mengaku alami hal aneh ketika berada sendirian di rumah pengasingan.
Mensi dalam rangkaian Parade Kebangsaan, bertugas membuka pintu rumah pengasingan ketika rombongan parade hadir.
"Jadi sebelum rombongan tiba saya harus sudah berada di dalam rumah sendirian. Saya yang membuka pintu ketika rombongan tiba," ujarnya usai Parade.
Sekitar lima belas menit ada dalam rumah Mensi merasa ada seseorang yang hadir dan menyentuh belakangnya. Mensi meyakini roh Bung Karno hadir.
"Saya merinding. Saya lalu bicara dalam bahasa Ende. Saya ke setiap, saya bilang Bapa ini mau menjelang hari - hari Bapa, saya minta restu," kata Mensi.
Pantauan POS-KUPANG.COM, halaman rumah pengasingan Bung karno tampak teduh dan asri ada sebuah pohon besar di samping kiri rumah dan di depan berdiri kokoh patung bung Karno. Di belakang rumah ada sebuah sumur tua.
Ada berbagai peralatan dapur dan aksesoris benda peninggalan Bung Karno dan keluarga di dalam rumah tersebut.
Dari ruang depan terbagi menjadi dua ruangan. Sebelah kiri ada beberapa kotak kaca berisi peralatan rumah tangga seperti gelas, dulang, setrika besi, sarung Kalimantan Timur.
Selain itu ada alat musik biola, kaki meja dan salinan Tonil yang pernah dibawakan Soekarno di Gedung Imakulata Ende.
Suasana ruangan pun tampak teduh dan antik. Di dinding tampak berbagai foto Bung Karno, di plafon bergantungan lampu-lampu menyerupai bunga.
Selanjutnya di dinding menuju ruang depan sebelah kanan, ada lukisan besar bernuansa Bali, yang menurut Udin dilukis sendiri oleh Bung Karno.
Sementara di dalam ruangan, ada meja marmer dan dua kursi anyaman rotan. Menurut Udin ruang itu dipakai untuk menerima tamu.
Lalu ruang tengah tampak lengang, hanya di dinding terpampang beberapa foto aktivitas Bung Karno selama di Ende.
Sebelah kiri ruang tengah ada kamar dengan dua tempat tidur, sementara sebelah kanan merupakan kamar Bung Karno ada satu tempat tidur dan satu lemari. Lalu di belakang ada ruang semedi Bung Karno dan dapur. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)