Tempat Nongkrong Baru Warga Kota Ende Jangan Lupa Masker dan Jaga Jarak

Jadi tempat nongkrong baru warga Kota Ende jangan lupa masker dan menjaga jarak

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Aktivitas warga di Lapangan Pancasila Kota Ende, Sabtu (22/5/2021). 

Jadi tempat nongkrong baru warga Kota Ende jangan lupa masker dan menjaga jarak

POS-KUPANG.COM | ENDE - Pasca penertiban di Trotoar Jl Soekarno, dekat Taman Renungan Bung Karno, para Pedagang Kaki Lima ( PKL) berpindah ke ujung barat dalam lapangan Pancasila.

Pindahnya para PKL ke sana, ikut memicu kerumunan. Banyak warga anak - anak, remaja, dewasa hingga orang tua nongkrong, karena banyak tawaran, antara lain, kuliner, permainan anak - anak dan didukung dengan banyaknya pelataran untuk tempat duduk.

Situasi ini tentu membawa berkah bagi para PKL. Namun, pantauan POS-KUPANG.COM, Sabtu (22/5/2021) malam, banyak pengunjung yang abai tidak pakai masker dan jaga jarak, padahal pandemi Covid-19 belum berakhir.

Baca juga: Akhir Mei 2021, ULP PLN Labuan Bajo Akan Alirkan Listrik di Desa Matawae

Baca juga: Promo McDonalds Hari Ini 23 Mei 2021, Paket Family Rp 70.000/3 Orang, Iced Lychee TeaRp 17.272

Erni, salah satu pengunjung kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan, situasi yang dihadapi oleh masyarakat saat ini serba sulit. Di satu sisi harus terus mencari nafkah di sisi lain, harus tetap waspada terhadap ancaman virus Corona atau Covid-19.

Sementara para pengunjung, lanjutnya, dorongan untuk jalan - jalan berkumpul, senang - senang sangat kuat.

"Ini mau bagaimana. Kalau mau baik, yah kita harus saling memahamilah. Kita pasti tidak ingin para pedagang kehilangan penghasilan. Makanya para pengunjung juga mengerti, pakai masker, jaga jarak juga," ungkapnya.

Erni juga meminta agar pemerintah tidak bosan-bosan menyuarakan agar masyarakat pakai masker dan jaga jarak. "Macam malam ini di sini. Calling saja pakai masker, jaga jarak, orang ikut. Jadi maksudnya harus dilakukan berkesinambungan. Kalau setengah - setengah nanti orang pikir main - main saja," keluhnya.

Baca juga: Pengunjung Taman Nasional Kelimutu Jangan Beri Makan Monyet Ekor Panjang

Baca juga: Pedagang Pasar Baru Hoba Komi Weetabula, SBD Minta Pemkab Bangun Drainase Dan Penerangan Listrik

Hal senada di sampaikan Ryan. Namun, Ryan lebih menyoroti peran pemerintah. Menurutnya, pemerintah perlu menjaga stabilitas aktivitas ekonomi masyarakat sekaligus menjaga juga dari aspek kesehatan.

Menurutnya, rencana Pemda Ende melakukan rapid secara massal hingga saat ini belum terwujud. "Kalau belum terwujud, lalu bagaimana yang sekarang ini. Yah minimal tempat - tempat begini, sore sebelum buka, yah disinfektanlah. Ekonomi jalan, kesehatan juga aman," ungkapnya.

Dia tegaskan, pemerintah juga mesti terus memberikan edukasi dan bantu masyarakat. "Tidak larang - larang atau imbau saja, beri juga solusi. Ini hanyalah soal bagaimana menatanya. Di sisi lain masyarakat juga perlu sadar," ungkapnya.

Sementara itu, Noni, selain soroti soal protokol kesehatan, juga menyentil soal ketersediaan tempat sampah. Menurutnya, tempat sampah di tempat nongkrong tersebut minim bahkan tidak ada.

Menurutnya, harus ada tempat sampah sehingga sampah tidak berseliweran ke mana - mana. "Tempat sampah di pinggir - pinggir jalan saja, tapi di sini tidak ada. Ini bisa jadi soal baru lagi," keluhnya.

Dia katakan, lokasi yang strategis tersebut, harus didukung pula dengan fasilitas tempat sampah. Apalagi, lanjutnya, lapangan Pancasila sendiri tidak jauh dari Taman Renungan Bung Karno.

"Itu Taman Renungan Bung Karno dekat saja. Orang, wisatawan datang ke situ, lalu lihat ke sini kondisinya begini tentu miris. Jadi begini, ini semua harus diperhatikan secara menyeluruh, apalagi Ende ni Kota Sejarah, Pariwisata," ungkapnya.  (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Berita Kabupaten Ende

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved