Bupati Agus Siaga 24 Jam Antisipasi Arus Balik Lebaran
Satgas Covid-19 Kabupaten Belu selalu siaga 24 jam melayani masyarakat termasuk mengantisipasi arus balik lebaran 1442 Hijriah
POS-KUPANG.COM | ATAMBUA- Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu selalu siaga 24 jam untuk melayani masyarakat termasuk mengantisipasi arus balik lebaran 1442 Hijriah.
Bupati Belu, dr. Agustinus Taolin, Sp.PD saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (14/5) mengatakan, sudah memerintahkan rumah sakit dan puskesmas-puskesmas agar tetap buka dan siap memberikan pelayanan kepada warga selama liburan Idul Fitri.
Terkait antisipasi arus balik, Bupati Agus Taolin mengatakan, penanganan Covid-19 dilakukan secara terstruktur, tersistem dan tetap dalam pengawasan.
Pemerintah sudah mempersiapkan langkah untuk mengantisipasi yakni, satgas Covid-19 siaga 24 jam, rumah sakit dan puskesmas juga siaga termasuk bupati selaku ketua umum. Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dan pelayanan dari Satgas Covid-19 bisa dihubungi kapan saja.
Baca juga: Kiprah Jurnalis Non Muslim RRI Ende, Ungkap Selamat Idul Fitri Lewat Lagu
Baca juga: Bocah 11 Tahun Terseret Arus Sungai Bileno Kupang, Belum Bisa Dievakuasi
Pemerintah juga mengantisipasi arus balik dengan memperkuat pengawasan dan pengendalian pelaku perjalanan di titik-titik masuk Belu seperti bandara, PLBN dan batas darat. Di titik-titik tersebut, petugas satgas bersinergi dengan TNI-Polri akan mengecek pelaku perjalanan yang masuk ke Belu.
Selain menempatkan petugas di titik masuk, pemerintah juga sudah mempersiapkan petugas di tempat wisata guna mengecek dan mengontrol aktivitas masyarakat di tempat wisata saat liburan Idul Fitri. Hal ini sebagai upaya pengendalian dan pencegahan transmisi lokal penyebaran Covid-19.
Langkah konkret lain yang sudah disiapkan pemerintah adalah tempat karantina. menggunakan Kantor Karantina Pelabuhan (KKP) sebagai tempat karantina bagi orang yang memiliki gejala ringan dan yang perlu dipantau.
Menurut Bupati, tempat karantina yang dipersiapkan itu cukup representatif baik kapasitas maupun fasilitas penunjang lain yang telah disediakan. Pemerintah akan terus memperhatikan fasilitas penunjang di tempat karantina tersebut.
Baca juga: Tiga Rumah Ludes Terbakar di Waingapu
Baca juga: Jokowi Kutuk Agresi Israel
Sementara Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Kupang akan memeriksa surat bebas Covid-19 di Pelabuhan Bolok dan Tenau Kupang. Pemeriksaan ini ditujukan kepada pemudik yang akan berdatangan dalam beberapa hari kedepan.
Kapolres Belu, AKBP Khairul Saleh menjamin keamanan dan penegakan prokes bagi masyarakat yang beraktivitas di tempat wisata. Polres telah membangun pos pelayanan terpadu di wilayah Kakuluk Mesak. Petugas yang berada di pos pelayanan terpadu adalah gabungan TNI-Polri, Dishub, Pol PP dan satgas Covid-19.
Arus balik liburan Idul Fitri 1442 H masih di masa Operasi Ketupat Ranakah 2021. Personel gabungan yang diterjunkan Polres Belu dalam operasi ini sebanyak 400 orang termasuk unsur satgas penanganan covid-19.
Operasi tersebut selain menjamin keamanan bagi masyarakat dalam melaksanakan ibadat Idul Fitri, berwisata juga menegakkan protokol kesehatan (Prokes) demi pencegahan penularan Covid-19 di Kabupaten Belu. Penegakan prokes bukan hanya saat ibadat tetapi dalam aktivitas sehari-hari terutama aktivitas masyarakat di tempat-tempat wisata selama mengisi masa liburan.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang, Bernadinus Mere, saat di konfirmasi Pos Kupang, Sabtu (15/5) menjelaskan, tim dari Dishub Kota Kupang akan melakukan pemeriksaan kepada para penumpang yang akan turun dari kapal.
"Penumpang turun tetap dan wajib membawa hasil rapit antigen ( negatif/non reaktif ) untuk masuk Kota Kupang atau bawa dengan sertifikat vaksin," tegasnya.
Dia menerangkan, para penumpang yang tidak bisa menunjukan surat bebas covid akan diperiksa menggunakan rapid antigen yang telah disiapkan petugas terkait di pelabuhan.
Menurutnya, penumpang yang positif Covid-19 akan dikarantina di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Naimata sesuai hasil rekomendasi tempat dari Pemprov NTT. Pemeriksaan akan mulai dioptimalkan pada 17 Mei mendatang.
Bagi penumpang yang melalui jalur darat, petugas hanya akan menertibkan penerapan protokol kesehatan tanpa memeriksa surat bebas covid-19.
"Di laut itu rata rata dari luar Kota dan luar NTT yang akan masuk waktu sampai 28 mei, di darat kita diwajibkan mereka pake masker dan jaga jarak. Sedang Rapit kita tidak diwajibkan," terangnya.
Pengecualian ini, kata Bernadinus, dikarenkan penumpang yang melalui jalur darat lebih didominasi pedagang kecil yang melakukan usaha di Kota Kupang.
"Kita tidak wajib rapit kecuali bis penumpang atau travel kita diwajibkan untuk Rapit dan surat dari kelurahan dan itu sampai tanggal 18 saja. Kami punya tim di pelabuhan sampai tanggal 28 Mei baru berakhir," tambahnya.
Dinas perhubungan (Dishub) kota Kupang menerjunkan 51 personil khusus untuk penanganan pemudik saat arus balik yang dimulai pada tanggal 18 Mei 2021 mendatang. Pasukan ini akan ditempatkan di pintu-pintu masuk wilayah Kota Kupang dan akan berkolaborasi dengan aparat keamanan dari unsur TNI/Polri dan juga Sat Pol PP.
Menurutnya, penanganan kali ini akan lebih diketatkan pada pemudik yang menggunakan jalur laut. Hal tersebut disebabkan banyaknya pemudik yang berasal dari luar wilayah NTT.
"Sekalipun pemerintah sudah melarang mudik tapi kita tetap mengantisipasi dengan tetap menempatkan petugas untuk memperketat penjagaan dan pengawasan terhadap arus balik sampai hari selasa di perbatasan termasuk di pelabuhan," jelasnya.
Dinas Kesehatan Kota Kupang siap mengantisipasi penanganan bagi para pemudik bila ditemukan adanya yang terpapar covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, Retnowati yang dikonfirmasi terpisah menjelaskan, pihak Dinkes sedang mendata kesiapan khusus tempat tidur bagi pasien di rumah sakit yang tersebar di wilayah Kota Kupang.
Selain itu tambahnya, pihaknya juga sedang mempersiapkan hal teknis untuk mengantisipasi penanganan bagi para pemudik bila ditemukan adanya penumpang yang terpapar Covid-19.
"Dinkes yang juga merupakan bagian dari satuan tugas (satgas) akan melakukan penanganan pasien berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan," katanya.
Sebelumnya Wakil Wali Kota Kupang, Hermanus Man menegaskan, Pemkot sedang koordinasi dengan pemerintah provinsi NTT untuk meminta petunjuk penanganan bagi para pemudik. Sebab tanggal 18 Maei 2021 penerbangan dibuka.
Dikatakannya, dalam Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan untuk penanganan para pemudik yang kembali dilakukan isolasi mandiri selama 5 hari.
"Sekarang ini persoalannya tempatnya dimana, penanganan seperti apa itu semua harus diurus," imbuhnya.
Harus Tegas
Anggota DPRD Kota Kupang, Yuven Tukung, meminta pemerintah kota Kupang agar
tegas dalam menanganai pemudik yang melanggar protokol kesehatan maupun tidak memberikan surat bebas covid-19.
"Langkah tegas dimaksud tetap diperlukan dalam mengendalikan arus balik. Pemudik harus tetap terkendali agar tetap taat dan disiplin dalam penerapan prokes," jelasnya, Sabtu (15/5).
Dia menekankan di pintu keluar masuk wilayah Kota Kupang agar menjadi perhatian ekstra mengingat longgarnya titik-titik tersebut bisa menyebabkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 bila adanya masyarakat dari luar Kota Kupang yang terpapar virus ini.
Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kota Kupang ini memberikan apresiasi kepada pemerintah yang telah menunjukan komitmen dan sikap dalam mengendalikan arus mudik sebagai langkah tegas dalam upaya menekan laju penyebaran Covid 19.
"Masyarakat juga turut serta berpartisipasi mendukung upaya pemerintah oleh karena semuanya ini dimaksudkan untuk kebaikan bersama," pungkasnya.
Bupati Timor Tengah Utara Drs. Juandi David melalui Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten TTU Kristoforus Ukat kepada Pos Kupang, Sabtu (15/5) menegaskan Pemkab TTU memastikan pelaksanaan pengamanan arus balik usai perayaan Idul Fitri 1442 Hijriah berjalan ketat.
"Untuk mengantisipasi semua itu, empat posko yang ada pada pos pelintas batas Kabupaten TTU dan kabupaten tetangga itu, seperti di Pos Oeperigi, Pos Oenopu, Evan dan Motadik itu, sudah diaktifkan kembali. Teman-teman dari Dinas Kesehatan, TNI-Polri dan Dinas Perhubungan beraktivitas di sana dan melakukan pemeriksaan terhadap setiap orang yang akan masuk ke TTU," jelasnya.
Ia menambahkan, Pemda TTU bersama TNI-Polri dan semua pihak sedang berupaya semaksimal mungkin untuk menekan angka penularan Covid-19 di Kabupaten TTU dan mempercepat pelaksanaan vaksinasi. (jen/cr8/cr5)