Salam Pos Kupang
Ubah Sikap Kerja
KITA tak bisa pungkiri bahwa Investasi merupakan sebuah instrumen penting yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi

POS-KUPANG.COM - KITA tak bisa pungkiri bahwa Investasi merupakan sebuah instrumen penting yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi di negara maupun daerah. Di era, pandemi Covid-19 ini, ekonomi kita jatuh pada titik terendah.
Bank Dunia merilis pertumbuhan ekonomi tahun 2020, yakni minus 2 persen sampai minus 1,6 persen year on year. Menjadi sebuah bukti bahwa keterpurukan ekonomi Indonesia mencapai titik terendah selama dua dekade terakhir.
Jika melihat dari realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I dan kuartal II, bisa dilihat bahwa angka pertumbuhannya masih berada dalam level minus.
Karena itu butuh kebijakan untuk menghidupkan kembali geliat ekonomi. Butuh terobosan untuk memberi denyut nadi perekonomian yang tengah sekarat dan sungguh tak berdaya ini.
Baca juga: Promo Alfamart Dunia Bunda dan Si Kecil Senin 24 Mei 2021, Bebelac 3 Rp 108.000, SGM 3+ Rp 70.300
Baca juga: Uji Nyali Partai Golkar
Investasi kita di sini belum menggembirakan. Kita berharap investor dari luar daerah lebih ramai datang ke sini. Investor kadang masih berpatok pada kalkulasi keuntungan finansial. Mengharapkan keuntungan finansial di sini rasanya akan menjadikan investor berhitung atau menghitung kembali keputusannya.
Sarana dan prasarana, listrik dan lainnya masih kurang. Hampir semua aspek belum mendukung tumbuhnya investasi. Mungkin ini yang menyebabkan banyak terjadi "Investasi Akan" di NTT.
Hal yang menggembirakan muncul ketika Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia dan Calon Ketua Umum (Caketum) Kamar Dagang Indonesia (Kadin), M. Arsjad Rasjid melakukan kunjungan ke Kupang, Sabtu (22/5).
Baca juga: Simak Jadwal Grup B Euro 2020, Duel Debutan Melawan Kampiun 1992, Siapa Mereka?
Baca juga: Ramalan Zodiak Karier Senin 24 Mei 2021: Cancer Jalin Kemitraan, Virgo Bakal Dapat Promosi
Menteri Bahlil mendorong agar investasi di daerah ini dapat ditingkatkan. Jika investor dari luar daerah menanamkan modal di NTT, maka patut menggandeng pengusaha dari daerah ini. Bukan sebaliknya membawa pengusaha (mitra) dari luar atau pengusaha dari luar yang tinggal di NTT.
Konteks yang digagas ini sesungguhnya ingin memberikan kesempatan kepada pengusaha lokal untuk mendapatkan kesempatan bertumbuh. Dengan melibatkannya dalam berinvestasi, maka pengusaha lokal akan mendapatkan banyak nilai (value), di antaranya edukasi serta alih teknologi serta keterampilan-keterampilan yang terkait di dalamnya.
Apa yang perlu kita dilakukan di sini? Pemerintah daerah wajib memberi iklim yang longgar bagi dunia investasi. Kita tahu pemerintahan Jokowi telah memangkas beberapa tahap atau proses izin menjadi beberapa saja. Kemudian, izin untuk pengusaha lokal cukup tiga jam saja.
Pengusaha lokal wajib mengubah mindset dan berusaha berlari sekencang-kencangnya untuk belajar sebab kita memang masih banyak kekurangan. Sumber daya manusia belum siap. Sikap kerja, mindset, waktu jam kerja yang masih dibuang-buang dan belum merencanakan sebuah usaha dengan baik. Kita patut belajar. Jangan merasa malu. Toh, kita belum terlambat. (*)