Yayasan AW Gelar Diskusi Virtual Bahas Menabung Saham Lebih Awal, Pensiun Lebih Dini
Co-founder AW Foundation itu meyakini hal itu terjadi lantaran masih banyak yang belum terpapar dengan literasi keuangan.
Sementara itu, Adevi Sabath Sofani sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia NTT menjelaskan kalau dibanding dari peminat pasar modal, Papua jauh lebih besar daripada NTT.
Secara umum, NTT berada di urutan ke 26 secara nasional dalam urusan investasi saham.
Baca juga: Yayasan Arnoldus Wea Gelar Diskusi Virtual, Menilik Sejarah Kampung Maghilewa di Ngada
“Itulah makanya kami berjuang untuk membuka kantor pewakilan BEI di NTT supaya makin mudah dijangkau. Karena kami percaya setiap orang punya hak yang sama untuk hidup sejahtera,’’jelasnya.
Berdasarkan rekaman data perwakilan BEI NTT, sesuai keterangan Devi, sudah ada 9.833 masyarakat NTT yang sudah berinvestasi saham. Sebagaian besar didominasi generasi muda dengan rentang usia 17-35 tahun.
“Apakah Anda yang akan menjadi investor selanjutnya?”
Sebelum menjawab pertanyaan itu, Devi mengingatkan setiap orang harus teredukasi dengan baik sebelum mulai. Karena itu, Ibu Devi menjelaskan seluk-beluk investasi saham bagi pemula.
Ia menerangkan secara detail dan semudah mungkin tentang apa itu saham, tujuan investasi saham, stigma yang berkembang di masyarakat, gambaran perihal pasar modal, manfaat serta risiko yang mungkin terjadi, cara melakukan investasi saham, dan hal terkait lainnya.
Khusus mengenai stigma, ia mengungkapkan masih banyak masyarakat menganggap investasi saham itu judi, trading itu judi, investasi saham hanya untuk orang kaya, dan masih banyak lagi perkiraan orang yang keliru.
“Kalau dulu memang harus punya modal besar, tapi semenjak terknologi digital berkembang, dengan uang Rp. 100.00 saja sudah bisa membeli saham secara online,” jelasnya.
Ia menjelaskan saham merupakan bukti kepemilikan suatu perseroan yang merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan.
Setiap orang yang ingin menjadi investor, minimal membeli 1 slot yang setara dengan 100 lembar saham. Harga saham per lembar tiap perusahaan yang terdaftar di BEI juga berbeda-beda, setiap calon investor bebas memilih sesuai tujuan masing-masing.
Investor saham mempunyai peluang mendapatkan manfaat berupa keuntungan dari selisih harga beli dan jual saham, mendapatkan dividen atau laba perusahaan yang diinvestasi, dan bisa mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Ia juga tidak menampik kalau investasi saham ini memiliki risiko kerugian akibat penurunan harga saham atau perusahaan yang kita investasi itu bangkrut.
“Tapi jarang sekali perusahaan yang masuk dalam daftar BEI itu bisa bangkrut. Karena untuk bisa masuk ke sana melewati seleksi yang ketat,’’jelasnya.
Ia menjelaskan saat ini ada 728 perusahaan yang terdaftar di BEI yang menerima investasi.