Diduga Sering Konsumsi Air Kali, 7 Warga di Labuan Bajo Manggarai Barat Sakit Ginjal
Bahkan, dari 7 warga tersebut, seorang warga telah meninggal dunia 2 tahun lalu akibat terkena penyakit ginjal.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Diduga Sering Konsumsi Air Kali, 7 Warga di Labuan Bajo Sakit Ginjal
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Sebanyak 7 warga di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), terkena penyakit ginjal, Minggu 16 Mei 2021.
Hal tersebut, diduga karena warga yang sering mengonsumsi air kali Wae Mese sejak dulu.
Bahkan, dari 7 warga tersebut, seorang warga telah meninggal dunia 2 tahun lalu akibat terkena penyakit ginjal.
"Yang sudah kena batu ginjal ada 7 orang, termasuk saya sendiri, yang korban satu orang, mertua saya sendiri," kata Ketua RT 008 RW 004 Kampung Lobohusu Dusun Marombok, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar.
Baca juga: Komentar Pemilik dan Pengelola Hotel di Labuan Bajo Mangarai Barat Tentang Pajak Hotel
Aco menduga, warga terkena penyakit tersebut, karena sejak dulu mengonsumsi air kali akibat krisis air di desa.
Hal tersebut diperkuat dengan diagnosa dokter, setelah warga berobat di pusat kesehatan di Labuan Bajo.
Kepada warga yang berobat, dokter mendiagnosis warga terkena penyakit ginjal karena meminum air yang memiliki kadar kapur sangat tinggi.

"Iya konsumsi air kali. Menurut dokter air yang kami konsumsi kadar kapur tinggi, dia bilang beralih ke air bersih tidak boleh air ini lagi, seperti itu kata dokter," katanya diamini sejumlah warga.
Warga yang terkena penyakit ginjal pun harus membeli air galon dengan harga per galon sebesar Rp 7 ribu.
Aktivitas warga mengonsumsi air kali dilakukan hingga saat ini, sehingga penderita penyakit ginjal dirasa akan bertambah.
Selain sakit ginjal, sejumlah warga lainnya juga mengalami diare pasca mengonsumsi air kali.
"Jelas akan akan terus bertambah (jumlah penderita kanker), kecuali kita berhenti minum air kali ini. Kalau penyakit lainnya diare, ada anak-anak dan orang dewasa," katanya.
Baca juga: Pantai Pede Labuan Bajo Manggarai Barat Ramai Pengunjung di Hari Kedua Lebaran
Dijelaskannya, jika memasuki musim penghujan dan terjadi banjir, warga memilih untuk menampung dan mengonsumsi air hujan.
Namun, seringkali hujan terjadi di hulu sungai dan mengakibatkan banjir. Sedangkan, tidak terjadi hujan di area kampung.
