Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Jumat 28 Mei 2021: Bait Allah

Bait Allah di Yerusalem menjadi pusat kehidupan spiritual bangsa Yahudi pada zaman kuno. Bahasa Ibrani menyebutnya Bait Suci.

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Umat terjepit secara ekonomi karena harga yang mahal. Kesulitan itu bisa berpotensi menjadi batu sandungan bagi orang-orang yang hendak menghadap Tuhan. Mereka merasa begitu sulit dan enggan untuk datang dan mempersembahkan kurban. Bertemu dengan Tuhan di Bait Allah seolah hanya menjadi privilese golongan beruang. Hewan Korban atau “qurban", dalam bahasa Ibrani mengandung arti mendekatkan kepada Allah, bukan semata hanya untuk membayar atau menebus kesalahan.

Yesus menginspirasi kita agar menjaga kemurnian gereja dan kapela-kapela kita. Kadang terdengar ada protes terkait praktik jual beli sakramen. Protes itu sangat tidak buruk tapi bermakna teguran. Paus Fransiskus telah melarang praktik jual beli sakramen ala praktik Bait Allah dulu.

Kita juga menjadikan hati kita “Bait Allah” sehingga pikiran, kata-kata dan tindakan kita sungguh membuka mata orang untuk merasakan bahwa Allah tinggal di dalamnya. Kita menjadi sumber sukacita dan kegembiraan bagi semua orang di mana pun kita hidup dan bekerja.

Jika orang membuang muka terhadap kita, mungkin baik kita mesti mengundang Yesus datang untuk membersihkan hati kita. Kita semua juga menerima tanggung jawab kenabian: menegur dan mengingatkan sesama agar menjauh dari praktik “bisnis” yang memeras dan merugikan kaum kecil, sederhana dan terpinggirkan. Komitmen ini harusnya dimulai dari dalam gereja. *

Simak juga video renungan harian katolik berikut:

Akses artikel-artikel renungan harian katolik lainnya DI SINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved