Polisi Perairan dan Udara Polda NTT Di Tengah Keterbatasan Personil, Ini Kesigapannya di Lapangan
Polisi Perairan dan Udara Polda NTT Di Tengah Keterbatasan Personil, Ini Kesigapannya di Lapangan
Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
Apakah mereka juga sering berlatih ?
Kebetulan dermaga kita dekat, kapal kita juga berada di dekat dermaga. Kita sering menyelam di sekitar laut Kupang. Selain itu juga di wilayah Kabupaten Rote.
Biasanya untuk penyelaman di sungai memiliki kesulitan lebih tinggi. Karena itu dengan kejadian ini, kami akan menyiapkan latihan juga untuk penyelaman sungai secara khusus. Karena, ada perbedaan menyekan di sungai dan di laut.
Seperti apakah perbedaan itu?
Kalau di laut, ada arus searah dan arus atas bawah. Sementara kalau di sungai aliran airnya mengalir searah. Tetapi untuk menyelam di lokasi sungai yang memiliki air terjun maka arusnya sulit diprediksi karena arusnya tidak beraturan dan tidak tau kemana arahnya?
Apakah penyelamatan kemarin merupakan pengalaman pertama di air sungai?
Dalam olahraga menyelam itu ada juga cabang selam gua bawah air. Kebetulan anggota tim Penyelan Polairud Polda NTT pernah mencoba di Gua kristal di Kupang Barat. Menyelam gua di bawah air.
Kejadian seperti itu akan menjadi pembelajaran. Kedepan kita akan melatih dan meningkatkan kemampuan anggota kita melaksanakan penyelaman gua atau sungai.
Bagaimana Kiprah Polairud ketika ada bencana di NTT?
Kiprah Polairud yang terdekat adalah penanganan kasus bencana seroja. Kita termasuk armada kapal pertama yang datang di lokasi bencana. Saat itu kebetulan ada perbantuan kapal Barata dari Mabes Polri. Kapal itu berada di Pos Aju Labuan Bajo yang datang ke Larantuka kemudian datang ke Alor Timur. Selain itu juga ke Kabupaten Sabu Raijua. Pada hari keempat, kita sudah mengirimkan kapal kesana.
Pada saat bencana, kita juga ke Amfoang Timur di Kabupaten Kupang. Kita juga membawa kapal bantuan pertama yang membantu masyarakat karena saat itu akses jalan terputus. Saat itu masyarakat sempat viral di media bahwa mereka belum sama sekali tersentuh.
Kita berangkat 8 jam perjalanan dari dermaga Polair. Kita loading bantuan pada malam hari, kemudian sekitar jam 2 (pukul 02.00 Wita) kita berangkat. Jam 7 kita unloading bantuan di lokasi. Masyarakat sangat berterima kasih.
Bapak Kapolda beserta rombongan saat itu menggunakan helikopter dan saya bersama pasukan membawa bantuan menggunakan kapal laut.
Sampai sekarang berapa armada kita yang kita miliki dan standby?
Kita punya 22 kapal. Kapal tersebut tersebar di wilayah NTT seperi di Sumba Timur, Labuan Bajo, Maumere, Flores Timur, Atapupu juga Wini dan Kupang.
