Gegera Bumbu Rendang, Anies Baswedan Ketar-ketir Takut Diperiksa KPK, Reaksi Ibu Ini Bikin Syok

Gegera Bumbu Rendang, Anies Baswedan Ketar-ketir Takut Diperiksa KPK, Reaksi Ibu Ini Bikin Syok

Editor: maria anitoda
Instagram/@aniesbaswedan
Gegera Bumbu Rendang, Anies Baswedan Ketar-ketir Takut Diperiksa KPK, Reaksi Ibu Ini Bikin Syok 

Mantan Wakil Rektor Universitas Kristen Indonesia ini pun meminta Anies segera mengevaluasi jajaran Perumda Pasar Jaya.

Sebab, BUMD milik Pemprov DKI itu yang seharusnya mengetahui kondisi pasar-pasar di ibu kota.

"Sebaiknya Pasar Jaya dievaluasi, akibat keteledoran ini bisa serius betul dan ternyata sudah berlangsung berhari-hari," tuturnya.

Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui, jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang melonjak dalam dua hari terakhir.

Baca juga: Anies Baswedan Sampaikan Kabar Duka, Siapa yang Meninggal Dunia?

Pada Sabtu (1/5/2021) kemarin, jumlah pengunjung pusat tekstil terbesar di Indonesia ini mencapai 87 ribu orang.

Bahkan, pada Minggu (2/5/2021) kemarin, jumlahnya kembali meningkat hingga menembus angka 100 ribu pengunjung.

Padahal, rata-rata jumlah pengunjung di Pasar Tanah Abang hanya berkisar di angka 35 ribu orang.

Langgar Aturannya Sendiri

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyesalkan kerumunan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat yang terjadi beberapa hari terakhir.

Menurutnya, kerumunan itu seharusnya bisa dicegah bila Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta jajarannya ketat dalam melakukan pengawasan.

"Karena seharusnya ini bisa dicegah, kerja-kerja Satgas Covid-19 di DKI Jakarta kemana kalau bisa sampai terjadi kerumunan seperti itu," ucapnya, Selasa (4/5/2021).

Bila merujuk pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2/2020 tentang Penanggulangan Covid-19, Pras menilai, Anies telah melanggar aturan yang dibuatnya sendiri.

Sebab, aturan itu menyebutkan, tugas dari pemerintah atau dalam hal ini Pemprov DKI ialah melakukan pengawasan terhadap kegiatan masyarakat.

Terlebih, fenomena belanja baju baru atau keperluan lainnya jelang hari raya Idul Fitri sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun.

Artinya, kegiatan yang sebetulnya baik untuk pemulihan perekonomian di masa pandemi ini seharusnya bisa diantisipasi dari jauh-jauh hari agar tak terjadi kerumunan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved