Warga di Perbatasan NTT Sempat Ancam Serbu Timor Leste , Nyatakan Perang Demi Hak Atas Tanah

Lepasnya Timor Leste dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ternyata menimbulkan masalah baru di sepanjang garis batas kedua negara di daratan Timor

Penulis: Alfred Dama | Editor: Alfred Dama
zoom-inlihat foto Warga di Perbatasan NTT Sempat Ancam Serbu Timor Leste , Nyatakan Perang Demi Hak Atas Tanah
FOTO/ISTIMEWA
BERSIAP -- Tampak sebagian warga Desa Haumeni mengancung-ancungkan senjata tajamnhya, bersiap menyerang warga RDTL di perbatasan RI - RDTL, Selasa (31/7/2012) petang.

Butuh puluhan tahun untuk diselesaikan, ternyata sengketa perbatasan Indonesia dan Timor Leste pernah membuat Kerajaan Amfoang di Kupang ancam perang kepada Timor Leste.

Pasalnya, banyak warga Timor Leste yang saat itu nekat menggarap lahan seluas 1.069 hektar di Desa Naktuka, Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dilaporkan Kompas.com pada 12 Juni 2009, Pemangku adat Kerajaan Amfoang, Robby GJ Manoh, mengancam mengerahkan masyarakatnya untuk berperang melawan warga Timor Leste tersebut jika pemerintah tak kunjung menyelesaikan masalah perbatasan.

"Apabila pemerintah tidak segera mengambil langkah untuk menyelesaikan persoalan perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste, kami segera menyatakan perang melawan mereka," katanya di Kupang, Jumat (12/6).

Menurut dia, masalah perbatasan di Desa Naktuka antara Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) mencuat sejak jajak pendapat tahun 1999.

Kedua negara telah melakukan berbagai langkah diplomasi untuk menyelesaikan masalah, termasuk pertemuan dua delegasi di Jakarta pada 16-17 April 2003, namun itu belum juga menyelesaikan masalah tersebut.

Inilah Lahan Yang Disengketakan Oleh Warga Indonesia dan Tior Leste dan Terlihat Tentara Timor Leste Sementara Berjaga-Jaga, Rabu (16/10/2013)
Inilah Lahan Yang Disengketakan Oleh Warga Indonesia dan Tior Leste dan Terlihat Tentara Timor Leste Sementara Berjaga-Jaga, Rabu (16/10/2013) (Kompas.com)

Menurut penuturannya, Indonesia lewat pemangku adat Kerajaan Amfoang dan Pemerintah Provinsi NTT terlibat dalam perundingan yang kemudian menyepakati bahwa batas antara Kerajaan Amfoang dan Kerajaan Ambenu di Timor Leste adalah batas negara yang sudah ada patok.

"Kalau kesepakatan ini dilanggar, maka kami tidak menempuh upaya runding lagi, tetapi langsung menyatakan perang melawan mereka," ujarnya.

Saat itu dia mengungkapkan, batas Kerajaan Amfoang dengan Kerajaan Ambenu di Oekusi, Timor Leste, yaitu berada di Kali Noebesi dan bukan di Nonomna seperti yang diakui oleh Pemerintah Timor Leste.

"Batas-batas kerajaan itu diakui Timor Leste. Namun, dalam pertemuan kedua belah pihak masih berbeda paham soal batas di Desa Taktuka. Karena itu, tidak boleh ada aktivitas di daerah itu hingga ada penyelesaian," katanya.

Namun, justru sejak tahun 2006, ratusan warga Timor Leste menggarap lahan seluas 1.069 hektar itu, sehingga memancing kemarahan warga Amfoang.

"Saya sebagai pemangku adat Kerajaan Amfoang akan berperang dengan warga Timor Leste apabila pemerintah tidak secepatnya menyelesaikan persoalan ini," katanya.

Baca Juga: Jadi Percikan Asal Mula Bentrokan Dasyat Israel-Palestina Saat Ini, Rupanya Ini Alasan Polisi Israel Tembaki Orang Palestina di Masjid Al-Aqsa, Konflik Arab-Yahudi Ini Ternyata Biang Keladinya

Dia menjelaskan, perjanjiaan antara Kerajaan Amfoang dan Kerajaan Ambenu Oekusi Timor Leste pada tahun 1859, 1893, dan 1904 mengakui bahwa batas wilayah di antara kedua kerajaan itu ada di Kali Noebesi dan bukan di Nonomna

Dia menjelaskan, perjanjiaan antara Kerajaan Amfoang dan Kerajaan Ambenu Oekusi Timor Leste pada tahun 1859, 1893, dan 1904 mengakui bahwa batas wilayah di antara kedua kerajaan itu ada di Kali Noebesi dan bukan di Nonomna.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved