Ramadan 2021
Waspadai Kesombongan dalam Beribadah
umat Islam berlomba-lomba menjalankan Ibadah hanya semata-mata demi meraih pahala dari amal ibadah di sisi Allah SWT.

Disisi Lain Allah memberikan ketegasan terhadap Penting Kesolehan Spritual dalam beribadah, agar orang yang beriman jangan terjebak dalam lingkaran orang-orang yang yang sombong dalam beribadah sehingga dapat menjerumuskan dirinya pada kelompok orang yang mendustakan Agama.
Allah SWT berfirman Bahwa: “1. Tahukah Kamu Orang Yang mendustakan Agama, 2. Yaitu mereka yang Suka menghardik anak Yatim, 3. Dan Jarang Memberi makan Fakir Miskin, 4. Maka celakalah orang-orang yang Sholat,5. Yaitu mereka yang lalai dari sholatnya, 6. Dan orang-orang yang berbuat riya 7 Serta enggan menolong dengan barang yang berguna (Al.Ma’un 1-7)
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat di Bulan Ramadan 2021: Menyambut Lailatul Qadar di Masa Pandemi
Penampilan lahiriah bukan menjadi patokan dasar dari ukuran kesalehan spiritual dan ketakwaan seseorang nampak,seperti Bodi badan, warna kulit, Ketampanan dan kecantikan wajah, keindahan dan kemahalan pakaian dengan berbagai model dan budaya disetiap daerah, bahkan di setiap berbagai Negara sekalipun, akan tetapi kebersihan diri dan kesucian pakaianlah yang akan membawa kenyamanan manusia dalam beribadah kepada Allah SWT. Allah Berfirman Bahwa : “Wahai orang-orang yang beriman, pakailah perhiasan (pakaian) kalian setiap kalian menuju ke masjid.” (al-A’raf: 31).
Kesombongan dalam beribadah terjadi bila lahiriahnya menunjukan bahwa mereka sedang beribadah kepada Allah SWT, akan tetapi hati dan pikirannya ingin menunjukan kepada orang lain, demi berharap pujian dari orang lain sebagai suatu kebanggan diri atas ibadah lahiriah yang dilakukannya.
Rasulullah SAW adalah manusia yang sangat mulia dan sangat terhormat di sisi Allah SWT, namun kerendahan hatinya dihadapan sesama manusia tetap terjaga dalam ikatan ukhua Islamiah. Firnan Allah SWT menegaskan bahwa: “dan rendahkanlah sayapmu (hatimu) kepada orang-orang yang mengikutimu …” (QS. Asy Syu’ara:215).
Karena itu mari kita waspadai Kesombongan beribadah yang dapat merusak amalan-amalan kita disisi Allah SWT. Mari kita jadikan rasulullah SAW sebagai Suri toladan dalam beribadah kepada Allah SWT.
Sandarkan ibadah kita kepada Allah SWT, dengan menjadikan Alqur’an dan Hadist sebagai sumber utama menuju keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Insya Allah Kita semua menjadi golongan manusia yang dirindukan oleh surga karena keberkahan dari Allah SWT. Amiin.(*)