Perang Besar di Laut China Selatan Tunggu Waktu , Banyak Kapal Induk Sudah Masuk Kawasan Sengketa
Untuk pertama kalinya, HMS Queen Elizabeth ini memang mendapat tugas untuk berlayar di kawasan yang juga berbatasan langsung dengan negara-negara ASEA
Yakni pada saat Menteri Pertahanan Ben Wallace mengutarakan keinginannya tersebut.
Hal itu digambarkan sebagai kesempatan untuk mengibarkan bendera Global Britain.
"Dengan kelompok tempur menegaskan kembali komitmen kami untuk mengatasi tantangan keamanan hari ini dan besok," katanya saat itu.
Kedatangan armada laut besar-besaran juga akan disusul oleh beberapa negara maju lainnya seperti Australia, Prancis, Jepang, Amerika Serikat (AS).
Bukan tanpa alasan, beberapa negara tersebut berencana bakal mengadakan latihan gabungan di kawasan sengketa tersebut.
Oleh karena itu, China kini tengah getol mengecam tindakan beberapa negara itu lantaran dianggap bisa mengacaukan stabilitas dan keamanan di kawasan itu.
Meski tak digubris oleh banyak negara soal pengerahan kapal induk dan kapal perang ke Laut China Selatan, Xi Jinping telah mengambil tindakan.
Ia telah menyetujui pengiriman beberapa armada tempur untuk melakukan aktivitas militer di perairan yang sama belum lama ini.*
Sebagian artikel ini sudah tayang di sosok.grid.ID dengan judul: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Laut China Selatan Bakal Dipenuhi Kapal-kapal Induk Milik Beberapa Negara dengan Kekuatan Militer Besar, Salah Satunya Inggris, Tiongkok Marah Besar, Ada Apa?