Begini Sesansi Saat Memantau 195 Tahun Super Blood Moon di BMKG Stasiun Geofisika Kupang
Begini Sesansi Saat Memantau 195 Tahun Super Blood Moon di BMKG Stasiun Geofisika Kupang
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Ferry Ndoen
Begini Sesansi Saat Memantau 195 Tahun Super Blood Moon di BMKG Stasiun Geofisika Kupang
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Salah satu warga yang turut menyaksikan gerhana bulan total atau yang lebih dikenal dengan Super Blood Moon, Nindy Hawu (19) mengatakan, melihat gerhana yang hanya akan terulang 195 tahun mendatang menghasilkan sensasi yang berbeda.
"Sebelumnya pernah lihat gerhana tapi gerhana matahari. Gerhana matahari kan tidak seperti gerhana bulan. Kita tidak bisa lihat pakai teropong apalagi lihat langsung," kata Nindy, Kamis 26 Mei 2021.
"Dia pu sensasi beda. Karena gerhana matahari kan kita lihat cuma dari dalam rumah pantulan cahaya doang kalau gerhana bukan kita bisa lihat langsung begini," lanjutnya.
Proses gerhana yang diabadikan dengan kamera beresolusi ISO 1600 1.6sec ini memang lebih jelas dilihat karena disambungkan dengan layar proyektor yang disediakan di halaman kantor BMKG Stasiun Geofisika, Kupang.
Baca juga: Fenomena Terjadi 195 Tahun Sekali, Ini Kata Warga TTU - NTT Soal Gerhana Bulan yang Langka Ini

Nindy sendiri mengaku tertarik karena gerhana ini adalah salah satu momen langka yang jarang terjadi.
Baca juga: Butuh Ritual Adat Terkait Turunnya Permukaan Air Danau Tiga Warna Kelimutu ? Ini Kata Vinsen
Baca juga: Dinas Pemuda dan Olahraga Nagekeo Gelar Pelatihan Wasit Sepak Bola Berlisensi C-3, Ini Tujuannya
"Memang tertarik karena langka, tidak setiap tahun atau berapa tahun kita bisa lihat ini. Kan 100 tahun lebih baru bisa ada lagi gerhana bulan," ujar alumnus SMAN 1 Kupang ini.
"Jarang untuk kita saksikan langsung hal - hal seperti ini jadi saat kita saksikan itu rasanya benar - benar seperti ini sudah salah satu keajaiban yang dibuat Tuhan jadi asyik untuk dilihat," tambahnya.
Nindy sendiri mengetahui info ada layar proyektor untuk melihat gerhana lebih jelas di BMKG Stasiun Geofisika Kupang dari kakaknya sehingga dia pun datang untuk menyaksikan gerhana langka ini.(cr4)

