Pasca Kasus Kudeta,Demokrat Naik Peringkat,Kini Berada di 3 Besar Teratas di Bawah Gerindra dan PDIP

Pasca Kasus Kudeta, Demokrat naik peringkat, kini berada di 3 besar di bawah Gerindra dan PDIP

Editor: Adiana Ahmad
surya.co.id
Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. 

Pasca Kasus Kudeta,Demokrat Naik Peringkat,Kini Berada di 3 Besar Teratas di Bawah Gerindra dan PDIP

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Posisi Demokrat melonjak pasca kasus kudeta dan KLB Sibolangit.

Berdasarkan hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC),

terkait partai politik yang paling banyak terpilih jika pemilihan legislatif digelar pada hari ini, Partai Demokrat berada di urutan ketiga, dibawah PDI Perjuangan dan Gerindra.

Partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) itu kini berada di posisi 3 teratas di bawah Gerindra dan PDIP.

Bagaimana tanggapa Demokrat.

Baca juga: Anies Baswedan Tebar Pesona Dari Kandang PDIP Lalu Ke Demokrat, Gepeng Kecewa Lalu Singgung SBY

Baca juga: Ketua Umum Demokrat AHY Bertemu Uskup Agung Kupang Mgr Petrus Turang

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai tren elektabilitas Partai Demokrat sejak kepemimpinan Ketum AHY yang terus melonjak dan stabil di posisi dua atau tiga, menunjukkan tiga hal.

"Pertama, publik butuh partai politik yang melakukan kerja-kerja nyata untuk rakyat, bukan hanya sibuk berwacana apalagi sekadar melempar janji yang tidak pernah ditepati. Partai Demokrat sejak era Ketum AHY, tak pernah henti bekerja untuk rakyat, baik di parlemen maupun di grass root," ujar Herzaky, kepada wartawan, Minggu (23/5/2021).

Herzaky menilai dukungan terus mengalir untuk partai berlambang mercy itu karena pihaknya menolong rakyat yang sedang kesulitan akibat pandemi dan bencana.

"Di sinilah dukungan kemudian mengalir untuk Partai Demokrat. Jadi, jalan yang kami tempuh saat ini, Demokrat Berkoalisi Dengan Rakyat, sudah tepat," kata dia.

Kedua, Herzaky menyebut publik memberikan dukungannya kepada Partai Demokrat pimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono untuk memberikan sinyal kepada para oknum kekuasaan dan perusak demokrasi, untuk tidak melakukan abuse of power kepada parpol maupun organisasi politik maupun massa lainnya.

Meskipun punya kuasa, bukan berarti oknum kekuasaan bebas berlaku tanpa mempedulikan etika, norma, dan aturan.

Walau Herzaky tak menjelaskan siapa oknum yang dimaksud, namun diduga hal itu merujuk pada Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) oleh kubu KLB.

Baca juga: Ketua Umum Partai Demokrat AHY Pantau Lokasi Bantuan Korban Bencana Seroja di NTT

"Publik menunjukkan, mereka akan mendukung siapapun yang dizalimi dan menentang siapapun yang mencoba menggerogoti demokrasi kita," kata dia.

Ketiga, Herzaky menilai publik saat ini merasa butuh alternatif baru. Sebagian dari publik merasa kondisi saat ini tidak sesuai dengan harapan mereka, dan butuh tempat meletakkan dan menaruh asa.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved