Sindir Prabowo yang Lebih Pilih ke Istana Daripada DPR, Politisi Ini Panggil Paksa Anak Buah Jokowi?

Sindir Prabowo yang Lebih Pilih ke Istana Daripada DPR, Politisi Ini Panggil Paksa Anak Buah Jokowi?

Editor: maria anitoda
Istimewa
Sindir Prabowo yang Lebih Pilih ke Istana Daripada DPR, Politisi Ini Panggil Paksa Anak Buah Jokowi? 

POS-KUPANG.COM - Sindir Prabowo yang Lebih Pilih ke Istana Daripada DPR, Politisi Ini Panggil Paksa Anak Buah Jokowi?

Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menyinggung keras Menteri Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Effendi Simbolon mempersoalkan ketidakhadiran Menhan Prabowo Subianto dalam Rapat Kerja dengan Komisi I DPR RI, Senin (31/5/2021).

Baca juga: Prabowo Subianto Jadi Sorotan, Gegara Rencana Anggaran Alutsista  Rp 1.785 triliun, Ini Sikap DPR 

Ia mempersoalkan alasan Prabowo tidak hadir karena ada rapat terbatas di Istana.

Politisi PDIP itu beranggapan bahwa rapat di DPR tidak kalah penting.

"Di sini juga penting kok, bukan hanya di istana yang penting. Penyelenggara negara itu bertiga kita bukan hanya presiden.

Saya heran juga alasan rapat terbatas, memangnya presiden tidak bisa dibilangin, 'pak izin pak kami ada rapat di DPR pak'," kata Effendi, Senin.

Rapat kerja kali ini mestinya dihadiri oleh Prabowo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, serta tiga kepala angkatan TNI.

Namun, Prabowo dan Hadi tidak memenuhi undangan rapat. Prabowo diwakili oleh

Wakil Menteri Pertahanan Herindra.

Effendi berpendapat, Prabowo semestinya menghadiri rapat agar lebih mudah mengambil keputusan dalam rapat.

Baca juga: Pilpres 2024, Pengamat Sebut PDIP Gerindra Berkoalisi Usung Prabowo-Puan, Lawan Anies Baswedan?

"Karena nanti kalau kita tanya balik misalnya ini Pak Wamen, pada posisinya kan susah wamen menjawabnya,

karena 'saya tanya pak menteri dulu'. Nah ini kan padahal kita harus mengambil keputusan politik di sini," ujar Effendi.

Politikus PDI-P itu berharap, Prabowo dapat memenuhi undangan rapat berikutnya yang akan digelar pada Rabu (2/6/2021). 

Ia mengingatkan, DPR dapat memanggil paksa Prabowo supaya hadir. Terlebih, Prabowo sudah lama tidak menghadiri rapat dengan Komisi I DPR.

"Apa kita harus panggil paksa? Karena kita punya juga ketentuan panggil paksa pak, ada, DPR bisa memanggil paksa.

Jadi ini juga jangan kemudian hampir setahun kita tidak pernah bertemu dengan Menhan di sini," kata Effendi.

Adapun rapat yang digelar secara tertutup ini memiliki sejumlah agenda pembahasan,

antara lain strategi dan kebijakan umum pertahanan negara serta perkembangan situasi dan kondisi keamanan di Papua dan Papua Barat.

Baca juga: Elektabilitas PD Masuk Tiga Besar, Prabowo-Mega-AHY Tiga Besar Ketum Parpol yang layak jadi Capres

Effendi Simbolon Sandingkan Puan-Anies di Pilpres 2024

Wacana Pasangan Capres-cawapres 2024 Puan-Anies diusulkan pihak PDI-P.

kebijakan PDI-P Effendi Simbolon mengusulkan wacana pencapresan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut Effendi, Puan cocok sebagai calon presiden 2024 dan Anies sebagai wakil presiden 2024.

Usulan itu terungkap di kebijakan merebaknya isu bahwa Puan akan diduetkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Saya punya usul, saya bilang, Mbak Puan itu dipasangkannya harus sama Anies. Jangan lagi Prabowo.

Jadi Puan capres, Anies kebijakan," kata Effendi dalam diskusi virtual medcom.id bertajuk "Puan Iri Hati atau Ganjar Tak Tahu Diri?" Minggu (30/5/2021).

Effendi menilai, usulan tersebut merupakan rekonsiliasi nasionalis dan religius.

Ia juga menampik bahwa usulan tersebut mendahului wewenang Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait Pilpres 2024.

"Ini serius, saya resmi saya mengusulkan (Puan-Anies).

Baca juga: Hasil Survei, Bersaing Ketat di Puncak, Prabowo Diprediksi Lawan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Kan ini usul," ujarnya.

Lebih lanjut, Effendi menyarankan agar Gerindra mendukung pasangan Puan-Anies untuk 2024.

Ia juga mengatakan, Puan dapat maju dari PDI-P lantaran partai tersebut dapat menyalonkan dari kadernya sendiri.

"Mbak Puan itu maju dengan figur. Kan bisa nyalon sendiri PDI-P.

Jadi kali ini Gerindra ikut mendukung lah di belakang," ucapnya.

Anggota Komisi I DPR itu juga menilai, duet antara Puan dan Anies lebih cocok dibandingkan dengan Prabowo Subianto.

Ia mengukur hal tersebut dari dua celah yaitu nasionalis dan religius.

Ditambah, menurutnya dukungan partai-partai untuk Anies Baswedan juga akan lebih banyak.

"Kalau PDI-P itu 24 persen, ditambah Gerindra itu 13 persen, itu kurang dari 40 persen.

Kalau dua calon ya kalah.

Tapi kalau itu dikombinasi dengan partainya yang mendukung Pak Anies, wah itu bisa sesuatu," jelasnya.

"Hayo, kalian mau cari celah di mana lagi?

Baca juga: Puan Meredup, Elektabilitas Ganjar Bayangi Anies dan Prabowo, Ridwan Kamil dan Sandiaga Uno?

Nasionalis sama religius, sudah bersatu semua.

Mau apa coba? Ya kan, itu baru sesuatu, kalau cuma Prabowo-Puan, Prabowo-Puan, waduh menurut saya sih enggak ada yang news itu," sambung dia.

Sebelumnya, wacana duet antara PDI-P dan Gerindra dalam Pilpres 2024 mengemuka setelah Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkannya pada Kamis (27/5/2021).

Muzani mengatakan, ada peluang bagi partainya untuk mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama PDI Perjuangan pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

Menurut Muzani, peluang itu terbuka karena komunikasi politik antara kedua partai berada dalam keadaan baik.

"Hubungan kita yang baik dengan PDIP, saudara-saudara semua tahu.

Sejak beliau belum ditetapkan Menhan sampai sekarang, baik, tidak ada masalah,” kata Muzani, Kamis (27/5/2021), dikutip dari Kompas.tv.

“Itu jadi kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI Perjuangan,” tambahnya.

Baca juga: Prabowo Subianto Jadi Sorotan, Gegara Rencana Anggaran Alutsista  Rp 1.785 triliun, Ini Sikap DPR 

Muzani menuturkan, melalui rapat pimpinan nasional dan kongres luar biasa,

seluruh kader Gerindra menyuarakan keinginannya agar Prabowo kembali maju pada Pilpres 2024.

Berita Prabowo

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/31/16421451/persoalkan-prabowo-tak-hadir-rapat-di-dpr-politisi-pdi-p-bukan-hanya-di

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved