Sungguh Malang Bupati Ini, Pagi Hari Masih Bekerja, Malam Hari Malah Ditangkap KPK, Lho Kenapa?
Sungguh malang nasib bupati yang satu ini. Pagi harinya bekerja bersama staf, pada malam hari malah ditangkap KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Sumber di internal komisi antikorupsi menyatakan, tim KPK mencokok NRH dibantu oleh Bareskrim Polri.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron membenarkan pihaknya menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
"Benar KPK melakukan tangkap tangan di Nganjuk," kata Ghufron saat dikonfirmasi, Senin 10 Mei 2021.
Namun ia belum bisa membeberkan pihak-pihak yang diangkut tim satuan tugas (satgas) lembaga antirasuah tersebut.
Termasuk barang bukti uangnya.
"Siapa saja dan berapa uang yang diamankan, kami sedang melakukan pemeriksaan," ujar Ghufron.
Diduga Terlibat Jual Beli Jabatan
Informasi yang diperoleh Surya.co.id, menyebutkan, bahwa KPK melakukan OTT terhadap NRH pada Minggu 9 Mei 2021.
"Sejauh ini valid (OTT KPK di Nganjuk). Tim (KPK) memang di sana, detilnya nanti tunggu konpers (konferensi pers)," kata sumber di internal KPK, Senin 10 Mei 2021.
Sumber di internal komisi antikorupsi itu menyatakan, tim KPK mencokok NRH dibantu oleh Bareskrim Polri.
Bupati Nganjuk diduga terlibat jual beli jabatan.
Empat orang kepala desa di Nganjuk dikabarkan ikut diamankan tim KPK.
KPK sendiri memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum Bupati Nganjuk dan pihak lainnya yang terkena OTT.
Sementara, Ketua KPK Firli Bahuri belum merespons konfirmasi yang sudah dilayangkan melalui pesan WhatsApp.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, OTT tersebut dikepalai oleh Kasatgas Penyelidik KPK Harun Al Rasyid.
Sosok Harun sendiri dikabarkan menjadi satu dari 75 pegawai KPK yang tidak lulus menjadi aparatur sipil negara (ASN) melalui tes wawasan kebangsaan (TWK).
Berita Lainnya Terkait Ada Di Sini
(*)
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Minggu Pagi Bupati Nganjuk Masih Kerja, Malam Hari Terjaring OTT KPK Bersama 4 Kepala Desa