Menko Airlangga: Vaksin Gotong Royong Percepat Vaksinasi untuk Usia Produktif

Menko Airlangga Hartarto: Vaksinasi Gotong Royong percepat vaksinasi untuk usia produktif

Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Airlangga Hartarto 

Menko Airlangga Hartarto: Vaksinasi Gotong Royong percepat vaksinasi untuk usia produktif

POS-KUPANG.COM | JAKARTA -Presiden RI, Joko Widodo telah menargetkan jumlah penduduk yang sudah divaksinasi sebanyak 70 juta pada periode Agustus-September 2021 mendatang.

Diharapkan pada saat bersamaan, kurva kasus aktif Covid-19 terus melandai dan sudah semakin banyak perusahaan yang melaksanakan vaksinasi para karyawannya.

Guna mencapai hal tersebut, Pemerintah mendorong percepatan pelaksanaan vaksin gotong -royong.

Berdasarkan data Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, sekitar 22.750 perusahaan telah mendaftar vaksin gotong -royong dengan peserta sebanyak 10 juta orang.

Baca juga: Upaya Israel Menghabisi Panglima Militer Hamas, Mohammed Deif, Si Kucing Pemilik 9 Nyawa

Baca juga: BPR Central Pitoby Akan Gelar Bazar Paket Sembako Murah

Secara resmi, program vaksinasi gotong- royong dimulai pada 18 Mei 2021 dan dilakukan perdana bagi pekerja di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, serta ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Data yang diterima Pos Kupang. Com, Rabu (19/5/2021), tahap awal pelaksanan vaksinasi gotong -royong meliputi Jabodetabek untuk sekitar 220 ribu orang dari berbagai sektor industri (antara lain manufaktur, petrokimia dan makanan-minuman), di mana sekitar 420 ribu dosis vaksin sudah terdistribusi.

Total vaksin Sinopharm yang sudah tiba untuk vaksin gotong -royong sebanyak 500 ribu dosis. Total vaksin yang sudah komitmen sebanyak 7,5 juta dosis dan berpotensi menjadi total sebanyak 15 juta dosis.

PT Bio Farma (Persero) telah ditunjuk menjadi pelaksana pengadaan vaksin gotong -royong berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No. HK.01.07/MENKES/4627/2021 tentang Penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) untuk pelaksanaan vaksinasi gotong -royong.

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Warga Golo Kaca Cambir Tanam Pohon Pisang di Badan Jalan

Baca juga: Bupati Djafar Achmad Serahkan Santunan BPJamsostek

Sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyambut baik pelaksanaan awal vaksinasi gotong -royong tersebut, apalagi melihat antusiasme dari perusahaan-perusahaan yang ingin karyawannya segera divaksin. Hal ini akan mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan
lebih cepat lagi.

"Tadi sudah dibuka Presiden dan sudah ada 19 perusahaan yang mengikuti. Ini memberikan sinyal positif bahwa vaksin gotong- royong sudah dimulai dan memang sudah dilakukan pendaftaran
dalam beberapa bulan terakhir. Ini juga untuk mengakselerasi tercapainya herd immunity, dan tentunya gotong -royong ini menunjukkan korporasi burden sharing dengan pemerintah, di mana produktivitas karyawan ditanggung mereka," jelas Menko Airlangga dalam acara Prime Talk Metro TV, Selasa (18/5/2021).

Harga vaksin gotong- royong ditetapkan Rp 321.660, dengan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp117.910 berdasarkan KMK No. HK.01.07/Menkes/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm melalui penunjukan PT Bio Farma (Persero)
dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksinasi Gotong -Royong. Sehingga, total biaya maksimal untuk dua kali vaksinasi (harga
pembelian dan pelayanan vaksinasi) yaitu Rp 879.140 per orang.

Mekanisme pendaftaran vaksinasi gotong -royong ada di bawah kontrol Kementerian Kesehatan
serta dilaksanakan oleh Kadin dan Bio Farma. Bagi perusahaan yang sudah mendaftar maka akan
terakselerasi jadwal vaksinasinya, sedangkan yang tidak mendaftar harus ikut penjadwalan dari program pemerintah.

Pemerintah juga sudah bekerja sama dengan beberapa fasilitas kesehatan di
berbagai daerah, baik yang bekerja sama dengan korporasi maupun RS swasta.

Adapun beberapa vaksin yang Pemerintah sudah berkomitmen untuk dilakukan pengadaan antara lain Sinovac (sampai November 2021) berjumlah lebih kurang 147 juta, Novavax (semester kedua) sekitar 50 juta, lalu Covax Gavi (sistem multilateral, sampai Desember 2021) sebanyak 54 juta,
AstraZeneca (sampai Desember 2021) ditargetkan 20 juta.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved