Gegera Bumbu Rendang, Anies Baswedan Ketar-ketir Takut Diperiksa KPK, Reaksi Ibu Ini Bikin Syok

Gegera Bumbu Rendang, Anies Baswedan Ketar-ketir Takut Diperiksa KPK, Reaksi Ibu Ini Bikin Syok

Editor: maria anitoda
Instagram/@aniesbaswedan
Gegera Bumbu Rendang, Anies Baswedan Ketar-ketir Takut Diperiksa KPK, Reaksi Ibu Ini Bikin Syok 

Anies menolak kantong plastik itu dan menggantinya dengan pembungkus kertas.

"Lain kali jangan pakai plastik sekali pakai lagi ya bu. Sudah tidak boleh," imbaunya.

Kunjungan Anies sendiri ke Pasar Kopro, untuk melihat ketaatan protokol kesehatan pasar jelang Hari Raya Idul Fitri dan mengecek pasokan serta harga sembako jelang lebaran.

Ada Kerumunan di Tanah Abang, Politisi PDIP Kritik Anies Baswedan: Sepatutnya Ada Permintaan Maaf

Sebelumnya dalam kejadian berbeda, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan kritikan tajam usai adanya kejadian kerumunan di Pasar Tanah Abang.

Politisi PDIP Gilbert Simanjuntak mendesak Anies Baswedan segera meminta maaf atas kejadian itu.

Pasalnya, kerumunan tersebut dituding sebagai kelalaian Anies sehingga pengunjung Pasar Tanah Abang membludak.

Baca juga: Ternyata Sosok Ini yang Meninggal Dunia, Anies Baswedan Berduka, Netizen Turut Berlangsungkawa

Hal ini pun berpotensi menimbulkan klaster baru penularan Covid-19 di ibu kota.

"Sepatutnya ada permintaan maaf, karena mengorbankan keselamatan masyarakat," ucapnya, Selasa (4/5/2021).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini mengatakan, Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa lebih sigap mengantisipasi membludaknya jumlah pengunjung Pasar Tanah Abang.

Caranya dengan menutup akses masuk area parkir dan Pasar Tanah Abang begitu melihat kondisi di dalam sudah lebih dari 50 persen kapasitas.

"Seharusnya dengan mengamati di dalam pasar, pengunjungnya semakin banyak, maka pintu sudah harus ditutup," ujarnya.

Namun, bukannya melakukan hal tersebut, Gilbert Simanjuntak menyebut, Anies cs malah melakukan pembiayar hingga pengunjung membludak.

Dampaknya, mereka harus berdesak-desakan dengan pengunjung lainnya saat berbelanja, sehingga sulit menjaga jarak.

"Lapor ke polisi kalau tidak mampu. Lapangan parkir juga jangan dibuka semua, masing 50 persen. Artinya kalau ada empat lantai (gedung parkir), yang dibuka dua," kata Gilbert Simanjuntak.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved