Timor Leste Bukan Saja Miskin Tapi Juga Tingkat Buta Huruf Tinggi, Pembaca Media Terbatas
Negara Timor Leste resmi diakui sebagai negara pada 20 Mei 2002. Namun , negara baru ini langsung terjerembab dalam jurang kemiskinan hingga masuk dal
POS KUPANG.COM -- Negara Timor Leste resmi diakui sebagai negara pada 20 Mei 2002. Namun , negara baru ini langsung terjerembab dalam jurang kemiskinan hingga masuk dalam daftar negara tersmiskin di dunia
Kini, Timor Leste bukan saja miskin tetapi temasuk negara dengan tingkat buta huruf yang tinggi. Akibatnya meskipun negara di bagian timur Pulau Timor itu punya media namun minat baca sangat kecil. Warga lebih suka dengar radio.
Jalan kemerdekaan yang dicapai oleh Timor Lorosae pada tanggal 20 Mei 2002, merupakan jalan yang panjang dan traumatis.
Orang-orang dari negara baru pertama abad ini menderita beberapa kekejaman terburuk di zaman modern dalam perjuangan mereka untuk menentukan nasib sendiri.
Ketika Portugis yang menjadi tuan kolonial mereka mundur pada tahun 1975, Indonesia mengklaim wilayah itu untuk dirinya sendiri dan dengan kejam menekan gerakan kemerdekaan.
Hingga akhirnya PBB mengambil alih administrasi dan mengawasi transisi wilayah tersebut menuju kemerdekaan.

Baca juga: Timor Leste Diam Dijajah Portugis 400 Tahun Tapi Melawan Begitu Diinvasi Indonesia, Alasan Terungkap
Baca juga: Timor Leste Termiskin Tapi Lebih Beruntung dari Korea Utara, 45 Persen Rakyat Kim Jong Un Kelaparan
Baca juga: Ekonomi Timor Leste Semakin Hancur, Sudah Miskin Kini Amerika Tak Beri Bantuan,Jika Tak Lakukan ini
Presiden
Dia Francisco Guterres dilantik sebagai Presiden Timor Leste pada Mei 2017, ia berjanji untuk meningkatkan kesehatan dan pendidikan.
Dikenal sebagai “Lu Olo”, Guterres memimpin partai kiri-tengah Fretilin dan merupakan mantan gerilyawan, yang berperang melawan pendudukan Indonesia di Timor Timur.
Dia memimpin draf konstitusi pertama negara itu pada tahun 2001 dan mengajukan tawaran yang gagal untuk kursi kepresidenan pada tahun 2008 dan 2012.
Presiden di negara Timor Leste memiliki kekuasaan eksekutif yang terbatas.
Presiden dapat memilih sendiri perdana menterinya setelah pemilihan.
Media
Radio menjadi media yang paling populer dan ada beberapa radio komunitas yang mengudara di Timor Leste.
Ada beberapa judul pers harian dan mingguan tetapi tingkat melek huruf yang rendah membatasi jumlah pembaca.