Formatur Diberi Tugas 20 Hari Proses Kepengurusan DPW PPP NTT 2022-2026
dipilih formatur yang melibatkan Pengurus DPP dan DPW untuk mencari figur yang cocok untuk menempati posisi kepengurusan.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Rosalina Woso
Formatur Diberi Tugas 20 Hari Proses Kepengurusan DPW PPP NTT 2022-2026
POS-KUPANG.COM I KUPANG--Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan memberi tugas kepada Tim Formatur untuk bekerja selama 20 hari dalam menyusun kepengurusan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP NTT masa bakti 2022-2026.
Pola pemilihan pengurus baru saat ini sudah berubah dari pola sebelumnya dimana calon diajukan untuk dipilih dalam forum Musyawarah Wilayah (Muswil). Namun, dipilih formatur yang melibatkan Pengurus DPP dan DPW untuk mencari figur yang cocok untuk menempati posisi kepengurusan.
Wakil Ketua Umum DPP PPP, Dra Hj. Ermalena MHS menyampaikan ini saat membuka Musyawarah Wilayah (Muswil) PPP NTT ke IX di Kupang, Sabtu (29/5/2021). Dalam Muswil ini Tema yang diangkat : "Merawat Persatuan dengan Pembangunan".
Ermalena salut dengan pelaksanaan Muswil ke IX di NTT yang diikuti lengkap seluruh pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) walaupun dihadapi dengan situasi pandemi Covid-19.
Ungkapan salut ini diutarakannya dihadapan Ketua Panitia Muswil, Nining Salmawati Basalamah, Ketua DPW PPP NTT, Djainudin Lonek, Tokoh PPP NTT, Yahidin Umar, anggota Fraksi PPP DPR RI asal Dapil NTT, Doni Tokan dan anggota DPRD NTT dari PPP, D. Dama.
"Kebetulan ada tokoh PPP NTT, Pak Yahidin Umar juga rekan diskusi saya Pak Doni Tokan, saya titip pesan kawal dan jangan tinggalkan pengurus PPP di NTT untuk sama-sama kita besarkan PPP di NTT. DPRD NTT satu kursi harus berjuang menambah kursi lagi termasuk di kabupaten-kabupaten," pinta Ermalena mengawali sambutannya.
Dikatakannya, Muswil ini merupakan perintah partai untuk memilih pengurus baru. Sebagaimana lazimnya dalam muswil itu diajukan nama calon ketua lalu dilakukan pemilihan.
Saat ini, katanya, polanya sudah berubah dimana forum Muswil menentukan Formatur yang akan bekerja selama 20 hari mencari dan menyusun pengurus yang tepat untuk bekerja membesarkan partai.
"Informasinya bahwa calon tunggal sehingga harapan saya formatur memilih calon ketua yang tepat dalam semangar musyawarah mufakat.
Formatur selama 20 hari bekerja menyusun pengurus. Dalam waktu tersebut menelaah orang yang tepat ditempatkan pada tempatnya," pesan Ermalena.
Dirinya menegaskan kembali bahwa pola perubahan ini dibicarakan pula pada Muktamar PPP beberapa waktu lalu. Untuk itu harus dipedomani karena sudah ada perubahan.
"Dulu dalam struktur ada yang namanya kabinet bayangan. Saat ini ada Pengurus Inti diikuti Ketua-ketua fungsional. Nanti dibagi tiga daerah kerja atau tiga klaster. Karena membina partai itu tidak mudah. Ada pengurus Ketua ketua isu strategis dan ada Ketua elektoral untuk kepentingan Pileg 2024," katanya.
Diakhir sambutannya, Ermalena berpesan agar formatur memilih orang yang tepat dan jangan salah tempatkan orang. diingatkan pula soal 30 persen kuota perempuan dalam kepengurusan.
"Masukan teman-teman baru untuk mengabdi di PPP. Kita mencari darah-darah baru terutama orang muda. Ini tanggung jawab seluruh kader untuk membesarkan PPP. Khusus program kerja karena waktu Muswil terbatas maka kita serahkan pada pengurus terpilih nanti yang bahas," pungkasnya.
Sementara Ketua DPW PPP NTT, Djainudin Lonek menegaskan, Muswil sudah di atur dalam AD/ART yang berkesenimbungan setiap periode. Dirinya menyampaikan permohonan maaf jika dalam masa kepemimpinannya janji program yang terabaikan dan belum semua ditepati karena kendala-kendala.