PKB Umumkan Bupati Nganjuk Bukan Kadernya Punya Bukti Kuat Sudah Pindah ke PDI Perjuangan, Simak Ini
Partai Kebangkitan Bangsa secara terang benderang mengumumkan bahwa Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat yang ditangkap KPK, bukan kader partainya.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat, pada Minggu 9 Mei 2021 siang.
Novi ditangkap tim KPK lantaran diduga menerima suap terkait perkara jual beli jabatan.
Ia disebut menetapkan tarif tinggi bagi jajarannya untuk mendapatkan jabatan.
Bupati Novi dan para pihak yang terjaring OTT masih sebagai terperiksa.
KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum pihak-pihak yang terjerat OTT.
Lalu siapa sosok Bupati Novi?
Novi lahir di Nganjuk, Jawa Timur, 2 April 1980, saat ini berumur 41 tahun.
Dia adalah seorang pengusaha yang menjabat sebagai Bupati Nganjuk periode 2018-2023
Dikutip dari berbagai sumber, Novi sebelumnya dikabarkan merupakan wakil ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur. Namun, PKB telah membantahnya dan menyebut bahwa Novi bukanlah kadernya.
Selain itu, ia juga disebut menjadi bagian dari Banser NU dan fotonya dengan baju banser tersebar luas di media sosial. Adapula yang mengatakan dia hanya simpatisan Banser.
Ia menamatkan pendidikan S-2 Studi Magister Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Islam Kadiri (2006).
Dia telah lama dikenal sebagai seorang pengusaha.
Usahanya macam-macam, mulai batubara, nikel, bank perkreditan rakyat dan masih banyak lagi.
Dalam berorganisasi, dia menduduki sejumlah jabatan penting semisal Ketua Real Estate Indonesia Kediri (2010-2015) Sekretaris Perbarindo PBI Kediri (2011-2016), bendahara Yapindo PBI Kediri (2011-2016) hingga Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur (2021-2026)
Miliarder Muda
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/bupati-novi-rahman-hidayat-terkena-ott-kpk.jpg)