Ramadan 2021
Waspadai Kesombongan dalam Beribadah
umat Islam berlomba-lomba menjalankan Ibadah hanya semata-mata demi meraih pahala dari amal ibadah di sisi Allah SWT.

Waspadai Kesombongan dalam Beribadah
Oleh : Syarifuddin Darajat
Dekan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Dan Dosen Sosiologi Universitas Muhammadiyah Kupang
Dibulan ramadhan ini, umat Islam berlomba-lomba menjalankan Ibadah hanya semata-mata demi meraih pahala dari amal ibadah di sisi Allah SWT.
Semangat beribadah ini dapat terlihat secara fisik melalui aktivitas dalam menjalankan ibadah Puasa, Sholat, Talil Qur.an, serta Infak zakat dan sadaqah, baik yang dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri.
Namun secara rohaniah, sikap Tawaddu sangat penting dan dianjurkan untuk dipegang teguh oleh orang beriman dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT, guna menghindari Ego Sprititual yang dapat berdampak terhadap kesombongan dalam Beribadah.
Allah SWT Berfirman Bahwa “ Dan segala Apa yang ada dilangiit dan di bumi hanya bersujut kepada Allah, yaitu semua yang bergerak (bernyawa) dan Juga Para malaikat, dan mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri (An.Nahl:49 ).
Beribadah dengan penuh kemuliaaan perlu dilakukan dengan ketulusan dan keikhlasan kepada Allah SWT. Beribadah akan penuh dengan ketulusan dan keikhlasan apabila dihatinya tidak terlintas Ego spiritual yang mengandung kesombongan diri yang kemudian merasa diri paling beriman dan paling soleh dari orang lain.
Allah SWT Berfirman “ Adapun Hamba-hamba tuhan yang maha pengasih, mereka itu adalah orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka (dengan kata-kata hinaan) mereka membalas dengan mengucapkan salam (QS. Alfurqan:63). Dan Pada Ayat Qur’an Yang Lain Allah Tegaskan Bahwa: "Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia
(karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh.
Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri." (QS. Lukman:18)
Ego Spiritual banyak membuat orang jatuh dalam kesombongan, karena dengan ego spiritual membuat seseorang dapat menganggap remeh orang lain dan menilai dirinya atau ibadahnya lebih baik dan lebih mulia dari orang ibadah orang lain lain, padahal yang bersangkutan belum tentu dapat memahami secara baik tentang Isi Kandungan Alqur’an dan Sunnah Rasul SAWsecara Kaffah.
Baca juga: Semarak Ramadan 2021, Pimpinan Daerah Aisyiyah Kota Kupang Gelar Dapur Ta’jil ‘Aisyiyah
Karena itu sebagai orang yang beriman pada hakikatnya kita perlu menyadari bahwa segala kebesaran, keagungan dan kemuliaan hanya pantas dimiliki Allah SWT, Tuhan yang menciptakan manusia dan sesisi alam. Bahwa Allah SWT akan selalu mendengar semua Doa hamba-hambanya dengan Penuh ketulusan dan Keikhlasan.
Allah Berfirman Bahwa:”Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina” (QS Al Mukmin:60).
Kesolehan spiritual dalam beribadah terukur lewat ketulusan dan keikhlasan hati sorang hamba menyerahkan diri kepada Allah SWT sang Pencipta seisi alam semesta. Apabila tidak demikian maka seseorang yang mengerjakan ibadah dan amal solehpun bisa terjerumus dalam kesombongan beribadah.
Ibadah dan amal soleh yang dilakukanya bukan semata-mata karena Allah, akan tetapi semata-mata hanya untuk menunjukan secara lahiriah kepada manusia lain bahwa ia adalah orang yang rajin beribadah dan mengerjakan amal soleh.
Seorang yang sombong dalam beragama selalu menilai bahwa ibadanyalah yang benar dan ibadah orang lain salah. Orang sombong seperti ini selalu memandang dirinya yang pantas masuk surga sedangkan orang lain sebagai makhluk berdosa, dan masuk Neraka, Padahal Nabi Muhammad SAW Menegaskan Dalam Haditsnya, Bahwa “Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada bagian terkecil dari sombong” (HR. Muslim nomor 2749).